Rasa Sedih dan Kesal yang Melanda

134 14 2
                                    

Dua jam pelajaran pun selesai, kini saatnya bagi para siswa dan siswi untuk pulang. Dan tentu saja Sumire akan pulang dengan Boruto, Mitsuki dengan Chocho, Denki dengan Tsubaki lalu meskipun Iwabe dan Wasabi selalu bertengkar dengan suatu hal yang tidak masuk akal, tapi mereka juga bisa akur dan pulang bersama. Namun tidak dengan Sarada dan Kawaki, mereka berdua pulang sendiri-sendiri.

Beberapa menit kemudian Sarada sedang berjalan sendirian di jalan untuk pulang kerumah, tapi siapa sangka dia bertemu Kawaki dijalan. Entah apa yang Kawaki lakukan di jalan itu, tapi yang pasti, dia sedang berdiri dan terdiam. Mungkin dia sedang menunggu Sarada, kalau tidak apa lagi yang ingin dia lakukan.

"Kawaki?" Langkah demi langkah Sarada terhenti karena melihat Kawaki yang sedang berdiam diri dijalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kawaki?" Langkah demi langkah Sarada terhenti karena melihat Kawaki yang sedang berdiam diri dijalan.

"Apa yang kau lakukan disini?" Ucap Sarada sekali lagi sambil berjalan ke hadapan Kawaki.

"Untuk apa? Tentu saja aku disini untuk menunggumu" dan benar saja kalau diam diri yang Kawaki lakukan itu, karena dia sedang menunggu Sarada.

"Me-menungguku!?" Sarada yang mendengar hal itu langsung malu dan bicaranya juga jadi terbata-bata, karena tumben sekali Kawaki ingin menunggu Sarada di tempat sepi untuk pulang bersama. Tapi sebelum itu, dia terus berbicara dan seakan ingin mengatakan sesuatu.

"Apakah aku tidak boleh menunggumu?" Tanya Kawaki yang membuat perjalanan pulangnya tertunda.

"Ti-tidak. Bukan begitu, hanya saja tumben sekali kau menungguku pulang sekolah. Karena biasanya kau akan langsung pulang" jelas Sarada.

"Sesekali boleh kan, kalau aku ingin menunggu kekasihku pulang. Itu hal yang wajar" ujar Kawaki yang membuat Sarada makin tersipu malu.

"I-itu memang sedikit masuk akal" sahut Sarada sambil memalingkan pandangannya kebelakang, karena ingin menyembunyikan wajah merah meronanya.

"Jadi, apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?" Ucap Sarada sekali lagi dengan nada bertanya.

Sebelum Kawaki mengatakan sesuatu yang ingin dia katakan, pertama-tama Kawaki memeluk Sarada terlebih dahulu dan dia mulai mengatakan hal yang ingin dia katakan, sambil memeluk Sarada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum Kawaki mengatakan sesuatu yang ingin dia katakan, pertama-tama Kawaki memeluk Sarada terlebih dahulu dan dia mulai mengatakan hal yang ingin dia katakan, sambil memeluk Sarada.

"Sarada, aku merasa bahwa diriku tidak bisa membuatmu bahagia. Bagaimana agar aku bisa membuatmu bahagia? Aku merasa sedih karena itu. Bagaimana agar aku bisa melihatmu tersenyum saat berada disampingku? Aku benar-benar payah, ya...?" Jelas Kawaki sambil memasang ekspresi sedihnya.

"Kau tidak perlu memikirkan hal itu, karena aku selalu bahagia saat berada disampingmu dan saat berada bersamamu" sahut Sarada sambil melepaskan pelukan Kawaki secara pelan-pelan dan sambil memperlihatkan senyum di wajah Sarada kepada Kawaki. Senyuman yang Sarada tunjukan, itu berarti bahwa dia benar-benar bahagia bersama Kawaki.

Saat Kawaki melihat Sarada yang tersenyum bahagia kepada dirinya, Kawaki pun mulai ikut tersenyum senang sedikit demi sedikit. Setelah Kawaki menunjukan senyumannya juga, Sarada langsung menggandeng lengan Kawaki dan mengajaknya untuk pulang bersama. Dan mereka pun langsung melanjutkan jalannya untuk bergegas pulang.

Ya... Maaf membuat kalian para pembaca menunggu, ini adalah lanjutannya. Maaf jika cerita di bagian ini cuma sedikit, tapi nantikan bagian-bagian lainnya dari cerita painful sweet love berikutnya😁.

Painful Sweet Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang