KERJA KELOMPOK (2)

78 73 8
                                    

FREEDOM

I am a butterfly

A black butterfly that only lives in a cage

My body is dead, but my soul is floating in the air.

Just silent every day without a word

I am a butterfly

A black butterfly expecting someone to come

Look at the distance of the universe in front of the eyes

A black butterfly that longs for freedom

A black butterfly with a million false hopes

A black butterfly with more and more torn wings

A black butterfly that cries to death in iron cladding.

I am that butterfly.

"Ai, ini beneran puisi lo yang mau dibacain?" tanya Rienna dengan ragu.

"Iya, kenapa?" jawaban Ai membuat mereka berdua saling menatap.

"Kok kesan puisinya 'dark' banget ya Ai?"

"Iya Ai. Suram banget puisi lo," tambah Ren.

"Tema puisinya tentang 'kebebasan' kan? Ya gue bebas dong mau buat puisinya kayak gimana. Kalau emang lo nggak setuju...."

"Iya, iya! Kita setuju! Ya nggak Ren?" kata Rienna dengan cepat memotong kalimat Ai.

"Oke. Tapi kita ubah dikit nggak papa ya, Ai?" usul Ren. "Terserah," jawab Ai singkat dengan kedua tangan yang masih terlipat.

***

Ren memberikan instruksi kepada Ai dan Rienna tentang pengambilan video yang tepat setelah selesai menyusun ulang puisi mereka. Rienna dan Ai mengikuti aba-aba dari Ren dan memulai membacakan puisinya.

Freedom

Like the wide sky

As deep as ocean.

We can fly without being trapped

Fly with a million hopes

....

"So, it is our freedom story. From Ren Hiroshi." Ren menunjuk ke arah Rienna.

"I am Rienna Karen," lanjut Rienna dan Ai segera menyambungnya, "And Ai Callistine."

"Thank you!!" kata mereka bertiga serempak. Tidak butuh waktu lama bagi mereka bertiga untuk membuat video.

"Lihat dong Ren!" ucap Rienna penasaran.

Ren menggeleng, lalu berkata, "Nanti aja kalau udah gue edit."

"Siapa yang mau bantu tante bikin makan malam?" tanya Tante Mira yang tiba-tiba menghampiri mereka bertiga.

"Aku tante!" seru Rienna bersemangat yang langsung berdiri dan bergegas menghampiri Tante Mira. Rienna mengambil celemek di atas meja dan segera memakainya. Ai ikut berdiri dan berjalan menuju dapur.

Cekrek

Ai menoleh. Ia melihat Ren yang sedang membidikkan kamera ke arahnya. "Ngapain lo?" tanya Ai.

"Gue lagi coba kamera baru," jawab Ren sambil pura-pura memfokuskan kameranya ke tempat lain. Ai tahu Ren sedang berbohong. Ren telah memfotonya diam-diam.

YOU AND AITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang