Bab 7

578 84 8
                                    

Hai jangan lupa Vote dan Komennya ya... Thanks...

......................................................................

Saat Wei Yuan terbangun ia menemukan dirinya berada di tempat lain. "Inikan...?"

Wei Yuan melihat sekelilingnya, itu adalah masa sekarang. Wei Yuan kembali ke rumah di masa depan. "Apa? Bagaimana mungkin, kenapa kembali secepat ini?"

Wei Yuan mulai frustasi, ia berjalan mondar mandir memikirkan nasib San Lang, Lin Yue, dan Yun Sang. Wei Yuan menatap lukisan Wei Lang lalu berbicara. "Apa yang kau inginkan dariku Wei Lang? Apa yang kau harapkan dariku? Aku akan berusaha membantumu."

Sriiiiiing...

Tiba-tiba saja ada sebuah tulisan di buku harian Wei Lang. "Ungkapkan kebenaran, dan kembalikan hak putra mahkota sebagai raja... Berikan kebahagiaan untuknya. Aku serahkan semuanya kepadamu."

"Tidak jangan pergi, Wei Lang... Bagaimana aku bisa kembali kesana? Wei Lang." Teriak Wei Yuan. Tapi sebuah cahaya muncul dan berputar putar di atasnya.

Cahaya silau itu terus berputar dan membawa Wei Yuan kembali ke San Lang. Lin Yue, San Lang, dan Yun Sang juga bersedih takut kalau Wei Yuan tidak akan kembali. Tapi San Lang disini berusaha menenangkan Lin Yue yang sejak tadi menangis. "Dari awal kalian mengajaknya menemuiku, aku sudah menduganya kalau dia bukan Wei Lang, hanya wajahnya saja yang mirip."

"Tapi Tuan, Apakah Tuan Wei Yuan atau Wei Lang tidak akan kembali?" Sahut Lin Yue.

Belum sempat San Lang membalas kata-kata Lin Yue, Cahaya terang itu muncul di hadapan mereka. Pintu langit terbuka dan membawa Wei Yuan kembali ke masa lalu. "Uhuuuk  Uhuuuk..."

"Tuaaan..." seru Lin Yue sambil berlari kearah Wei Yuan.

Wei Yuan merasa lega akhirnya ia masih bisa kembali ke masa lalu Wei Lang. "Aku khawatir kalau aku tidak bisa kembali kesini, maafkan aku..."

Wei Yuan memeluk Lin Yue, lalu San Lang berjalan tertatih di papah oleh panglima. San Lang berjalan dengan cepat dan segera memeluk Wei Lang atau Wei Yuan. "Kau sudah berjanji padaku untuk tidak pergi meninggalkanku, kenapa kau pergi?"

"Maafkan hamba yang mulia, bukan maksud saya untuk pergi begitu saja. Tiba-tiba saja saya kembali ke masa depan," ujar Wei Yuan.

"Wei Lang harus berjanji kepada San Lang, jangan Tinggalkan San Lang lagi." Sahut San Lang.

Wei Yuan menyebut nama Wei Lang dan San Lang dengan sedikit bertingkah seperti anak kecil. Wei Yuan atau Wei Lang mengangguk, lalu mereka masuk kedalam rumah. Wei Lang membawa San Lang kekamar untuk istirahat, kemudian Wei Lang pergi kedapur untuk menyiapkan makanan. Saat Wei Lang masuk kedapur di sana sudah ada para dayang yang mempersiapkan segalanya. Dari luar bangunan itu tampak biasa saja, tapi begitu kalian masuk kedalamnya sangat luas dan megah.

Salah satu dayang terkejut melihat Wei Lang disana. "Oh, tuan Wei Lang anda masih hidup, anda...?"

"Maaf, saya mengejutkan kalian. Tapi, apakah ada sesuatu yang bisa di makan? Yang mulia putra mahkota San Lang harus makan," sahut Wei Lang/Wei Yuan.

"Anda membawa yang mulia kembali, syukurlah. Tuan kembali saja ke kediaman anda dan yang mulia, kami akan mempersiapkannya." ujar Dayang itu terlihat senang.

Semua dayang dan koki sangat senang melihat Wei Lang dan San Lang bersama lagi. Wei Lang mengangguk dan kembali menghampiri San Lang. Lin Yue yang dari tadi memegangi ramuan atau obat-obatan langsung memberikannya kepada Wei Lang. "Tuan, ini obat untuk yang mulia."

"Terimakasih Ah-Yue, kalian istirahatlah." Sahut Wei Lang.

Lin Yue dan Yun Sang beristirahat tidur, karena selama perjalanan itu mereka juga tidak beristirhat. Panglima Wen Sang ada di dalam kamar sedang mengobrol bersama San Lang. "Wen Sang, persiapkan pernikahanku dengan Wei Lang, aku tidak ingin menyia-nyiakannya lagi. Aku tidak ingin kehilangan dia lagi."

"Baik yang mulia, apakah akan di adakan pesta?" sahut Wen Sang.

"Tidak, hanya kita-kita saja." Sahut San Lang.

Wen Sang segera pergi ke dapur dan memberi tahu semua dayang untuk semuanya. Lalu Wei Lang masuk ke kamar San Lang sambil membawa obat dan sedikit makanan. Wei Lang tersenyum kearah San Lang, San Lang sangat menyukai senyuman Wei Yuan/Wei Lang itu. Wei Lang berbicara. "Maaf saya mengganggu anda sedang istirahat, tapi makan dan minumlah obat ini dulu."

San Lang mengangguk dan Wei Lang membantu San Lang duduk. Wei Lang mengambil semangkuk sup dan menyuapkannya kepada San Lang. San Lang menerima suapan demi suapan dari tangan Wei Lang. Lalu San Lang berbicara. "Kamu dari tadi menyuapiku makan, apakah kamu sendiri sudah makan?"

"Sudah, saya sudah makan. Saya juga membawa makanan banyak sekali dari masa depan, nanti kalau anda sudah sembuh anda bisa mencobanya." ujar Wei Lang.

Bukan hanya makanan saja yang Wei Yuan bawa, ia membawa ponselnya juga, kecuali Laptop. Wei Yuan juga membawa Powerbank yang di cas pakai sinar matahari, karena Wei Yuan tau di masa itu tidak ada listrik, walau rasanya percuma membawa ponsel karena tidak ada Signal disana. Tapi ia ingin mengabadikan beberapa moment, kalau ia sempat.

Kelakuan mulai bobrok Wei Yuan, ada aja entar kelakuannya.

San Lang hanya mengangguk ia berbicara. "Boleh saya menyuapimu sekali?"

"Sering-sering juga tidak apa. Eh, iya boleh..." sahut Wei Yuan mulai nyaman.

San Lang tersenyum lalu ia mengambil sesendok sup itu dan menyuapkannga ke Wei Lang/Wei Yuan. Wei Lang nampak malu-malu dan pipinya memerah. San Lang menggodanya. "Kamu manis sekali dengan pipi semu merah itu. Cium sini,"

"Heh, apa? Haih makan dulu." ujar Wei Lang salah tingkah.

"Sudah habis, suapan terakhir aku berikan padamu." sahut San Lang.

"Minum obatnya dulu," ujar Wei Lang.

San Lang meletakan mangkuk sup itu lalu mendekati Wei Lang dan menarik Wei kedalam pelukannya. "Kamu obatku, aku sudah sembuh."

"Y-yang mulia lepasin, nanti ada yang masuk." Ujar Wei Lang.

"Tidak akan ada, kamu tau... Nama Lang belakangmu itu adalah namaku. Dulu namamu juga Wei Lang adalah Wei Yuan juga," ujar San Lang.

"Apa? Bagaimana mungkin bisa sama?" ujar Wei Lang/ Wei Yuan.

"Mungkin hanya kebetulan," ujar San Lang.

Wei Yuan nampak berpikir. "Biarin sajalah, lagi pula mau aku Wei Lang atau Wei Yuan aku tidak peduli. Aku hanya ingin membantumu merebut kembali yanh seharusnya menjadi hakmu."

San Lang nyaman ketika memeluk Wei Lang, hingga akhirnya San Lang tertidur Lelap. Wei Lang terbangun dan melihat San Lang. 'Terlihat jelas kau sangat lelah, tidurlah San Lang... serahkan semua padaku, aku akan membantumu."

Wei Lang masih memandangi wajah San Lang, tiba-tiba wajah Wei Lang memanas, pipinya bukan semu merah lagi tapi sudah merah padam. Bagaimana tidak, San Lang memeluknya dan menariknya semakin dekat bahkan kulit mereka bersentuhan, tangan San Lang masuk kedalam baju Wei Yuan atau Wei Lang yang belum di ganti sejak pertama kali datang. Tangan San Lang mengusap-usap punggung Wei Yuan yang lembut dan halus, bahkan wajah San Lang juga sangat dekat. Saat itu juga San Lang membuka matanya dan tatapan mereka bertemu.

Wei Lang merosotkan tubuhnya dan tangannya menutup wajahnya yang memerah. San Lang menarik tangan Wei Lang. "Aku ingin melihatnya,"

"Tidak mau, tidur sana. Aku tidur sama Lin Yue saja," seru Wei Lang.

"Enak saja, kamu tidur denganku. Kalau tidak aku tidak akan tidur selamanya," ujar San Lang merengek seperti anak kecil.

"Baiklah baiklah, ya sudah ayo kita tidur." Ujar Wei Lang masih menutupi wajahnya.






Bersambung...

Hai jan lupa Vote komen yak....

Makasih.






BL- WEI LANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang