Baru saja bel sekolah berbunyi, pencernaan Rindou lagi-lagi kontraksi seperti beberapa minggu yang lalu. Setelah Rindou dibawa Sanzu ke UKS, Ran pun dipanggilnya kemudian Ran membawa Rindou ke rumah sakit bersama Mitsuya juga Sanzu yang tidak mau ketinggalan. Tugas lebih untuk Chifuyu, dia harus mencatat pelajaran berkali-kali lipat untuk menggantikan Rindou dan Sanzu yang izin sementara ini.
"Makanan apa yang kamu kasih ke Rindou? Setiap kali dia makan pemberian kamu dia selalu sakit perut" Ran memberi tatapan mengintimidasi kepada Mitsuya.
"Kamu curigain aku? Kalaupun beracun, yang mati duluan pasti aku sama adik-adikku karena aku yang masak dan orang rumahku duluan yang cicipin lagipula... kamu juga ikut makan" sahut Mitsuya.
"Bener kata Mikey, kamu itu emang pembawa sial" gertak Ran cukup buat Mitsuya mendongak tak percaya.
"Apa kamu bilang?"
Ran mendecih, "Mulai detik ini, jangan pernah muncul dihadapanku lagi. Aku muak sama muka juga makanan buatanmu."
"Kakak Ipar, kayaknya keterlaluan deh lagipun Rindou cuma mules dan bisa sembuh jadi lebih baik kamu jangan ngomong gitu ke dia" saran Sanzu.
"Gak Sanzu, aku emang gak pernah suka sama dia" cetus Ran, dia pun masuk untuk melihat Rindou didalam. Meninggalkan Mitsuya yang masih mencoba mencerna tiap kata.
Sanzu hanya diam sampai saat Ran benar-benar masuk barulah dia bersuara kembali. "Yahh ada yang diputusin. Kasihan, udah berjuang 5 tahun dan putus hanya karena masalah sepele..." sindirnya.
"Dasar muka seribu" batin Mitsuya.
"Mungkin Ran sudah membencimu, sekarang aku bebas melakukan apapun tanpa mendapat kecurigaan karena selama ini kau begitu mengganggu rencanaku" ujar Sanzu.
"Kembalilah ke rumahmu" datar Mitsuya.
"Rindou lemah itu bakal aku buang juga kok, aku gak butuh orang lemah fisik" gumam Sanzu.
"Kenapa kamu ngomong gitu tentang Rindou?!"
Sanzu menghela nafasnya, dia menggeleng malas dengan Mitsuya itu. "Dia lebih susah diatur, gak kayak Mikey"
"Mikey...?" Mitsuya terheran.
Sanzu pun lekas masuk kedalam setelah mendengar panggilan dari Ran sementara Mitsuya yang kehilangan muka dimata Ran itu memilih kembali saja ke sekolah.
"Kakak harus balik ya. Sanzu, tolong bawa Rindou pulang kerumah, aku akan memberi izin ke pihak sekolah" pesan Ran.
Sanzu pun membawa Rindou untuk pulang, melayani Rindou bak seorang pasien. "Rindou yang manis, terbaring lemah~" senandungnya membuat Rindou yang duduk disebelahnya itu menengok.
"Apa?" tanya Rindou, dia tidak mendengar karena Sanzu berkata begitu pelan.
"Tidak papa, cepatlah sembuh. Banyak hal yang ingin aku lakukan denganmu" jelas Sanzu.
"Ku kira ini cuma rasa benci, ternyata ini yang dinamakan dengan peduli. Sanzu, mantra apa yang kamu baca sampai aku kagum sama kamu yang asal usulnya gak jelas"
( Pesan Masuk )
Mikey
Chiyo! Kudengar kau pulang?Sanzu
Ya, harus mengantar si cacat ini
Jangan mencoba membolos atau aku akan menjadikanmu hidanganMikey
Tapi aku sudah membolos hehehe ( ꈍᴗꈍ)Sanzu
Dasar nakal!
KAMU SEDANG MEMBACA
Chotto Matte!
Fanfiction"siapa kau, melarangku begitu" -rindou "aku kan pacarmu" -sanzu "..." -rindou Rindou terikat status gila yang dibuat-buat oleh 'sanzu' si orang asing yang tak memiliki otak normal. Dia tidak menolak karena kasihan, tapi disisi lain dia juga tertekan...