「 Psycho and Actor 」

2.3K 183 32
                                    

Saat pemotretan selesai, Zhongli kembali ke ruang istirahat nya. Saat ia membuka pintu ruangan itu, ia langsung melihat tumpukan hadiah yang sudah di amankan dan pantas untuk di bawa pulang oleh Zhongli.

Zhongli menghela napas lelah, ia masuk ke dalam ruangan itu dan bersandar di sofa berniat menghilangkan rasa lelah dan jenuh saat pemotretan. Zhongli bangun dari sofa dan duduk di kursi kerja nya, mengambil handphone dan sekilas melihat ke arah hadiah hadiah yang menumpuk.

"Childe."

"Hm? Apa sudah selesai?" Tanya Childe.

"Ya.. Bisa tolong jemput?" Tanya Zhongli dengan nada lelahnya.

"Segera sayang."

Di saat itu juga telfon di matikan, Zhongli yang mendengar kata kata yang di keluarkan Childe tadi langsung membuka mata nya lagi. Duduk membeku sambil memegang handphone nya yang masih di letakkan di samping telinga.

Perlahan semburat merah muncul, dengan cepat Zhongli menggelengkan kepala nya dan berjalan ke arah hadiah hadiah yang menumpuk. Zhongli memilih beberapa dari itu dan memasukan nya ke dalam tas, ia hanya mengambil beberapa mainan dan boneka yang di berikan dari para fans.

Namun hadiah itu tidak menarik perhatian Zhongli sama sekali, yang ia pikirkan hanya membuat tiga anak anak di rumahnya tersenyum.

Zhongli membawa tas itu dan mengambil barang barang nya yang akan di bawa pulang, ia langsung ke luar dari ruangan itu untuk pulang lebih awal. Entah mengapa stamina nya sangat buruk hari ini.

Saat Zhongli sedang berjalan perlahan, tiba tiba ia merasa nyeri di pinggul nya. Zhongli bertumpu dengan dinding yang ada di dekat aula itu dan mengingat kejadian tadi malam, dengan cepat dia langsung berusaha melupakan nya.

"Tuan Zhongli?" Panggil Ganyu sambil mencolek pinggang atasan nya dengan niat menjahili nya.

Tapi balasan dari tubuh Zhongli sama sekali tidak di perkirakan oleh Ganyu, tubuh atasan nya dengan cepat melengkung dan juga langsung berbalik ke arah nya.

"A-ah.. Ganyu, kau mengagetkan ku.." Zhongli meletakkan tangan nya di depan dada, yang memperlihatkan ia benar benar terkejut karena sentuhan kecil itu.

Ganyu sempat terdiam, biasanya jika Zhongli di sentuh sedikit tidak akan bereaksi seperti ini.

"Sudah mau pulang?" Tanya Ganyu berusaha mengabaikan perilaku atasan nya.

Zhongli hanya mengangguk sebagai balasan. Tiba tiba pintu masuk tiba tiba terbuka memperlihatkan pria yang memakai baju tertutup dengan topi dan masker.

"Childe..? Kenapa cepat sekali?"

"Oh.. Aku tetap di sekitar sini kok makanya cepat." Jawab Childe menghampiri Zhongli dan langsung mengelus pinggang nya.

"Jangan pegang, bantu aku bawa tas ini." Zhongli menepis kesal tangan Childe saat ia mengingat kejadian tadi malam.

"Eh..? Jahat nya, padahal aku berniat baik loh.." Walaupun mengeluh, Childe tetap mengambil tas yang ada di tangan Zhongli dan membawa nya.

"Ayo pulang, mereka pasti menunggu kita."

"Heh, kita." Kata Zhongli meniru ucapan terakhir Childe dengan smirk di wajah nya.

Zhongli melambaikan tangan nya ke arah Ganyu yang menyaksikan mereka berdua, dengan cepat pula Childe langsung berjalan mengikuti kekasih nya dari belakang.

.

.

.

.

💧♡🔶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang