MC | 4

6 1 0
                                    

Amalia terkejut bukan main, ternyata penglihatan tentang itu memang nyata bukan halusinasi.

Dengan keantusiasan yang tinggi, Amalia berlari keluar kamar nya menuju taman Belakang hotel. Senyum gadis itu melebar, di otak nya banyak harapan yang besar.

Saat sudah dekat, Amalia berhenti, ia lupa kalau hanya memakai piyama, padahal angin malah sangat menggebu hari ini, tapi ia tidak peduli.

Mata indah gadis itu berkaca, tangan nya gemetaran, "Papah." panggil Amalia dengan suara pelan.

Seorang pria paruh baya yang sedang duduk dengan kepala menunduk itu, menjadi mendongak. Mata pria itu membulat sempurna melihat siapa yang menghampiri nya di kala ia sedang Frustasi saat ini.

"Lia." Panggil Pria itu, berlari ke arah anak gadis satu satu nya yang selama ini ia cari.

Memeluk anak nya erat, Pria itu menggumam kan kata syukur. Amalia membalas pelukan nya, Isak tangis keluar dari bibir Amalia dengan senyum haru juga yang muncul.

"Papah, papah kemana aja? Lia kangen." Isak Amalia.

"Maafin papah ya. Papah telat cariin kamu nya." Sesal Pria itu, galih.

Amalia semakin mengeratkan pelukannya, "Lia, kangen banget."

"Papah juga kangen."

Amalia mengurai pelukan nya, menghapus air mata Papah nya menggunakan jari lentik nya itu. "Papah ngapain disini malem malem?" tanya Amalia yang sudah duduk di kursi tempat Papah nya duduk.

"Papah nyariin kamu."

Amalia mengernyit heran. "Papah nyariin Aku?"

"Iya."

"Bukan nya papah setiap bulan selalu ketemu Mamah? Mamah selalu bilang papah nanyain kabar tentang aku." jelas Amalia, kebingungan.

Pria yang di Panggil papah Oleh Amalia itu menggeleng, "Papah udah nggak pernah ketemu mamah kamu lagi semenjak pisah, Lia." jawab Pria itu.

"Hah?"

"Papah bohong ya? Jelas jelas mamah bilang ke aku kalau Papah sama mamah masih kontekan walau udah pisah." lirih Amalia.

"Nggak, Lia. Mamah kamu bohong. Papah selama ini nyariin kamu karna tau kamu pasti di kekang mamah Kamu itu." ujar pria itu sendu.

Amalia menangis, dia menggeleng tak percaya, selama ini dia di bohongi oleh Mamah nya sendiri? Kecurigaan nya selama ini ternyata benar. Mamah nya menyembunyikan dia dari papah nya.

"Liaa. Pulang sama papah ya?" pinta Papah Amalia - Ridwan.

Amalia tersenyum, baru saja dia ingin menjawab iya, tiba tiba tubuh nya terhuyung kebelakang seperti di tarik oleh seseorang. Amalia terkejut, dia menoleh, ternyata itu mamah nya yang sudah menatap permusuhan pada dirinya dan Papah nya.

"Mamah." lirih Amalia.

"Ngapain kamu malem malem disini?" tanya Nila dingin. ternyata Nila datang tidak sendirian, di belakang nya ada Bagas, Bisma dan Laras.

Amalia melepaskan cekalan tangan Mamah nya, Nila memegang tangan nya sangat erat membuat Amalia kesakitan. "Mah, lepasin." ujar Amalia.

Tatapan tajam yang awal nya di layangkan pada Amalia kini beralih pada Ridwan, yang balik menatap Nila tajam.

"Ngapain anda disini?" tanya Nila.

Ridwan menatap Nila tajam. "Kembalikan Anak saya!"

"Lia juga Anak saya kalau anda lupa!" tegas Nila.

Ridwan berdecih sinis, "Kembalikan Lia pada saya!" ujar Ridwan dengan penuh penekanan di setiap kata. Ridwan sudah muak dengan Nila yang egois seperti ini. Dia pikir ia tak tahu jika perbuatan nya selama ini sangat merugikan anak gadisnya.

"Tidak akan!" genggaman tangan Nila semakin mengerat di pergelangan tangan Amalia, membuat Amalia kesakitan.

"Mah, pliss lepasin ... Sakit," rintih Amalia.

Bukan nya melapaskan, Nila malah semakin mengeratkan, Ridwan yang melihat Amalia kesakitan, langsung menyentak tangan Nila yang berada di tangan Amalia hingga cekalan nya terlepas karna sangat kencang dia menyentak nya.

Amalia memegang tangan nya yang merah. Menangis dengan diam, sembari menunggu Papah mamah nya yang masih berdebat. Bagas, mendekat pada istrinya.

"Mom, udah. Kita pulang aja ya?" bujuk Bagas.

"Diem!"

"Pokonya Amalia pulang dengan saya!!" tegas Ridwan, dengan nada meninggi.

"Tidak! Anda tidak ada hak untuk mengambil anak saya!" sinis Nila.

Ridwan menggeleng tak percaya, kenapa mantan istri nya ini sangat egois? "Dasar Egois!"

"Bagas! Bawa istrimu ini pergi! Sebelum saya benar benar marah dan bermain tangan pada dia!" ujar Ridwan pada Bagas.

Bagas hanya melirik Ridwan tanpa menjawab ucapan nya. Dia menarik pergelangan tangan Nila sedikit kasar, "Kita balik ke hotel Nila! Ayo."

Membawa Nila kembali ke hotel dengan Bisma dan Laras yang sedari tadi diam memperhatikan akhirnya mengikuti Orang tua nya!

Sebelum itu Amalia berucap pada Nila. "Lia mau ikut Papah, Mamah tenang aja, Lia nggak akan bikin karir Lia rusak Sampe malu maluin mamah! Itu nggak akan pernah terjadi! Lia janji." janji Lia.

Amalia menatap nanar tangan nya yang terasa nyeri, bergantian pada Papah nya yang menatap nya khawatir. Amalia tersenyum "Lia nggak papa Pah."

"Kamu pulang ke rumah papah ya?"

Amalia mengangguk antusias. Lalu tangan nya di gandeng. Amalia menghentikan terlebih dahulu, melihat penampilan nya dari bawa hingga atas. Lalu menatap papah yang kebingungan.

"Ada apa?"

"Ini baju tidur Lia." ujar Amalia di akhir ringisan.

"Ya nggak papa. Nanti di jalan kita beli baju."

Akhirnya Amalia dan Ridwan melanjutkan jalan nya untuk ke parkiran dan berangkat untuk pulang ke rumah Ridwan.

"Pah, rumah papah di mana?"

"Papah pindah ke Bandung waktu tadi siang, Cuman papah lanjutin cari kamu di Indonesia, sampe sini!" cerita Ridwan.

Amalia terkejut, "LIA JUGA TINGGAL DI BANDUNG!" teriak Amalia spontan membuat Ridwan kaget.

"Lia! Jangan teriak papah kaget!"

"Eh, iya. Maaf pah. Tapi beneran pah!"

"Besok hari apa?" tanya Ridwan.

"Minggu." Ridwan mengangguk.

"Emang kenapa?"

"Nggak papa."

"Kamu kalau ngantuk tidur aja, ini udah malem. Perjalan masih jauh." ujar Ridwan yang tengah pokus menyetir itu.

Amalia mengangguk. "Iya Pah. Lia udah ngantuk, tidur dulu ya?"

"Iya."

Amalia memejamkan matanya untuk ke alam bawah sadar. Tidur dengan nyenyak. Ridwan yang takut anak nya kedinginan, mengambil jas kerjanya yang kebetulan di simpan di kursi belakang. Mengambil nya lalu menyelimuti pada badan bagian atas Amalia. Membuat Tidur Amalia semakin nyaman.

••••

TBC

Vote + komen !

See you.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mas CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang