Wei Yuan membuka peti itu, dirinya tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Di dalamnya terdapat peralatan melukis dengan usia yang sangat lama. Wei Yuan mengambil peti itu dan membawanya, kemudian Wei Yuan menelusuri tempat itu lagi, ia melihat sebuah lukisan seseorang di sana. Lukisan itu nampak sudah usang, namun terlihat orang di dalam lukisan itu sangat tampan sekaligus cantik. Wei Yuan mengambil lukisan itu dan membawanya pergi. Hari sudah sore dan sebentar lagi gelap, jadi Wei Yuan bergegas kembeli ke rumahnya. Wei Yuan sampai di mobilnya, ia menyimpan semua barang temuannya di mobil. Mobil melaju dengan kecepatan wajar, setelah menempuh jarak empat jam Wei Yuan pun akhirnya sampai dirumahnya. Sesampainya di rumah Wei Yuan langsung keruang kerjanya dan mulai membersihkan barang penemuannya terutama lukisan itu.
Wei Yuan dengan perlahan menyatukan robekan Lukisan itu. Karena pada saat Wei Yuan menemukan lukisan itu sudah dalam keadaan robek. Wei Yuan menyambungnya dengan lem khusus kemudian Wei Yuan mengambil alat pembersih khusus juga. Saat Wei Yuan tidak sengaja menumpahkan cairan di lukisan itu, muncul sebuah nama di lukisan.
"Apa ini? W... Wei Lang?" saat Wei Yuan membaliknya ada tulisan yang lain. Disana sang pelukis menyebutkan kalau orang yang di lukisan itu adalah Wei Lang.
"Jadi inikah rupamu Wei Lang, tapi tunggu... Wajahmu dan wajahku kenapa mirip? Wei Yuan bercermin dan mensejajarkan wajah yang ada di lukisan itu.
Wei Yuan masih heran kenapa sangat mirip, Wei Yuan bingung sesaat lalu ia berinisiatif menempelkan lukisan itu di dinding. Wei Yuan memandingi lukisan itu, ia terpesona. "Indah sekali, tapi kenapa kisah cintamu dangat tragis? Raja memalsukan kematianmu agar putra mahkota tidak lagi memikirkanmu, tapi apa yang terjadi dengan putra mahkota setelah mendapat kabar kematianmu?"
Wei Yuan kembali melanjutkan pekerjaannya, lukisan yang beredar di internet itu yang sangat di cari-cari dan harganya sangat mahal. Lukisan itu sedikit terkena percikan noda seperti noda darah, Wei Yuan membersihkan semuanya dan memperbaiki segalanya agar keasliannya terlihat. Saat semuanya sudah selesai, Wei Yuan menyimpannya di tempat yang aman. Lagi dan lagi Wei Yuan merasa ada yang mengawasi, lukisan wajah Wei Lang seolah ingin menunjukan sesuatu. Tapi Saat melihat lukisan dan cermin Wei Yuan baru menyadari kalau mereka memang sangat mirip, seperti kembar.
"Huh? Kenapa mirip denganku ya?" Ujar Wei Yuan pada dirinya sendiri.
Wei Yuan menyentuh lukisan itu, tapi sesuatu hal terjadi disana. Cahaya menyilaukan mata Wei Yuan, cahaya itu terus berpendar dan bertambah terang dan semakin menjadi besar dan sangat besar. Wei Yuan berusaha membuka matanya perlahan-lahan dia membuka matanya, tapi sebelum ia membuka mata, hal yang pertama ia rasakan dan mendengar keramaian. Saat itu juga Wei Yuan membuka matanya dengan buru-buru. Saat ia membuka mata ia melihat pemandangan kota yang sangat ramai, namun itu bukan kota dimana ia tinggal sekarang ini. Ia berada di kota masa lalu, tepatnya 300 tahun yang lalu.
Wei Yuan melihat kekanan dan kekiri, ia menepuk pipinya sendiri untuk memastikan kalau ia tidak bermimpi. "Aaau... Rasanya sakit, ini bukan mimpi. Tapi aku ada dimana? Kenapa aku bisa disini?"
Wei Yuan berdiri di tengah kerumunan orang-orang. Disana orang-orang sedang lalu lalang, ada pedagang yang sedang menjajakan dagangannya, dan sebagainya. Orang-orang melihat Wei Yuan yang kebingungan, bahkan memandangnya aneh karena pakaian dan gaya Wei Yuan berbeda dari mereka. Wei Yuan terus berjalan sambil melihat kekiri dan kekanan, ia melihat pemandangan yang tak biasa. Wei Yuan tidak tau harus kemana dan bertemu siapa, Wei Yuan terus berjalan dan hingga akhirnya ia berada di depan bangunan milik Wei Lang.
"Wei Lang? Ini seperti bangunan di balik gua itu, tapi..." gumam Wei Yuan.
Saat Wei Yuan akan pergi seseorang memanggilnya. "Tuan, Tuan Wei Lang tunggu."

KAMU SEDANG MEMBACA
BL- WEI LANG
RomanceSeorang Peneliti yang bekerja di museum, ia menemukan lukisan kuno pada masa Dynasti. Wei Yuan sang peneliti yang menemukan lukisan itu, Awalnya dirinya ingin membawa dan menyerahkan lukisan itu ke Museun, namun ia mengurungkan niatnya dan melakukan...