8ノ

530 77 0
                                    

"Akhir-akhir ini adek ku jarang makan, kenapa?" tanya Ran kepada Rindou yang hanya mengotak-atik makanan dihadapannya.

"Rin harus makan biar sehat terus" sambung Mitsuya menyodorkan burger ke Rindou.

"Takashi, aku gak laper" Rindou menolaknya.

Ran heran, dia menatap Mitsuya yang berekspresi menyedihkan, kemudian dia mengatakan kalau Rindou menolak pemberian Mitsuya itu akan menyakiti hatinya juga.

"Maksa" Rindou terpaksa memakan burger itu. Rindou memang tidak terlalu dekat dengan Mitsuya dan selalu menghindar ketika Mitsuya mencoba mengakrabkan diri dengannya, tapi itu bukan berarti dia tidak suka atau bahkan membenci Mitsuya, dia hanya tidak tau harus berekspresi seperti apa karena Mitsuya kurang lebih seperti dirinya. Sama-sama tidak punya ekspresi yang jelas.

Mitsuya bersemu kemerahan, mungkin dia senang karena Rindou menerima makanan darinya, Ran pun mencari-cari kesempatan untuk menggenggam tangannya. Setelah menghabiskan setengah dari burgernya, Rindou beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.

"Kemana?" tanya Ran karena Mitsuya berdiri.

"Bentar ya" jawab Mitsuya lalu pergi ke kamar Rindou.

Rindou sudah memikirkan ini sejak lama dan kalian juga pasti memiliki pendapat yang sama, jika dia disatukan dengan Mitsuya akan terjadi kesunyian yang luar biasa di dunia ini. Dia mulai bosan, saat dia ingin berdiri, Mitsuya membuka suaranya. "Sanzu..."

Rindou berhenti kemudian menatapnya, apa maksudnya dengan menyebut nama 'sanzu' begitu.

"Kamu gak akan bahagia kalau sama Sanzu terus, mending udahan aja" kata Mitsuya. Rindou agak kesal, kenapa Mitsuya melarangnya dekat dengan seseorang.

"Taka--" Rindou meninggikan suaranya namun Mitsuya memotong pembicaraannya lebih dulu. "Aku tau kalau hubungan kalian cuma kebohongan belaka yang dibuat-buat Sanzu" Mitsuya sangat yakin.

Rindou heran, "Hah?" dia meyakinkan. Mitsuya pun menarik nafas panjang untuk menjelaskan semuanya "Bukannya aku sok pintar atau sok tau, cuma aku cukup faham dengan kondisinya. Aku khawatir Rindou bakal terbawa suasana karena selalu dekat sama Sanzu. Aku sudah mengenal Sanzu lebih lama, dia itu orang yang terlalu berlebihan dalam menyikapi sesuatu dan dia mengabaikan bahkan melupakan seseorang yang terbawa suasana karena perbuatannya sendiri. Dia... Tidak Bertanggungjawab" jelas Mitsuya.

Rindou akhirnya faham, selama ini Mitsuya memihak nya karena Mitsuya tau kalau hubungannya dengan Sanzu hanya kebohongan semata. Tapi bagaimana Mitsuya bisa tau? Sanzu tidak mungkin memberitahunya karena dari awal Sanzu lah yang memulai kebohongan ini. Mitsuya menjelaskan kronologinya, itu karena dia melihat wajah tertekan Rindou, jika mereka sepasang kekasih tidak mungkin Rindou berekspresi seperti itu. Pandangan Penuh Kebencian.

"Aku kesini cuma mau memastikan. Apa sekarang Rindou... suka beneran sama Sanzu?" tanya Mitsuya.

5 menit dan mereka masih memandang satu sama lain. "Takashi, aku mau berangkat sekolah. Sudah telat" kata Rindou lalu dia mengambil tas sekolahnya dan pergi.

.

Sudah menjadi resikonya jika dia ingin mendekati orang lurus seperti Rindou, belum lagi karena Rindou adalah orang yang sengaja untuk tidak peduli pada apapun yang ada disekitarnya. Dia pernah mencoba untuk menciumnya dan kemudian takut akan reaksi Rindou pada saat itu, karena itu dia berusaha membuat Rindou berdebar terlebih dahulu agar Rindou kikuk dan tidak memarahinya. Selain itu, dia juga selalu melirik dibalik celana yang memperlihatkan cetakan ditengah antara bertemunya kaki Rindou(weh ampun), karena selalu memperhatikan seperti itu lama kelamaan dia jatuh hati pada pesona dari Rindou secara diam-diam, dia juga tak tahu kapan rasa yang hanya pura-pura ini berubah menjadi perasaan yang sebenarnya.

Chotto Matte!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang