Pagi yang cerah telah tiba, Hyunjin masih asyik dengan mimpinya, alarm sudah berbunyi tapi tidak mampu membangunkan pemuda berusia 21 tahun itu.
Tak lama sebuah panggilan masuk, Hyunjin berdecak, tangannya terulur kesana kemari mencari ponselnya yang ternyata ada tepat di bawah bantalnya. Dengan suara khas bangun tidurnya ia menjawab.
"KAK HYUNJIN KENAPA BELUM KESINI?!" Hyunjin reflek menjauhkan ponselnya, suara lengkingan kekasihnya menusuk tajam gendang telinganya. Sial, dia lupa kalau hari ini ia akan berkencan. "Maaf, ini udah bangun. Aku segera kesana"
"BARU BANGUN?!!! IHHH LAMAAA!" lagi-lagi Hyunjin harus menyelamatkan telinganya. "Jangan teriak kayak gitu Jeongin, kamu mau telingaku rusak?"
"Maaf, Jeje tunggu ya. Awas kalo lama" sambungan di putus sepihak, Hyunjin menghela nafas sebentar sebelum ia pergi ke kamar mandi dan bersiap diri.
.
.
.
.
.
Saat sampai di rumah Jeongin.
Jeongin berlari menghampiri mobil Hyunjin. Ia membuka pintu mobil dan duduk di samping kemudi "Ayo ayo ke toko boneka!" katanya sambil badannya melompat senang.
"Bukannya rencana awal bilang mau nonton?" tanya Hyunjin heran. Yang lebih muda menggeleng "Ada toko boneka yang baru buka di sebelah kafe biasanya itu kak, aku mau kesana. Nontonnya kapan-kapan aja" Hyunjin mengangguk mengiyakan, setelahnya ia pun tancap gas.
Hyunjin memarkirkan mobilnya, mesin belum mati tapi Jeongin sudah keluar dan berlari ke arah depan toko boneka, Hyunjin hanya bisa menggeleng pelan, ia turun dan menyusul kekasihnya.
"Dari luarnya aja udah keliatan bagus banget!! Ayukk kak kita masuk" Jeongin menggandeng lengan Hyunjin. Keduanya masuk ke dalam toko, mata Jeongin sontak membola. Ada berbagai macam jenis boneka, dari ukuran paling kecil sampai paling besar dan jenis bahan yang di pakai. "Bagus banget, semuanya gemes. Aku mau beli satu"
Jeongin kembali menarik tangan Hyunjin. Mereka berada di depan rak boneka, Jeongin mengambil satu boneka beruang dengan dasi motif kotak-kotak "Lembut banget. Ihh!! Mauuu. Kak ayo fotoin dulu" Jeongin berpose manis dengan memeluk bonekanya. Hyunjin siap dengan ponselnya dan memotret Jeongin.
"Gemes banget" gumam Hyunjin pelan. "Iyakan?! bonekanya gemesss banget" Seru Jeongin.
Hyunjin mengusap kepala Jeongin "Enggak, kamu yang gemesin" Jeongin berkedip cepat, ia mengalihkan pandangannya karna tersipu malu. Ia menaruh kembali boneka beruang itu, dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Hyunjin. "Kamu ga jadi beli yang itu?" tanya Hyunjin
"E-enggak, aku mau liat yang lainnya dulu" Jeongin terus berjalan mengelilingi setiap sudut toko, sesekali tangannya memegang benda empuk itu untuk merasakan betapa lembutnya mereka. Sampai akhirnya ia melihat boneka super besar di pojok toko, dengan beberapa pernak pernik di sekelilingnya.
"Mau kesana? Ayo, nanti aku fotoin" Jeongin tersenyum, tangannya mengambil salah satu boneka disana. Ia duduk di pangkuan boneka itu dan berpose.
" 1...2...3"
"Aku kayak anak kecil" Jeongin mengerucutkan bibirnya. Hyunjin yang melihat itu mencubit pipi Jeongin "Memang"
"Ishh, kak Hyunjin mah" Hyunjin terkekeh "Tapi kakak suka, ayo kamu mau beli yang mana. Nanti kakak beliin"
Jeongin kembali sumringah "Beruang yang tadi aja. Jeje suka yang itu" ia meletakkan kembali boneka hiu di tempatnya.
"Ayo, abis itu kita ke kafe sebelah" kata Hyunjin "Ngapain?"
"Sarapan dulu sayanggg. Kita tetep nonton hari ini" Jeongin terkekeh "Siap bos! Makasih ya kak. Tapi Jeje masih mau disini sebentar lagi" Hyunjin mengelus surai Jeongin lagi "Iya, sama-sama"
"AHHH! BONEKANYA CUMA TINGGAL BEBERAPA. AYO KAK CEPETTTT!!" Jeongin berlari meninggalkan Hyunjin, pemuda rubah itu tidak mau kehabisan boneka yang ia mau.
"Jangan lari, Je" Hyunjin berjalan dengan perlahan menyusul Jeongin. Benar-benar seperti mengurus anak kecil.
Test
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHUUUTTT - HYUNJEONG
FanfictionHanya berisi kerandoman pikiran saya - Oneshoot - Hyunjeong and other pairing - Up sesuai mood/ide - Pengisi kegabutan