Bab 1

1.3K 143 29
                                    

Halo semuanya ini adalah cerita baru saya, jangan lupa Vote dan komennya ya.

Btw cerita ini hanya Fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, karakter, tempat, dan lain2 mohon di maafkan. Cmiiw...

🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠🥠

Pagi hari yang cerah di kota Yi, seorang pria muda tengah bersemangat menuju ke kantornya untuk bekerja. Dirinya hidup sendirian setelah ibunya meninggal dua tahun lalu dan ayahnya meninggal dua bulan lalu. Masih dalam suasana hati berkabung, tapi Pemuda bernama Wei Yuan itu tidak ingin terpuruk dan larut dalam kesedihan begitu lama. Wen Yun bangkit dan bersemangat kembali, beruntung Wei Yuan terlahir berkecukupan, gajinya sebagai seorang peneliti juga lumayan besar. Rumahnya memang tak terlalu mewah, dan tak juga terlalu sederhana. Pas dan masih di katakan wah, Rumah Wen Yuan tidak jauh dari pantai, jadi setiap pagi ketika ia bangun dirinya masih bisa melihat matahari terbit dan pemandangan pantai yang menakjubkan.

Wei Yuan pergi kerja dan dirinya akan selalu menyempatkan diri singgah kemakam kedua orang tuanya sebelum ke kantornya. "Ayah, Ibu... Doakan semuanya lancar. Aku merindukan kalian,"

Setelah selesai mengunjungi makam orang tuanya, Wei Yuan bergegas pergi mengendarai mobilnya menuju ke kantor. Sesampainya di kantor Wei Yuan langsung mengerjakan tugas yang di berikan atasannya. Wei Yuan sedang meneliti sebuah benda yang di temukan oleh timnya saat itu. Benda itu berbentuk seperti Cincin dan terbuat dari giok dengan ukiran yang sangat rumit. Saat Wei Yuan membersihkan ssmuanya dan melihatnya dengan teliti disana tertulis nama seseorang.

Wei Yuan berbicara. "Kak Shen, bukankah ini cincin giok yang di berikan oleh putra mahkota kepada kekasih yang dia cintai? Tiga ratus tahun yang lalu."

Shen Wei mengambil cincin itu dan menelisik lagi, lalu Shen Wei mengambil buku sejarah yang sudah usang disana tercatat kalau Putra Mahkota kerajaam Ming pernah memberikan cincin kepada kekasihnya. "Benar, ini adalah cincin itu. Wei Yuan, apa kamu pernah mendengar kisah cinta mereka?"

Wei Yuan nampak berpikir lalu ia berbicara. "Kisah cinta mereka sangat tragis, tidak di restui karena mereka sejenis."

"Benar, tapi pada saat itu hal itu sudah tidak tabu lagi, bahkan ada beberapa kaisar atau raja seorang lengan di potong." Sahut Shen Wei.

"Sebenarnya raja tidak mempermasalahkan orientasi seks putra mahkota, hanya saja karena orang yang di cintai Putra mahkota berbeda kasta." Sahut Wei Yuan begitu saja.

Shen Wei mengangguk membenarkan perkataan Wei Yuan. Lalu mereka melanjutkan pekerjaan itu, kemudian Shen Wei berbicara lagi. "Ah-Yuan, lihat lingkaran Cincin gioknya sama persis dengan jarimu. Coba kamu pakai,"

Tanpa pikir panjang Wei Yuan langsung memekai cincin itu dan benar saja cincin itu pas di jarinya. Saat Wei Yuan ingin melepaskan cincin itu sangat susah dan bahkan tidak bisa di lepaskan. "Kak Shen tidak bisa di lepas, bagaimana ini?"

"Pppffff... Ahhahaha, Wei Yuan. Anggap saja itu hadiah dari putra mahkota untukmu." Sahut Shen Wei begitu saja.

"Apa? Heh, bagaimana mungkin. Ada ada saja, tapi..." sahut Wei Yuan.

"Tapi apa? Tapi benar kan? Lagi pula kekasihmu yang tidak tau diri itu tidak pernah memberi hadiah untukmu, atau kamu mengharapkan hadiah dariku, hmm?" Ujar Shen Wei menggoda Wei Yuan.

"Ciiih... Jangan mimpi, aku tidak mengharapkan hadiah dari siapapun. Singkirkan wajah mesummu itu, aku mau muntah."  ujar Wei Yuan.

"Ahahhahah, oh ayolah belum aku apa apain kamu sudah hamil saja. Aaaah, apakah wajahku begitu ber Damage sehingga bisa menghamilimu?" sahut Shen Wei.

"What the F....." sahut Wei Yuan sambil berlalu pergi.

Sementara itu Shen Wei mengikuti Wei Yuan dari belakang. Wei Yuan masuk kedalam toilet bermaksud untuk melepaskan cincin itu menggunakan sabun agar lebih gampang di lepas, tapi cincin itu tidak mau lepas juga. Shen Wei yang melihat itu berbicara. "Biarkan saja itu di jarimu, siapa tau membawa keberuntungan untukmu."

Wei Yuan nampak kesal, Shen Wei hanya mengusap kepala Wei Yuan yang menggemaskan saat sedang kesal. "Aku lapar, ayo kita makan dulu."

Wei Yuan mengangguk lalu mereka pergi ke resto yang ada di seberang kantor mereka. Saat sampai di resto itu Shen Wei melihat kekasih Wei Yuan sedang bersama laki-laki lain. Wei Yuan melihatnya juga, tapi ia pura-pura tidak melihatnya. Shen Wei berbicara. "Apa kita pindah ke tempat lain saja?"

"Mmmpp... Disini saja, lagi pula aku sudah tidak peduli. Oh iya bagaimana kabar kak Ming You? Aku merindukannya," sahut Wei Yuan mengalihkan.

"Hari ini dia kembali dari Amerika, ketika sudah tiba di sini pasti hal pertama yang dia tanyakan adalah dirimu. Adiknya yang paling imut dan menggemaskan." Sahut Shen Wei sambil menoel hidung Wei Yuan.

Saat Shen Wei malakukan itu dengan sengaja Tepat dugaan Shen Wei saat itu Kekasih Wei Yuan melihat kearah mereka. Tiba-tiba saja kekasih Wei Yun yang bernama Jackson datang menghampiri dan menarik tangan Wei Yuan. Wei Yuan melepaskan tangannya dan Shen Wei dengan sigap menarik Wei Yuan kebelakangñya agar Jackson tidak bisa menarik Wei Yuan. Shen Wei berbicara. "Jangan ganggu dia, dia milikku. Dan kau, tidak berhak memperlakukannya seenakmu."

"Ck... Dia masih kekasihku," ujar Jackson.

Wei Yuan yang tadinya tidak berbicara kini ia angkat bicara. "Tidak lagi sejak kau selingkuh dengannya, dan perlu kau tau, kami sudah menikah."

Wei Yuan menunjukkan cincin giok itu yang kebetulan ia pakai di jari manis tangan kanannya. Jackson dengan kesalnya langsung pergi dari sana, Wei Yuan duduk di kursi dan menghela napas panjang. "Terimakasih kak Shen..."

"Hmmm.... Makanlah," sahut Shen Wei.

Shen Wei tau di dalam lubuk hati Wei Yun sangat sedih, tapi Wei Yun sangat pandai menyimpan kesedihannya. Tapi matanya tidak bisa di bohongi, Shen Wei memesan makanan yang banyak sekali semua makanan kesukaan Wei Yuan, Shen juga tau kalau di saat seperti itu Wei Yuan suka memakan bubur buah persik. Bahkan Ming You sering membuatkan bubur buah persik untuk Wei Yuan saat Wei Yuan sedang berkunjung kerumah Shen Wei dan Ming You.

"Kak Shen, aku kekenyangan makan bubur buah persik," sahut Wei Yuan dengan polosnya.

"Ahahahha, itu karena kamu memakan semuanya bahkan tidak membaginya denganku." Ujar Shen Wei sambil tertawa.

Wajah Wei Yuan merah padam, ia merunduk malu. Tapi Shen Wei tidak mempermasalahkannya karena dia juga senang melihat Wei Yuan senang. Dirinya menganggap Wei Yuan seperti adik kandungnya. Mereka selesai makan dan kembali fokus dalam pekerjaan mereka.  Hari ini mereka sedang rapat bersama atasan mereka, mereka membahas untuk mencari peninggalan kerajaan Yi ratusan tahun lalu. Karena kesuksesan Wei Yuan, Shen Wei dan juga Tim yang berhasil menemukan beberapa benda peninggalan Yi. Rapat selesai, lalu Wei Yuan berbicara. "Kakak, apakah kita akan melakukan perjalanan lagi?"

"Sepertinya begitu, kita melakukan perjalanan saat Ming You kembali." Ujar Shen Wei.

Wei Yuan mengangguk, lalu mereka fokus kembali mengerjakan tugas mereka.






Bersambung....


Hai jangan lupa Vote dan komennya ya...

BL- WEI LANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang