Perasaan yang agak sulit dikatakan

73 7 0
                                    

Keesokan harinya dipagi yang hampir menjadi siang Boruto, Mitsuki dan Kawaki berada di dalam rumah Sarada untuk berkumpul bersama Boboiboy dan kawan-kawannya.

"Putri pertamaku, Ying. Senang sekali aku bisa melihatmu lagi, bagaimana kabarmu sayang?" Ujar dan tanya Sakura dengan senangnya.

"Haia, aku baik lah, mama" sahut Ying kepada Sakura.

"Ne, mama. Kenapa wajahku dan Ying bisa mirip?" Tanya Sarada yang penasaran.

"Karena kalian lahir secara bersamaan tentunya. Maka dari itu wajah kalian mirip dan kalian adalah kakak beradik kembar, ya meskipun hanya warna rambut kalian yang berbeda dan kacamata kalian yang berbeda juga" jelas Sakura.

"Tapi... Bukankah rambut Ying itu berwarna hitam?" Tanya Sarada bingung.

"Warna rambutku ni memang gelap, tapi bile dah terkene cahaya matahari. Mesti warne rambut ni tampak ade warne biru nye ma" jelas Ying.

(Maaf karena saya kurang bisa bahasa melayu. Jadi abaikan saja bahasanya dan nikmati saja ceritanya😅)

"Begitu ya..."

"Kalau macam tu... Lalu siape kakaknye ye?" Tanya Boboiboy.

"Siape lagi? Dah mesti akulah" jawab Ying yang membuat kawan-kawannya terkejut.

"Kau!?" sahut kawan-kawannya Ying.

"Me-mestilah, kenape korang semua terkejut ni?" Sahut dan tanya Ying dengan nada yang terbata-bata, karena bingung mendengar kawan-kawannya yang bicara secara bersamaan.

"Kau manusie yang pendek pun bise jadi kakak?" Ujar dan tanya Fang secara blak-blakkan.

"Kau manusie yang pendek pun bise jadi kakak?" Ujar dan tanya Fang secara blak-blakkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duk!! (Pukulan Ying yang berhasil mendarat di wajah tampan Fang).

"Ssh" Fang yang kesakitan, karena dipukul oleh Ying sambil mengusap-ngusap pipinya sendiri yang habis dipukul oleh Ying.

"Hehehe😂... Padan muka kau Fang, siape suruh kau buat kacau Ying" ucap Gopal yang menertawai Fang.

"Ya... Seperti yang Ying katakan, dia memang kakaknya. Karena Ying keluar terlebih dahulu sebelum Sarada yang dikeluarkan, secara otomatis itu membuat Ying menjadi sang kakak" jelas Sakura.

"Begitu rupanya..." ucap Boruto singkat.

Setelah Sakura menjelaskan semuanya, dia pun pergi ke dapur untuk membiarkan teman-teman Sarada dan teman-teman Ying berkumpul.

Saat Sakura pergi ke dapur, Kawaki pun ikut pergi. Tapi tujuan Kawaki adalah ke teras luar rumah Sarada. Sarada yang melihat Kawaki pergi pun langsung disusul oleh Sarada.

"Sebenarnya kenapa Sarada menyusul Kawaki ya?" Ucap Boruto dengan wajah bingungnya.

"Mungkin mereka memiliki urusan yang harus diselesaikan oleh mereka berdua saja" sahut Mitsuki dengan senyum khasnya yang selalu ia perlihatkan setiap hari.

Sebenarnya Mitsuki mulai menyadari kalau Sarada dan Kawaki itu dekat,  tapi kedekatannya itu tidak terlihat seperti kedekatan seorang teman, melainkan kedekatan diantara mereka itu seperti kedekatan seseorang yang lebih dari sekedar teman. Hanya saja dia tidak mau mengatakan hal itu kepada teman-temannya, karena dia tahu kalau ini adalah hal yang tidak ingin Sarada dan Kawaki publikasikan.

"Kawaki" ucap Sarada yang berdiri sambil menyandar ke tembok.

"Oh, Sarada" sahut Kawaki yang sedang duduk dilantai sambil melihat ke arah Sarada.

"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau tidak tetap berada didalam?" Tanya Sarada penasaran.

"Aku hanya sedang ingin saja" jawab Kawaki singkat, padat dan tidak jelas.

"Begitu ya..." ucap Sarada seadanya.

"Kawaki, maaf" ucap Sarada lagi dengan memasang wajah sedihnya.

"Eh? Kenapa kau meminta maaf?" Tanya Kawaki dengan Wajah bingung.

"Aku tahu kau pasti masih kesal karena semalam kita tidak berada didalam tim yang sama, aku pun merasakan hal itu. Aku kesal karena aku tidak bisa bertarung digaris depan bersamamu... Maaf jika aku asal menebak, mungkin itu hanyalah perkiraanku yang salah dan mengada-ngada" ujar Sarada panjang lebar.

 Maaf jika aku asal menebak, mungkin itu hanyalah perkiraanku yang salah dan mengada-ngada" ujar Sarada panjang lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak salah, semua yang kau ucapkan itu benar. Aku memang kesal karena tidak bisa berada satu tim denganmu malam itu" jelas Kawaki yang tiba-tiba berdiri didepan Sarada.

"Eh?... Maaf" ucap Sarada yang sedikit bingung karena Kawaki yang tiba-tiba sudah berdiri didepannya.

"... Entah kenapa, sebenarnya ada hal yang membuatku kesal juga hari ini" ucap Kawaki yang penasaran pada dirinya sendiri.

"Eh? Apa itu?" Tanya Sarada pada Kawaki.

"entah kenapa, sepertinya aku mulai merasa tidak suka kalau hubungan kita itu tidak dipublikasikan" jelas Kawaki yang membuat wajah Sarada memerah tanpa sebab.

"Eh-..." ucapan Sarada yang terpotong karena Kawaki yang mencium bibir Sarada.

"Umh..." Kawaki yang melepas ciumannya.

"Ka-Kawaki... A-ada apa denganmu?" Wajah Sarada yang tersipu malu.

"Sudah aku katakan, bukan? Kalau aku sudah mulai tidak suka dengan hubungan kita yang tak terpublikasikan" jelas Kawaki.

"A-aku tahu, tapi kalau kau menciumku diluar seperti ini. Maka orang akan salah paham dan aku tidak ingin ada orang yang melihat kita bermesraan secara terang-terangan diluar seperti ini" balas Sarada.

"Baiklah, maafkan aku. Tapi bisakah kita tetap dekat seperti ini saat berada didepan teman-teman kita nantinya?" Jelas dan tanya Kawaki.

"Baiklah, jika itu keputusanmu. Maka aku akan ikuti, karena aku juga tidak bisa selalu jauh darimu" Ujar Sarada.

See you👋🏻... Nantikan chapter berikutnya😉

Painful Sweet Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang