「 Psycho and Actor 」

4.5K 450 77
                                    

Zhongli mengangkat kepala nya dan melihat wajah laki laki itu, lalu terlihat lah rambut berwarna oranye dengan mata berwarna biru laut yang sedang menjadi topik pembicaraan.

"Kenapa kau diam hm?" Orang itu mengeluarkan pisau yang sedari tadi ia sembunyikan.

"Tidak mau berbicara? Ck.."

"Anak ini.. Lebih terlihat seperti anak yang tidak diberi perhatian dari orang tua.." Batin zhongli sambil menatap anak yang didepannya dengan wajah datar.

Anak itu menaruh pisau nya dibawah dagu zhongli dan mendekati wajah nya ke wajah zhongli.

"Apa kau bisa berbicara? Kenapa wajah mu tidak ada ketakut--"

Anak itu membeku ketika tangan zhongli mengelus kepala nya dan memberikan senyuman hangat di wajah nya.

"Siapa namamu?" Zhongli bertanya sambil mengelus kepala anak didepan nya itu, walau kepala nya terasa pusing dia mengabaikan itu. Anak didepan nya secara tidak sadar memberitahu namanya kepada zhongli

"Childe.."

"Childe? Kenapa kau melakukan ini?" Zhongli berhenti mengelus kepala childe dan childe kembali tersadar apa yang barusan ia katakan.

"Apa urusan mu sialan?! Lebih baik aku membunuh--"

Pandangan zhongli semakin lama semakin memudar dan terlihat darah yang baru mengalir dari kepala sampai ke pipi nya, lalu secara tidak sadar ia pingsan di bahu childe mungkin ini karena bekas benturan tadi.

"..."

Entah apa yang terjadi dengan childe ia lebih memilih menggendong zhongli dan meletakan pisau itu di tempat nya, ia menggendong zhongli sambil berjalan ke arah luar ruangan dan itu mengarah ke mobil yang ada di depan ruangan itu.

Di sisi manager..

"Manager!? Apa yang terjadi..?"

"Zhongli.. Aku mendengar zhongli di bawa oleh seorang pria.."

"Tidak.. Tidak mungkin!! Zhongli mana mungkin tertangkap!"

Tanpa mengatakan apapun manager nya langsung pingsan dan tentu itu membuat kaget orang orang yang ada didalam aula.

Mari kita lihat keadaan zhongli~

Childe membawa zhongli pulang ke rumah nya yang berada di dalam hutan, rumah yang terlihat mewah tapi sayang nya tidak terlihat cahaya didepan nya. Didalam rumah saja yang memiliki cahaya yang sedikit redup

Childe keluar dari mobil nya lalu membuka pintu dimana terdapat zhongli yang pingsan, childe kembali menggendong zhongli lalu menutup pintu mobil miliknya dan berjalan masuk kedalam rumah nya.

Saat masuk kedalam rumah tidak ada suara apapun, sunyi. Tapi childe seperti nya sedikit berjaga jaga entah untuk apa lalu ia tidak sengaja mendengar suara langkah kaki dan itu membuat nya panik, ia berusaha untuk lari tapi ada zhongli yang sedang ia gendong.

"Nii-chan?"

Childe membeku ketika mendengar suara dari adik perempuan nya, lalu dengan sedikit pasrah dia menoleh ke belakang.

"Nii-chan.. Kau tidak membunuh orang lagi kan..? Siapa yang kau gendong dan kenapa dia berdarah?? Apa kau mencoba membunuh nya.." Ujar adik tonia dengan nada sedikit sedih

"Aku.. Aku tidak membunuh nya! Dia hanya.. Hanya pingsan.."

"Kumohon hentikan perbuatan mu itu"

"... Maaf."

Mood childe kembali menurun dan ia langsung berjalan ke arah kamar nya meninggalkan adik perempuan nya itu yang bernama Tonia.

Childe membuka pintu kamar nya dan meletakan zhongli di atas kasur lalu ia mengunci kamar nya kembali, childe menoleh ke arah zhongli yang masih dengan kepala yang mengeluarkan darah.

💧♡🔶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang