"JAGA OMONGANMU, SIALAN!"
Taehyun yang baru saja memasuki rumahnya langsung tersentak, dirinya melewati kamar orangtuanya dan mengintip lewat lubang kunci pintu. Terlihat mereka sedang bertengkar, mengadu suara dengan nada tinggi. Ayahnya melontarkan peristiwa fakta tentang Ibu dan dirinya sendiri.
"Aku bekerja demi dirimu, aku menghasilkan uang untukmu, tapi berani-beraninya kau selingkuh dariku?!"
Taehyun terdiam sejenak. Batinnya bertanya-tanya. Ibunya hanya bisa diam sambil menatap Ayahnya dengan lantang.
"SIALAN!" Taehyun menutup mulutnya tidak percaya, saat Sang Ayah menampar wajah Ibu yang secara kasar, sampai wanita itu terjatuh. Taehyun memeluk boneka tupainya dengan erat. Karena tidak sanggup melihatnya, ia memasuki kamarnya dan menutup pintunya rapat-rapat.
Tidak biasanya mereka tidak begini dan aku tidak menyangka kalau ibu akan melakukan itu. Tapi memangnya, apa yang dikatakan Ayah benar? Pikirannya mulai ribut, penuh dengan tanda tanya. Taehyun tidak tahu harus bagaimana. Setelah kematian Hyuna, keluarga ini seperti terkutuk. Rasanya peristiwa yang tidak diinginkan menjadi bermunculan, walau sebenarnya sedari awal Taehyun tidak benar-benar merasa bahagia.
Hari demi hari berganti. Saat ini bulan sedang berada di langit, berdiri diposisi matahari. Taehyun berinisiatif untuk mengobrol ringan dengan Ibunya. Mereka memang tidak pernah berbincang atau mungkin membahas hal-hal yang tidak penting saat malam hari. Tetapi Taehyun akan berusaha, untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Ibu," sapa Taehyun lebih dulu, sambil menghampirinya. Ibunya yang sedang berada duduk di sofa ruang tamu tidak menyahut, hanya melirik. "Apa ... Ibu berkelahi dengan ayah?"
Taehyun duduk sisampingnya, melihat wajah Sang Ibu. Matanya terlihat sembab dan tatapannya kosong menatap ke arah layar televisi yang menayangkan berita terkini.
"Masuk ke kamarmu. Tidur," jawab Ibunya yang membuat Taehyun merasa sedikit kecewa.
Memang ada lebih baiknya jika Sang anak dan Ibunya saling terbuka dan mau berkomunikasi. Awalnya Taehyun ingin membantah, masih penasaran dengan apa yang dimaksud perkataan Ayahnya waktu itu. Lirikkan Ibunya setajam silet, membuat siapapun akan terpaku dan bergeridik ngeri. Taehyun mengurungkan rasa penasarannya, meneguk ludahnya kasar, melangkahkan kakinya dengan berat menuju ke kamar.
"Selamat malam."
Selain mendapatkan rasa kasih sayang, bukannya seorang anak berhak tau apa yang sedang terjadi di antara keduanya? Taehyun juga berhak tau, walaupun ia ragu kalau dirinya benar-benar darah daging dari mereka atau bukan.
Mulai saat itu, dirinya mulai jarang diperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Virtual World
FanfictionSaat ini Taehyun jenuh dengan kesehariannya yang hanya belajar dan belajar. Rasanya ia ingin bebas, tidak terkekang dengan tumpukkan buku-buku yang setiap harinya harus ia baca. Teman dekatnya mengusulkan untuk dirinya memiliki pasangan. Namun itu n...