01. A Glimpse of Hope

4.3K 521 68
                                    

Ji-hye menatap tiket konser di tangannya cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ji-hye menatap tiket konser di tangannya cukup lama. Konser Voltage, boy group rookie yang dikatakan baru melakukan debut, akan diadakan pekan depan di Seoul. Tiket itu terasa berat di tangannya, meski kecil dan ringan. Ada keraguan yang menggelayut di benaknya.

Dengan sekali tarikan napas yang dalam, Ji-hye akhirnya menaruh tiket itu di lacinya, lalu menutupnya perlahan seperti mencoba menyingkirkan sebuah keputusan besar. Dia bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar, berharap sesuatu yang sederhana seperti minuman bisa mengalihkan pikirannya. Ji-hye membuka kulkas dan mengambil beberapa botol Soju, bersamaan dengan makanan ringan yang sepertinya lebih banyak dari biasanya. Setelah itu, ia berjalan ke ruang tamu dan menyalakan televisi.

Suara statis sebentar terdengar sebelum layar menampilkan berita yang membuat Ji-hye terdiam sejenak. "Kembali ke topik utama, meskipun sudah dua bulan berlalu sejak kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Han Yuna, trainee berbakat yang seharusnya debut dengan girl group Seraphim, publik masih merasa kehilangan besar," ujar pembawa berita dengan nada penuh simpati.

"Para penggemar terus berdatangan ke lokasi kecelakaan untuk memberikan penghormatan, dan dunia hiburan Korea masih berduka atas kepergian salah satu bintang yang paling dinanti ini."

Ji-hye meneguk Soju langsung dari botolnya. Suara pembawa berita terus berlanjut.

"Penggemar mengatakan bahwa mereka masih sulit menerima kenyataan, dan hingga kini, bunga serta pesan-pesan duka masih memenuhi halaman depan gedung agensi tempat Han Yuna berlatih."

Ji-hye meneguk Soju langsung dari botolnya. Cairan dingin itu melewati tenggorokannya, namun tidak bisa mendinginkan rasa sesak di dada. Tangannya gemetar sedikit saat ia buru-buru mengganti saluran televisi. Namun, perasaan itu tak mudah hilang. Kedua matanya kembali terasa panas, dan tanpa disadari, air mata mulai menggenang di pelupuknya.

Suara berita berganti, namun tidak membawa ketenangan bagi Ji-hye. Saluran yang baru saja dipilihnya menampilkan suasana megah dari sebuah acara penghargaan musik yang diadakan malam sebelumnya. Lampu sorot dan gemerlap panggung terlihat di layar televisi.

"Chukhadeurimnida, Seraphim, atas pencapaian luar biasa sebagai 'Best Rookie Group' di ajang bergengsi Golden Awards," kata pembawa berita dengan nada penuh antusiasme. Kamera menyorot para anggota Seraphim yang sedang menerima trofi, tersenyum dan berusaha menahan air mata mereka di atas panggung.

"Meskipun kehilangan salah satu anggotanya sebelum debut, mereka berhasil bangkit dan menunjukkan ketangguhan luar biasa di industri musik. Kemenangan ini tentu saja membawa harapan baru bagi mereka dan para penggemarnya," lanjutnya.

Gemuruh di dada Ji-hye semakin tak terkendali. Seolah tak sanggup menahan gejolak emosinya lagi, ia menghempaskan botol Soju di tangannya dengan asal ke meja. Suara botol itu bergemeretak, mengisi kekosongan yang menekan di sekitar Ji-hye. Tangan gemetar itu sekali lagi meraih remote, memaksa dirinya mengganti saluran.

Behind The SpotlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang