Rumah Vanka

4.4K 398 29
                                    

Ini dari sudut pandang Dizon gais, kalau mau tau dari sudut pandang Vanka kalian baca lagi Accident 2 dan 3😋

Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰

Met baca!
DiVan Shipper!

^^^^

"Udah 2 tahun sekolah gue masih belom bisa dapetin tuh cewe" kesal Sean

"Siapa?" Tanya Delwyn penasaran

"Siapa lagi kalo bukan Vanka wyn" kekeh Theodor

"Bah, emang lu demen sama Vanka yan?" terkejut Rashad

Saat ini mereka berenam sedang berada dikantin sekolahnya, padahal sudah sedari tadi bel pulang sekolah berbunyi. Tapi karna Dizon ingin merokok di kantin, semua temannya terpaksa mengikuti perintahnya itu

"Kagak lah. Gue cuma suka body nya, lo gak liat body nya dia sempurna banget kaya model-model luar negri. Beda banget sama si Annabel"

"Yeh, otak mesum"

"Eh tapi ya, Vanka emang cantik banget banget sayangnya di gosipin cewe begitu jadi gak tertarik lagi" ujar Delwyn ikut-ikutan

"Dia juga gak akan tertarik sama lo wyn" ceplos Aaron

Semua tertawa mendengar ucapan Aaron yang ada benarnya, terkecuali Dizon yang masih asik dengan rokok dan ponselnya.

"Katanya dia udah kena 2x SP ya?" tanya Theodor

"Iya, gara-gara si Sean tuh. Parah lu yan, yang kena imbas tonjokannya malah si Dizon" ceplos Rashad

"Untung Dizon orangnya sabar kalo sama cewe walau bisu didepan cewe" kekeh Delwyn

"Kecuali sama cewe itu" ujar Aaron menunjuk kearah 4 murid perempuan yang baru saja memasuki kantin

"Kiw kiw" mulai Sean menggoda perempuan yang ada didepannya

Mendengar Sean menggoda seseorang, pandang Dizon langsung berpindah kearah perempuan yang di goda Sean. Ia melihat Vanka, dan ketiga temannya yang tidak pernah Dizon tahu siapa nama mereka bertiga

"Aih sombong banget mbak. Besok free gak mbak, bisa kalii" goda Sean lagi

Setelah beberapa menit, Pandangan Dizon masih tertuju kepada Vanka yang kini sudah sendirian karna ketiga temannya sudah pergi terlebih dahulu meninggalkan kantin

Rokok yang masih ada setengah ditangannya itu langsung Dizon padamkan, ia bangun dari duduknya dan memasukan ponselnya kedalam saku celananya

"Mau kemana zon?" tanya Rashad si kepo

"Beli minum"

Dizon berjalan mendekati Vanka yang sepertinya sedang menunggu pesanan nasi bungkusnya. Ia membuka kulkas kaca untuk mengambil air mineral yang ingin dibelinya. Sepertinya Vanka tidak sadar akan kehadiran Dizon disebelahnya

"Gak usah di ladenin siulan mereka" ujar Dizon sembari menaruh Aqua diatas etalase warung tersebut

Pandangan Vanka kini berpindah kearah Dizon. Ya kalau Dizon menjadi Vanka pasti akan sama terkejutnya, dan itu ekspresi wajah Vanka saat ini saat melihat Dizon disebelahnya

Dizon mengeluarkan dompetnya dari saku belakang celananya, ia sesekali melirik kearah Vanka yang sedang merogoh saku seragamnya itu

"Mpok, ngutang dulu ya. Besok Vanka bayar. Uang Vanka ilang kayanya mpok" ujar Vanka

"Yaudah sana, kaya baru kenal mpok aja neng Vanka"

"Makasih mpok, ayaflu. Babay" teriak Vanka dengan nada senang lalu bergegas lari kearah keluar kantin

ACCIDENT (SPECIAL PARTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang