sanzu nyebelin atau bikin eneg?
🥺
cus 'sebab-akibat' udh ky pelajaran b.indo aj
(/¯◡ ‿ ◡)/¯-🌻-
"Lupa masukin racun" batin Rindou yang saat ini sedang dipaksa untuk menyuapi Sanzu.Sanzu hanya bisa tertawa melihat wajah tertekan Rindou saat ini, rasa kasihan dan gemas bercampur dalam benaknya secara bersamaan. Begitu Sanzu terlihat menikmatinya, disisi lain Rindou malah sedang mengalami stres berat, belum lagi saat ini Ran sudah mengetahui hubungannya dengan Sanzu, bukan kebenaran yang diketahui Ran, tapi malah kebohongan yang sama.
"Nih. Aaaa..." Sanzu berniat menyuapi Rindou balik, dengan wajah yang memerah karena malu tapi juga geram akan tingkah Sanzu, Rindou menurut tanpa protes karena teman-temannya juga menyuruhnya bahkan Kakaknya pun ikut menyorakinya, membuat seisi kantin menatap kearahnya.
"Ini memalukan... Kenapa harus orang gila sepertinya? Aku akan menyewa PHO bayaran"
Mereka semua bersorak memeriahkan suasananya, Rindou hanya bisa menyembunyikan wajahnya karena malu, tanpa disadarinya ternyata dia menyembunyikan wajahnya di orang yang dibencinya, Sanzu terlihat menikmatinya dan bahkan sekarang ini dia memeluk Rindou yang masih belum sadar dengan posisinya, membuat sorakan itu semakin keras bahkan ada yang pingsan karena saking gemasnya.
"Bisa gue peluk juga, ntar gue apain ya?" kata Sanzu yang tidak dapat didengar siapapun karena disana sangat berisik. Apa yang dia rencanakan?.
-
Pulang sekolah kali ini Rindou tidak bersama Ran karena Ran ada janji dengan teman-teman ekskulnya, kenyamanan perjalanannya terganggu karena ada yang terus mengikutinya, bukan penjahat namun dia tetap tidak suka.
"Pergilah, apa mau mu" kesalnya saat sudah berjalan dihalaman rumahnya, Sanzu terus mengikutinya."Gue mau mampir ke rumah pacar gue lah" jelasnya, Rindou hanya pasrah menghadapinya.
"Kami-sama tolong hancurkan hubungan ini" Rindou berdoa dalam batinnya.
Dia membuka pintu rumahnya yang terlihat sepi didalam, barang-barang yang tersusun dengan rapi membuat dirumah ini terlihat aesthetic. Memasuki kamarnya itu sangat berbeda dari ruang tengah tadi, selain warna cat yang tidak mencolok, disini juga tidak ada satupun barang koleksi, hanya ada lemari baju, kasur dan televisi yang menancap di dinding.
Beberapa kali Sanzu mengkritik ruangan ini, dari yang warna catnya tidak mencolok sehingga membuat kamar ini terlihat kuno sampai menanyakan kenapa tidak ada satupun barang koleksi. Apakah Rin seorang yang tidak memiliki ketertarikan pada apapun? pikirnya. Rindou hanya memutar bola matanya malas kemudian pergi untuk membuatkan minuman dan suguhan lainnya, mau bagaimanapun bentuknya Sanzu, dia adalah tamu.
-
"Kok sepi? Lu cuma tinggal berdua sama Ran doang?" tanya Sanzu yang lancang untuk membaringkan tubuhnya di kasur Rindou, sementara Rindou saja hanya duduk menyender dikepala ranjang itu."Banyak nanya. Orang tua ku sibuk kerja, kita jadi gak ke urus, jadinya kita pindah kesini karena ada keluarga lainnya disini, biar ada yang ngawasin Aku sama Kak Ran, terus pindah sekolah juga dah" jawab Rindou tak ikhlas.
"Imutnya~ jadi makin sayang" kata Sanzu mencubit pipi Rindou. "...selain Ran, sekarang lu juga punya gue disisi lu" lanjutnya bergeser dan meletakkan kepalanya dipangkuan Rindou.
"Bisa berhenti bersikap mencurigakan gak sih?" dia menepuk muka Sanzu yang berada di pangkuannya itu.
Beberapa waktu berlalu, Sanzu terus menggoda Rindou dengan rayuan maut nya dan berakhir dengan Rindou yang sakit perut dan muntah secara tiba-tiba, bahkan suhu tubuh Rindou jadi memanas, mungkin dia demam? untuk berjaga-jaga Sanzu pun menyuruhnya beristirahat, kemudian dia mengompres Rindou agar demamnya tidak naik.
Setelah Ran datang, Sanzu pun diusir oleh Rindou karena sudah malam.
"Sial, harusnya dia suruh gue nginep. Anak siapa sih dia? Ngeselin banget, rencana gue jadi gagal" gumam Sanzu yang berjalan sendirian di gelapnya malam.
-
"Apa aku salah karena menyuruhnya pergi?" batin Rindou bertanya-tanya.-🍁-
"Rin wangy wangy!!!" seru Sanzu mengejar Rindou yang berjalan lemas memasuki gedung sekolah.
"Kenapa setiap 15 menit hidupku harus berisi dengan penderitaan" batin Rindou pasrah.
"Huh hufhhh lari lu cepet juga ya" ucap Sanzu mengatur pernafasannya.
"Baka, padahal aku jalan biasa aja. Kerepotan jenis apa lagi yang kamu bawa pagi-pagi gini?"
"Kenapa semua orang selalu berfikiran buruk tentang gue sih?" protesnya sebab bukan itu tujuannya,
"Sore ini jalan yuk!?""Chotto matte Sanzu Haruchiyo, kamu gak lupa sama hubungan kita yang cuma pura-pura kan?" tanya Rin khawatir, takutnya hubungan ini keterusan.
"Bukannya lu seneng ya bisa jalan sama gue, kapan lagi jalan sama orang sekeren gue" ucapnya lalu menggandeng tangan Rin.
"Keren sih, tapi... gak waras" kata Rindou dengan nada sangat rendah diakhir.
"Sanzu Haruchiyo" seru Rin buat Sanzu menghentikan langkahnya dan menoleh kearah nya. "...nanti malam, ke rumah" lanjutnya.
"Do iu koto? Lu gak... 'suka beneran' sama gue kan?" tanya Sanzu setengah bercanda, sebenarnya dia penasaran.
"B-Bukan gitu cuma... Arghhh ini kan salah kamu juga, Kak Ran jadi anggap kita punya hubungan beneran" protesnya.
"Naru hodo~ langsung dapet lampu ijo, gak sia-sia gue manipulasi Ran kemarin" batin Sanzu yang mendapat kemenangan secara instan.
"Rindou-kun..." panggil seorang siswa kepada Rindou, menyadari ada orang yang mendekat, Rindou segera menarik tangannya dari genggaman Sanzu.
"Dousta?" tanya Rindou sangat lembut, cara Rindou memandang orang itu sangat berbeda dengan caranya memandang Sanzu dan itu membuat wajah cerah Sanzu menjadi garang.
"Ke perpus bareng yuk buat cari materi les nanti siang" balas Souta(angry) dan Rindou mengangguk setuju.
"Duluan ya, aku ada di halaman belakang gedung sekolah ini, lagi ada urusan" jelas Rindou lalu pergi begitu saja sebelum Sanzu merespon.
"Lah gue dilupain gitu aja? Ngapa dia milih sama orang serem itu sih, mending sama gue yang punya muka dermawan dan penyayang. eakk" gumam Sanzu menyoraki dirinya sendiri sebelum tangan mungil Mikey menepuk punggungnya dengan keras dari belakang, membuat bekas kemerahan jika dia membuka seragamnya.
"SAKIT GOBLOKK" teriaknya saat sosok Mikey berlari melewatinya begitu saja dan meninggalkan Takemichi yang bersamanya, kini Takemichi lah yang menjadi sasaran kekesalan Sanzu, bukan kesal karena Mikey memukulnya tapi karena Rindou meninggalkannya begitu saja tanpa memberikan kiss morning untuknya(menurutnya).
to be continued...
bayangin ; rin adalah kalian🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Chotto Matte!
Fanfic"siapa kau, melarangku begitu" -rindou "aku kan pacarmu" -sanzu "..." -rindou Rindou terikat status gila yang dibuat-buat oleh 'sanzu' si orang asing yang tak memiliki otak normal. Dia tidak menolak karena kasihan, tapi disisi lain dia juga tertekan...