Hai, sebelum mulai baca, alangkah baiknya baca ulang part-part sebelumnya ya, takutnya lupa sama alurnya karena udah satu bulanan ini ga update.
Chapter ini lumayan panjang sih, anggap sebagai bonus dan permintaan maaf aku ke kalian 😁 bacanya pelan-pelan aja yaa soalnya part ini agak menegangkan!
Kalian masih setia nunggu updatenya Lifeless Love kan?😅 masih dong yaa.
Okay, vote dulu! selamat membaca!
- Lifeless Love -
Jantungnya berpacu dengan cepat. Satu tangan mereka masih setia berpegangan. Rose yang tadinya menatap suaminya itu kini memilih untuk menatap lantai. Sudah lebih sepuluh menit lamanya. Rose tidak mungkin meminta pada Chanyeol untuk melepaskan pegangan tangan mereka, meski ia merasa tak nyaman.
"Kenapa tanganmu dingin sekali, kau sakit?"
Rose menggeleng cepat ketika mendengar pertanyaan itu, rasanya tidak mungkin kalau ia sakit padahal tadi sehat-sehat saja. "M-mungkin karena hujan. Ya, hujannya deras sekali," jawabnya ditengah kegugupan.
"Kalau begitu biar aku hangatkan."
Rose membulatkan matanya terkejut. Kini Chanyeol menggunakan kedua tangannya untuk menggenggam tangan Rose, juga mengelusnya dengan lembut. Menyalurkan suhu panas tubuhnya lewat genggaman tersebut.
"Chanyeol," lirih Rose sambil menatap manik laki-laki itu. Mereka jadi bertatapan kembali. Entah mengapa waktu terasa berhenti sesaat ketika pandangan mereka saling bertemu.
"Aku mengantuk, aku ingin tidur sekarang." Sungguh alasan yang tidak masuk akal. Pada akhirnya Rose melepaskan penyatuan tangan mereka meski ini terlihat sangat tidak sopan, dengan cepat ia berlari keluar. Ini berlebihan, ia tak pernah merasa gugup seperti ini sebelumnya.
Chanyeol yang ditinggal hanya menyunggingkan senyumnya.
"Eomma kau harus cepat sadar. Lihatlah betapa menggemaskannya menantumu itu."
_____________
Satu minggu berlalu begitu saja seperti air yang mengalir. Dan di pagi hari yang telah berganti musim ini. Perempuan cantik yang merupakan nyonya rumah itu nampak sibuk berkutat dengan beberapa peralatan masak di dapur. Ia yang dibantu seorang pelayan terlihat sangat bersemangat untuk membuat sarapan pagi ini.
"Akhirnya selesai, terimakasih sudah membantuku."
"Itu sudah tugasku, Nona. Kalau begitu aku izin permisi untuk mengerjakan pekerjaan yang lain."
Rose tersenyum kepada pelayan wanita itu. Dia mengangguk mempersilakannya untuk pergi. Sekarang Rose tinggal menunggu kedatangan seseorang, ia tersenyum membayangkan bagaimana ekspresi Chanyeol saat melihatnya nanti. Tak berselang lama terlihatlah orang yang dinanti-nantinya itu berjalan pelan menghampirinya.
"Kau sarapan sebanyak ini?" Pertanyaan pertama yang keluar dari mulutnya. Rose mendengus selagi menggeleng kecil.
"Duduklah, untuk pertama kalinya kau harus sarapan di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifeless Love ✔
FanficChanyeol si pria penuh teka-teki, ia dikenal akan tatapannya yang dingin, kejam dan tak segan membunuh orang, layaknya seorang--Mafia! Bukan tanpa alasan, ia melakukan semuanya karena ini berhubungan kuat dengan kenyataan pahit yang ia alami di masa...