Tertidur bersama disiang hari

60 7 3
                                    

Setelah beberapa menit berciuman, Kawaki pun melepas ciumannya. Kemudian ia menggendong Sarada dengan gaya Bridel style menuju kasur. Sarada yang digendong oleh Kawaki merasa terkejut, karena secara tiba-tiba Kawaki menggendong dirinya.

Kawaki pun berjalan menuju kasur, lalu ia mendudukkan Sarada di atas kasur, Sarada pun langsung duduk dalam posisi sila dipinggir kasur.

"Sarada, aku mencintaimu. Maukah kau tetap bersamaku selamanya?" Tanya Kawaki dengan badan yang membungkuk sedikit karena ingin melihat wajah Sarada dari jarak dekat.

"A-aku..." ucap Sarada yang terbata-bata karena wajah Kawaki yang sangat dekat dengan wajahnya.

Sarada pun terdiam dengan wajah yang memerah, karena melihat Kawaki yang begitu dekat dengannya, hingga tidak bisa mengeluarkan kata-kata.

Kawaki yang melihat Sarada tidak bisa berkata-kata, langsung meluruskan posisi duduk Sarada sesuai dengan arah kasurnya.

"Kalau kau tidak mengatakan apapun, maka aku anggap bahwa kau juga mencintaiku dan kau juga tetap ingin bersamaku selamanya" ujar Kawaki sambil memegang kedua bahu Sarada dan ingin mendorong Sarada, agar posisi duduknya berubah menjadi posisi tidur telentang.

Kawaki pun langsung mencium bibir Sarada secara tiba-tiba, tanpa adanya aba-aba. Saat Kawaki secara spontan mencium Sarada, mereka berdua pun terjatuh dan posisinya kini benar-benar berubah menjadi posisi tiduran. Kawaki kini berada di atas Sarada begitu pun sebaliknya, Sarada berada di bawah Kawaki. Bibir mereka tidak terlepas sama sekali saat terjatuh, malah Kawaki makin mempererat ciumannya.

Dari jarak yang seperti itu, akhirnya tanpa Kawaki sadari, ia bisa mendengar isi hati Sarada yang mengatakan 'aku juga mencintaimu, Kawaki. Aku juga tidak ingin kau pergi dariku dan aku juga ingin tetap selamanya bersamamu'. Setelah Kawaki mendengar isi hati Sarada, ia pun melepaskan ciumannya dari Sarada.

"Terima kasih, Sarada" ujar Kawaki yang membuat wajah Sarada makin memerah.

Kawaki dan Sarada pun tertidur bersama disiang hari itu.

Diluar rumah Sarada

"Apakah tidak apa-apa, jika Kawaki dan Sarada berbincang lama didalam? Sepertinya mereka berdua memiliki masalah yang tidak kita ketahui" ujar dan tanya Boruto yang terlihat khawatir pada Kawaki dan Sarada.

"Soal itu sebaiknya tidak perlu kau khawatirkan, lagipula jika itu masalah mereka. Aku yakin mereka bisa menanganinya bersama" jelas Mitsuki yang tersenyum polos seperti biasa. Ya... Karena tanpa orang-orang sadari, sebenarnya Mitsuki sudah tahu semuanya tanpa diberi tahu. Hanya saja dia berpura-pura tidak tahu.

"Entah kenapa aku merasa, sepertinya kau mengetahui sesuatu tentang masalah mereka, Mitsuki" ujar Boruto penasaran dengan pikiran yang menyelidiki tentang apa yang Mitsuki tahu mengenai masalah Kawaki dan Sarada.

Disisi lain Sarada dan Kawaki sudah tertidur sejak tadi. Namun tidak ada diantara Boruto dan Mitsuki yang tahu. Tapi tetap saja, Mitsuki selalu tahu apapun tanpa melihat secara langsung. Entah bagaimana dia bisa mengetahui semuanya, tidak ada yang tahu.

"Hei!! Inojin, Shikadai" sapa Chocho yang melambaikan tangannya sambil berlari ke arah teman satu timnya.

"Ada apa, Chocho? Kenapa kau berlari seperti itu?" Tanya Shikadai.

"Ada kabar yang harus aku sampaikan pada kalian" ujar Chocho.

"Kabar apa? Biar kuperingatkan. Jangan membawa kabar yang sama sekali tidak penting" jelas Inojin.

"Ya ampun, kau tenang saja. Aku sedang ingin menyampaikan kabar penting" ujar Chocho.

"Katakan ada apa" sahut Shikadai.

"Kakak dari Sarada, dia sudah pulang bersama teman-temannya ke malaysia" jelas Chocho.

"Kakak dari Sarada??" Tanya Shikadai dan Inojin bersamaan dengan wajah bingung.

"Iya" sahut Chocho singkat.

"Sebentar. Sejak kapan Sarada memiliki kakak?" Tanya Inojin bingung.

"Kau tahu, kan. Orang-orang yang kemarin malam sempat akan kita serang, namun tidak jadi karena Sarada yang menghentikannya? Nah di antara mereka, ternyata memang adalah kakak dari Sarada. Orang bernama Ying adalah kakak dari Sarada" jelas Chocho.

"Oh iya, sepertinya yang Boruto katakan saat itu, mengenai orang yang terlihat mirip dengan Sarada dan kau bilang bahwa mereka seperti anak kembar yang terpisah. Aku rasa sepertinya yang kalian ucapkan itu ada benarnya" ujar Shikadai.

"Dan apa kalian tahu? Sekarang mereka sudah pulang ke malaysia, karena ternyata mereka disini hanya untuk satu setengah hari" ucap Chocho.

"Tunggu, gendut. Dari mana kau tahu semua hal itu?" Tanya Inojin yang makin penasaran.

"Aku mengetahuinya, karena aku sempat melewati rumah Sarada. Dan tidak sengaja aku mendengar bahwa mereka akan pulang ke malaysia hari ini dan sekarang mereka sudah tidak ada di rumah Sarada" jelas Chocho panjang lebar.

"Jadi seperti itu ceritanya... Aku pikir kau tahu, karena kau mendengar gosip dari orang-orang" ujar Shikadai.

"Benar sekali. Karena jika kau mendengar dari orang lain, kemungkinan besar apa yang di katakan oleh orang-orang itu hanyalah gosip yang terkadang tidak benar adanya" sahut Inojin apa adanya secara lantang.

Shikadai, Chocho dan Inojin pun mengobrol sambil berjalan menuju kedai yakiniku, tempat makan favorit mereka yang sering mereka kunjungi.

      Sampai disini dulu ya...? Saya harap kalian para pembaca menyukainya dan selamat menikmati hari libur, see you👋🏻.

Painful Sweet Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang