「 Psycho and Actor 」

3.2K 356 6
                                    

Zhongli kembali duduk di atas kasur lalu mengecek handphone lain yang dimiliki nya, karena terlalu kesal dia mengacak acak rambut nya sendiri.

"Zhongli-san..?" Tonia mencoba memanggil zhongli, untung nya ia mau menoleh ke arah nya walaupun dengan wajah sedikit kesal.

"Mhm..?"

"Tidak.. Tidak jadi--" Keberanian Tonia ingin bertanya menciut kembali.

Childe hanya diam menatap zhongli yang masih berusaha menelfon, tapi tetap saja gagal. Zhongli yang sudah lelah akhirnya menoleh ke arah childe.

"Childe.. Setelah mandi antarkan aku ya..?" Ujar zhongli sambil menaruh kepala nya di pundak childe.

"Hah?"

"Eh?" Childe dan Tonia bingung ketika zhongli mengeluarkan kata kata itu dari mulut nya, mereka berpikir zhongli akan kembali ke sana padahal baru kemarin ia datang ke sini.

"Tentu kalian berempat ikut dengan ku, ah.. Childe aku boleh pinjam pakaian mu?" Lanjut zhongli menjauh dari childe.

"Aku tidak bisa turun dari mobil nantinya, yang ada aku akan di curigai--"

"Tenang saja.. Ayo kita siap siap!! Tonia beritahu dua adik mu ya, tapi.. Apa kau punya make up?"

"Eh? Make up?"

"Ya, kau tahu.. Aku tidak pernah menunjukan wajah ku ke orang lain tanpa riasan--"

"Ah.. Baiklah akan ku ambil kan nanti saat sudah selesai" Tonia pergi keluar dari kamar childe dan menuju ke kamar teucer dan anthon.

Zhongli berjalan ke arah lemari childe untuk memilih pakaian nya dan untuk pakaian childe, untung nya zhongli menemukan pakaian childe yang sedikit tertutup. Sedangkan childe hanya diam tidak tahu harus berbuat apa.

Setelah selesai memilih pakaian, zhongki meletakan nya di kamar mandi lalu menarik childe ikut ke dalam sambil membawa kotak P3K.

"Tunggu! Kenapa aku ikut!?" Childe yang kebingungan karena di tarik masuk ke dalam toilet.

"Hm? Kau mandi duluan setelah selesai aku akan mengganti perban nya, aku menunggu di luar dan pakai pakaian yang telah ku siapkan." Jawab zhongli lalu meninggalkan childe.

Childe hanya melirik ke arah pakaian yang di pilih zhongli lalu menghembuskan napas kesal, karena tidak mau mengambil pusing childe melepas perban lalu pakaian nya dan masuk ke dalam bathtub.

Childe menghabiskan waktu sekitar 20 menit di dalam sana dan akhirnya keluar sambil memakai setelan yang sedikit lebih tertutup dari pakaian yang biasa ia pakai, baru saja ingin keluar tapi zhongli kembali menarik nya masuk ke dalam kamar mandi.

"Sekarang apa lagi?" Childe hanya duduk menatap zhongli.

"Sudah ku bilang menukar perban mu kan? Diam dan turuti saja." Zhongli mengambil tangan childe yang terdapat bekas luka yang masih belum sembuh dan mengobati nya.

Setelah selesai zhongli menyuruh childe untuk keluar karena ia juga mau membasuh tubuh nya, childe hanya mengikuti apa yang disuruh oleh zhongli.

Zhongli melepas pakaian nya setelah melihat childe kembali menutup pintu kamar mandi, lalu menghidupkan keran air untuk mengisi bathtub itu kembali. Di tengah tengah saat ia sedang membasuh tubuh nya, ia sempat bergumam.

"Seperti nya aku melupakan sesuatu.. Tapi apa? Ah nanti saja.."

Zhongli menghiraukan pikiran nya dan kembali melanjutkan membasuh diri nya sendiri, setelah selesai zhongli mengambil handuk yang tergantung di dekat sana dan menutup tubuh nya sendiri.

"Dimana pakaian ku..? Tunggu.. Aku.. Meninggalkan nya diluar!?" Zhongli menepuk jidat nya sendiri dengan pelan lalu melihat ke arah pintu.

"Apa aku harus meminta childe mengambilkan nya..? Ah, ku cek saja dia ada atau tidak"

Zhongli mendekati pintu lalu membuka nya sedikit, ia mengintip dari dalam untuk melihat apa childe ada di dalam kamar atau tidak. Zhongli tidak melihat siapapun akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar mandi.

Zhongli berpikir childe sedang bersama ketiga adik nya di bawah jadi ia keluar dengan tubuh yang di lilit handuk putih, ia berjalan mendekati pakaian nya. Bodoh nya ia tidak memakai pakaian nya di kamar mandi.. Saat mau memakai celana tiba tiba pintu kamar terbuka dan terlihat childe yang membeku ketika melihat zhongli tanpa celana.

"Maaf--" Childe menutup pintu kamar nya dengan sedikit keras.

Sedangkan zhongli menutup wajah nya sendiri, walaupun ia tahu kalau childe sudah melihat tubuh bagian atas nya tapi tetap saja ini memalukan.

Zhongli cepat cepat memakai celana nya dan berlari membuka pintu, terlihat childe yang menunggu di samping nya sambil memalingkan wajah nya ke arah lain.

"I-itu.." Zhongli yang baru ingin berbicara di potong ketika Tonia berteriak memanggil nya dari lantai bawah.

Zhongli berlari ke arah Tonia sambil menarik lengan childe, di bawah Tonia hanya melihat zhongli yang menarik kakak nya turun ke bawah dengan rambut yang sudah di ikat sedikit tinggi.

"Ah, zhongli-san ini make up nya" Tonia memberikan make up yang ia punya, Tonia memiliki make up tapi hanya mengerti memakai lipstik saja--

"Terimakasih, ku pinjam ya?" Zhongli melepas tangan childe dan mengambil make up yang ada di tangan Tonia, untung saja Tonia punya eyeliner--

Saat zhongli sedang memakai eyeliner, Tonia hanya menatap nya bingung karena penasaran zhongli menoleh ke arah Tonia dan bertanya.

"Tonia? Ada apa??"

"Eh? Ah-- tidak.." Jawab Tonia memalingkan wajah nya ke arah childe.

Zhongli yang baru memakai sebelah eyeliner lalu sedikit tertawa, karena apa? Childe, anthon, dan teucer menatap zhongli dengan tatapan bingung.

Tonia kembali menatap zhongli yang sedikit menahan tawa nya namun tak lama ia kembali memakai eyeliner di mata sebelah nya, tanpa sadar Tonia berbicara.

"Zhongli-san.. Bagaimana cara nya kau memakai itu..?" Saat sadar Tonia langsung menutup mulut nya.

Zhongli yang baru selesai memakai eyeliner kembali menatap Tonia lalu sedikit tersenyum.

"Mau ku pakaikan?" Niat zhongli hanya bercanda tapi Tonia malah mengangguk.

"Ah.. Yasudah sini" Zhongli menepuk kursi di samping nya lalu memegang dagu Tonia agar ia lebih mudah memakaikan eyeliner untuk Tonia.

Tonia berpikir itu akan sedikit sakit tapi nyatanya tidak, zhongli memakaikan nya dengan lembut dan perlahan bahkan ia sampai tidak merasakan apapun.

"Selesai" Zhongli melepas kan lengan nya yang berada di dagu Tonia.

"Eh?" Tonia mengambil kaca di samping nya laku melihat wajah nya sendiri, lalu terlihat lah eyeliner dimata nya yang terlihat rapi dan persis seperti milik zhongli.

Zhongli meletakan eyeliner itu di tempat nya kembali lalu kembali berdiri, ia berjalan ke arah childe lalu mengajak nya untuk segera berangkat. Ketiga adik childe hanya mengikuti mereka berdua dari belakang.

Di dalam mobil zhongli menyuruh childe dan ketiga adiknya untuk memakai topi serta masker yang ia siapkan sebelum nya, bertujuan agar tidak terlalu dikenali oleh banyak orang.

Zhongli menunjukan jalan nya kepada childe, sedangkan ketiga adik childe hanya menatap keluar jendela mobil dengan mata sedikit berbinar.















Tbc~
Saya mau mandi bye--

Nanti saya ketik lagi!! Maap lewat dari tanggal 25 ╥﹏╥

Jika banyak typo maafkan saya--

💧♡🔶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang