Bosan.
Iya, Taehyun baru merasakannya sekarang. Ia merasa kalau kehidupan sehari-harinya monoton dan selalu beruntun. Setelah sepulang sekolah seperti biasa, ia duduk di bangku meja makannya. Dan kali ini tidak bersama adiknya lagi, Taehyun sendiri.
Kemarin dirinya terperangah dengan Ibunya yang ternyata mendengar pembicaraan mereka. Dan yang benar saja, Ibunya langsung memasukkan Hyuna ke pondok khusus dan dengan begitu adiknya pasti tidak akan pulang sampai pada tanggal yang ditetapkan dari pondok sana.
Taehyun dengar dari orang-orang, pondok itu memiliki aturan yang ketat dan keras juga. Sama saja kalau begitu. Taehyun hanya bisa berdoa dari rumah agar adiknya baik-baik saja.
Setelah makannya selesai. Taehyun meminum obat flu, hidungnya terasa tersumbat. Kebetulan waktu kemarin, Ibunya yang mendengar pembicaraannya dengan Hyuna, ibunya langsung murka dan menghukum keduanya. Mencelupkan kepala mereka ke dalam wastafel penuh air, memasukkan dan mengeluarkannya sesuka hati.
Beruntung Taehyun masih kuat menahan napasnya dan masih bertahan hidup setelah itu.
Taehyun memasuki kamarnya, melirik meja belajar sebentar. Dirinya seperti enggan untuk duduk dan berhadapan dengan buku-buku itu lagi.
"Pacaran saja lewat ponselmu. Percayalah, kedua orangtuamu tidak akan pernah tau."
Seketika terpintas ucapan Jeon saat itu. Haruskah ia melakukan itu? Apakah dengan mempunyai kekasih hidupnya akan terasa lebih berbeda dan lebih berwarna? Tidak semua begitu. Tetapi setelah itu Taehyun meraih ponselnya.
Jeon
Aku ingin bertemu denganmu|
Sebentar|"Kau masuk saja lewat link ini."
Setelah Taehyun bilang kalau dirinya ingin mencoba apa yang Jeon katakan, dengan antusias temannya itu langsung mengajarinya dimulai dari cara berkomunikasi yang baik lewat Chatting, bagaimana agar tetap terhubung walau komunikasi jauh, bahkan ia juga mengajari cara mengatasi permasalahan yang sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Virtual World
Fiksi PenggemarSaat ini Taehyun jenuh dengan kesehariannya yang hanya belajar dan belajar. Rasanya ia ingin bebas, tidak terkekang dengan tumpukkan buku-buku yang setiap harinya harus ia baca. Teman dekatnya mengusulkan untuk dirinya memiliki pasangan. Namun itu n...