Hybrid

219 34 2
                                    

Hari berlalu seperti biasanya. Yang Jeongin, seorang pemuda berusia 21 tahun itu tengah menutup toko buku tempat dia bekerja. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, sudah saatnya ia kembali ke rumah dan istirahat.

Di perjalanan Jeongin tengah menghitung berapa hutang kos nya selama dua bulan. Gajinya tidak lah cukup untuk membayar kos, apalagi ia juga harus membiayai ibunya yang tengah sakit. Jeongin adalah anak rantau, ia mencari pundi-pundi uang di kota orang. Walau ternyata mencari pekerjaan tak semudah ia kira, Jeongin masih bersyukur paman pemilik toko masih mau menerimanya.

"Kurang lima ratus ribu dan ini sudah akhir bulan, kapan aku kaya?" Jeongin menghela nafas. Beberatus meter ia berjalan dan sibuk dengan pikirannya, Jeongin baru merasa ada sesuatu yang mengikutinya. Merasa resah Jeongin pun berbalik, seekor kucing berwarna hitam dan putih tengah mengikutinya.

"Lihat siapa yang mengikutiku? Kau mau ikut denganku ya?" Jeongin berjongkok, tangannya mengusap kepala hingga punggung kucing.

"Tapi uangku hanya cukup untuk makan satu orang. Jika aku membawamu, kau akan mati kelaparan" kata Jeongin sedih. Kucing itu mengeong, mengusakkan kepalanya pada telapak tangan Jeongin. Seolah memberi tahu kalau ia ingin tetap ikut.

Jeongin menyadari ada yang berbeda dengan kucing ini. Bulunya berkilau meskipun malam sangat gelap, bahkan kedua matanya biru dan sangat jernih. Benar-benar mempesona.

"Ah bagaimana ini? Kau terlalu lucu sampai aku ingin membawamu. Ayo kita pulang" Jeongin mengangkat kucing itu. Menggendongnya dan membawanya pulang.

Sesampainya di rumah, Jeongin membiarkan kucing itu kesana dan kemari, sembari ia membersihkan diri setelah penat bekerja. Tidak lama waktu yang ia gunakan untuk mandi. Selain ia harus hemat air dan hawa dingin malam yang menusuk tulangnya. Jeongin keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambutnya dengan handuk.

Namun, pergerekannya terhenti karena terkejut dengan sesosok pria dewasa tengah duduk di atas kasurnya dengan telanjang. Jeongin membeku, matanya melihat sosok itu tengah menjilati tangannya seolah ia sedang membersihkan diri. Telinga di kepalanya juga bergerak, jangan lupakan ekornya yang menggesek sprai kasur.

"AAAAAAA ORANG CABUL!" Jeongin berteriak sangat keras, handuk yang ia bawa dia lempar ke sosok tersebut dan pas menutupi kepalanya. Jeongin mulai tenang saat merasa tidak ada perlawanan.

Jeongin melihat kepala sosok itu hanya bergerak ke kanan dan kemari. Ia berani mendekatkan diri. Mencoba meletakkan telapak tangannya pada kepala kucing jadi-jadian itu. Jeongin mendengar suara dengkuran, ekornya bergerak kesana kemari merasa senang. "Tidak mungkin"

Alangkah terkejutnya Jeongin saat orang itu memeluk pinggangnya, menggesekkan kepalanya ke badan Jeongin. Jeongin mengambil handuk yang menutupi kepalanya. Terlihat pria dengan paras tampan dan kedua mata birunya yang bersinar.

Kucing yang ia temukan di jalan adalah hybrid.



Hybrid jantan.



Bermata biru.







Jeongin pernah mendengar cerita dari neneknya. Keberadaan hybrid puluhan tahun yang lalu sangat banyak. Berbagai macam jenis ada. Namun, seiring berjalannya waktu hybrid terancam punah karena oknum yang memperjual belikan mereka secara ilegal.

Ada beberapa golongan hybrid jika dilihat dari matanya, dan mata biru yang dilihat Jeongin adalah hybrid dengan kasta tinggi. Di dunia mereka, hybrid bermata biru adalah keturunan langsung kerajaan. Bisa di simpulkan kalau hybrid di depan Jeongin sekarang adalah hybrid dari bangsa kucing dan dia . . .

"Kau seorang pangeran?" Hybrid itu membungkuk seperti memberi hormat.

"Dan kau adalah pasangan yang telah di takdirkan bersamaku" kata Hybrid itu. Jeongin terkejut saat hybrid itu berbicara.

"Nama ku adalah Hwang Hyunjin. Senang bertemu denganmu, Yang Jeongin"

Ingatkan Jeongin kalau ia harus bernafas...




























Lama tdk jumpa, saya kehilangan banyak ide untuk menulis cerita hyunjeong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lama tdk jumpa, saya kehilangan banyak ide untuk menulis cerita hyunjeong.

Awal prediksi saya ingin membuat 50 chapter, tapi saya pikir sekarang hal itu sulit untuk bisa di capai. Minat saya dalam dunia wp dan pershipperan berkurang. Saya benar-benar kehilangan feeling saat setiap saya menulis cerita baru. Ide itu datang namun pergi lagi. Ada banyak cerita yang saya buat, namun kbnyakan itu berhenti di tengah jalan.

Maaf jika ada keterlambatan update, tapi saya berterima kasih kepada kalian yang tetap support dan menunggu cerita dari saya, juga untuk yang sudah membaca cerita saya yang lain.

Saya tidak ingin hiatus karna kemungkinan nantinya saya akan benar-benar berhenti untuk menulis.

ONESHUUUTTT - HYUNJEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang