👻6

835 135 17
                                    

Datang lagiii~~

Jangan lupa Vote komen nya🤟

Happy Reading manteman
.
.
Pagi mulai menampakkan wujudnya. Hujan yang sedari malam sekarang hanya tersisa embun yang berkabut.

Setelah Bright mematikan jam alarm-nya sejak sepuluh menit lalu, matanya kini tak lagi berat. Pikirannya melayang ketika tadi malam, saat Vimin dan Jordi pulang. Win masih tak menampakkan wujudnya.

Bright menatap awan yang masih malu-malu untuk terang. Apa karena hujan berenti, Win tidak muncul?

Tetap berpositif thinking. Mungkin memang karena hujan sudah reda Win pergi. Iya kan?

Di saat hening seperti ini, pikiran Bright melayang jauh. Mengingat segala kenangan bersama Win. Win pergi, Bright sudah jelas merasa kosong. Memang selalu ada yang kurang jika mengingat Win tidak ada di antara keluarga ini. Win orang asing yang berhasil masuk dan menjadi salah satu anak kesayangan keluarga  Yudhiyono.

Bright, orang yang jarang menumpahkan air mata, bahkan bisa dihitung dalam hidupnya berapa kali dia menangis.

Terakhir dua tahun lalu. Saat Pespa kuning kesayangan Bright tiba-tiba hilang. Bright menangis dihadapan Win. Tapi Bright tetaplah Bright, si manusia tengil berdarah muda.

Dengan air mata mengalir, Bright datang pada Win dengan menyombongkan sebatang nikotin yang menyelip di antara bibirnya.

Di sela-sela tangisan, Bright masih memandang Win dengan ekspresi menyebalkan. Lalu meniup asap rokok itu  keatas dengan sombong. Tapi air matanya tak henti untuk mengalir.

"Lo serius lagi sedih gak sih!"

"Iya lah, Pespa gue melayang ghaib gitu aja. Bayangin mobil sprot lo ilang, gimana coba!"

"Ya, beli baru lagi," jawab Win enteng saat itu.

"Ya lo mah banyak duit, dasar orang Kaya sombong!"

Saat itu Bright masih awal-awal mencicipi si batang nikotin manis. Sedangkan Win, berbanding terbalik. Dia menjuluki dirinya sebagai Duta anti rokok. Dengan Moto– 'Lindungi diriku, tidak merokok tiap harii~'  yang kata Bright itu Moto yang pasaran, bahkan sudah punya hak cipta, Win gak kreatif.

Bright tertawa mengingat kenangan mereka dulu. Win akan marah jika melihat Bright menangisi nya begini. Tapi Bright juga tidak perduli, Win yang marah adalah tujuannya.

Terus terang, sekarang Bright tidak menanti langit mendung. Dia tidak menginginkan hujan kali ini.

Di pikirannya, jika Win datang artinya jiwa Win sedang tidak tenang. Bright berharap Win segera tenang sekarang.

Maka dengan khusyuk, Bright memejamkan matanya seraya merapalkan doa.

"Semoga hari ini gak hujan dan Win gak datang, Aamiin...."

👻

Hari sudah sore, Bright nampak begitu bahagia dengan ponsel di tangannya. Rentetan pesan dari seseorang membuat senyumnya mengembang sedari tadi.

Sudah lama sekali Bright tidak melakukan ritual seperti ini dengan orang itu. Bright membaca ulang chating yang sebelumnya membuat bibirnya naik, kini malah semakin naik.

"Kak Vimiinn, kenapa lo dateng lagi sih!" erang Bright frustasi.

Bright menghentakkan kakinya kesal. Vimin, sang mantan kekasih. Pacar pertamanya dulu.

Setan Win | ᴮʳⁱᵍʰᵗᵂⁱⁿ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang