Surat Peringatan

4.5K 439 52
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰

Met baca!
DiVan Shipper!

^^^^

Kini Vanka dan ketiga temannya memasuki ruang BK secara bersamaan. Mereka dipanggil karna Vanka membuat ulah dan ketiga temannya membela Vanka

Ulah apa yang Vanka lakukan? Menendang dan menonjok si anak pemilik sekolah dan teman-teman segerombolannya itu. Huh, ini sudah yang kedua kalinya Vanka melakukan ini.

Pertama, saat Vanka diselengkat oleh segerombolan laki-laki itu. Walau yang melakukannya Sean dan teman-temannya tapi yang menjadi sasaran Vanka tetaplah Dizon.

Sebenarnya Dizon tidak bicara apapun saat Vanka menendangnya beberapa bulan lalu, tapi saat itu ada yang mengadu kepada bu Tiara alhasil Vanka dan ketiga temannya mendapatkan Surat peringatan pertama dan sepertinya saat ini akan mendapat surat peringatan kedua

"Gue udah bilang, kalian gak usah ngebelain gue. Kalo kalian kena SP lagi gue jadi gak enak" ujar Vanka kearah ketiga temannya

"Itulah gunanya sahabat, selalu bersama-sama walau dikeadaan sulitpun tetap harus bersama"

Vanka terdiam mendengarnya... Sahabat? Mereka sudah menganggap Vanka sahabat. Senang? Sudah pasti! Bahkan sangat senang.

"Kalian lagi kalian lagi"

Mereka berempat menoleh kearah depannya melihat bu Tiara yang sudah menghampirinya dengan membawa beberapa lembar kertas putih

"Kamu juga Vanka, tidak ada perubahan sama sekali sedari kelas satu. Senang banget kayanya ketemu ibu tiap bulan"

"Kenapa kamu menonjok Dizon? Apa kamu lupa siapa Dizon?"

"Bu..."

"Diam Fiona, ibu bicara dengan Vanka bukan kamu"

"Saya hanya mencoba mengambil kembali harga diri saya bu" jawab Vanka

"Maksud kamu?"

"Saya gak terima, saya lagi jalan tibatiba mereka colek colek tubuh saya, itu namanya pelecehan bu" kesal Vanka

Ya, untuk yang kedua ini mereka menyolek pundak dan tangan Vanka. Walau hanya bagian itu saja tetap saja Vanka tidak terima dicolek seperti itu

"Siapa suruh pakaian mu sangat ketat dan rok mu sangat pendek. Pakaian mu itu yang membuat mereka menggoda kamu"

"Loh bu, kok jadi pakaian Vanka yang disalahkan! Lagi pula yang pakai seragam seperti Vanka bukan Vanka saja, banyak murid lain juga yang memakai seperti itu" kesal Daisy tak terima

"Diam kamu Daisy, Saya bicara dengan Vanka", "lagi pula saya sudah menyarankan kamu untuk tidak bermain dengan mereka, kenapa kamu masih mau bermain dengan mereka. Kamu ini pintar, dapat beasiswa. Kalau kamu main dengan mereka bisa-bisa nilai kamu turun dan beasiswa mu hilang"

"Ibu gak usah ngatur-ngatur saya berteman dengan siapa, buktinya hampir 2 tahun saya berteman dengan Vanka pernah tidak nilai saya turun? Gak kan? Bahkan Vanka saja nilainya juga tidak jelek, dia peringkat 8 saat kenaikan tahun lalu" kesal Daisy

"Sy, udah sy" lerai Vanka, ia hanya tak mau Daisy mendapatkan masalah seperti dirinya

Cukup Vanka saja, mereka sudah terlalu baik ingin bersahabat dengan Vanka jadi Vanka tak mau mereka terkana masalah lagi karna nya

"Ibu bayangkan, coba kalau anak ibu di colek dan di lecehin seperti itu, pasti ibu sebagai orang tua nya tidak terima kan? Nah kita sebagai sahabat Vanka juga tidak terima bu" sahut Fiona ikut-ikutan

"Iya bu, Vanka tidak salah" sambung Emily membela Vanka

"Kalian bertiga ini!!" Geram Bu Tiara langsung melempar empat kertas putih kearah meja didepan Vanka dan yang lainnya

"Itu surat peringatan kedua untuk kalian! Kalau sampai kalian menghajar bahkan mengganggu Dizon lagi, ibu tidak akan segan-segan mengeluarkan kalian berempat termasuk kamu Daisy"

Brukkk

Setelah mengambil kertas putih tadi, Mereka berempat berjalan keluar ruangan terlebih Fiona yang menutup kencang pintu Ruang BK hingga berbunyi kencang

"Bangsat, nyesel gue sekolah disini penuh orang dalam gini. Tau gitu gue beneran masuk STM ikut tawuran tiap hari" cerocos Fiona

"Maaf, kalian jadi terkena SP lagi gara-gara gue" sendu Vanka menundukkan kepalanya

"Gapapa Vanka, gue juga perempuan. Gue gak terima kalau sahabat gue di lecehin gitu, emang dasarnya ini sekolah penuh kebusukan jadi mau gak mau kita harus terima" ujar Daisy mengelus pelan pundak Vanka

"Orang tua lu kan kaya Sy, minta tolong orang tua lo lah. Mereka bisa pake orang dalam, kita juga bisa" kesal Fiona masih tak terima

Bukan tidak terima terkena SP karna membela Vanka, tapi Fiona tidak terima pelecehan semacam itu bahkan pembullyan seperti itu di wajarkan disekolah ini terkhusus untuk orang yang memiliki power disekolah ini

"Kalau kita ikutin mereka pakai orang dalam, sama aja kita seperti mereka dong" sahut Emily

"Bener kata Emily, lebih baik kita jangan berusuan lagi sama mereka. Kalau ketemu mereka kita putar balik atau abaikan aja" ujar Daisy yang langsung disetujui mereka bertiga

Mau tidak mau Vanka harus kuat menahan amarahnya jika dilecehkan atau di catcalling dengan segerombolan Dizon lagi. Ia tidak mau ketiga temannya terkena masalah lagi karnanya, sudah cukup bahagia Vanka memiliki mereka yang sudah mau menerima Vanka apa adanya

"Makasih ya udah mau terima gue jadi teman kalian"

"Sahabat! Bukan teman!"

Vanka tersenyum mendengar ucapan Fiona, ia menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan Fiona. Salah satu keberuntungan Vanka dapat sekolah disini hanya satu, yaitu bertemu mereka bertiga

Tanpa sengaja Pandang Vanka kini tertuju kepada seseorang yang sedang duduk sendirian di kursi koridor jurusan Ipa sembari memegang air es ditangannya yang ditempel di pipi kirinya

"Eh kalian duluan aja, gue mau ke toilet sebentar"

"Yaudah, langsung ke kelas nanti" ujar Fiona yang langsung diangguki Vanka

Mereka bertiga berbelok kesebelah kanan, sedangkan Vanka berjalas lurus menghampiri laki-laki yang mengompres lebam di wajahnya

"Sorry" ujar Vanka saat sudah berada didepan laki-laki itu, ya itu adalah Dizon

Dizon menoleh kearah seseorang yang berbicara dengannya, matanya membulat melihat perempuan berambut panjang berada didepannya

"Untuk?"

"Sorry udah nonjok lo sampai luka gitu"

"Ya" singkat Dizon langsung membuang tatapannya dari Vanka

"Gue tahu pasti bukan lo yang ngadu ke bu Tiara, tapi gue mohon banget sama lo" ujar sendu Vanka mencoba menahan air matanya

"Jangan ganggu gue lagi, anggap kita gak kenal disekolah ini. Gue gak mau sahabat gue kena SP karna gue lagi. Cukup gue aja kalau emang lo mau keluarin gue dari sekolah"

"Lo pasti punya teman kan? Lo pasti gak terima kalau teman lo kena masalah karna lo? Itu yang gue rasain saat ini. Gue mohon sebisa mungkin, kalau mau cari masalah cukup sama gue. Jangan sahabat-sahabat gue"

"Sorry sekali lagi" ujar Vanka sebelum meninggalkan Dizon yang masih terdiam kaku

~~~~~

Semangat Vanka!!!!

Gimana? Lanjut?😋
Jangan lupa Vote Comment ya cantikkkkk☺️

@dhinces @wattpaddhinces

ACCIDENT (SPECIAL PARTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang