Gelap
Ai mencoba meraba sekitarnya. Tapi ia merasa tidak ada benda apapun yang bisa dipegang.
Ini dimana? Kenapa gelap banget sih?
Ai terus berjalan sambil mencoba memperhatikan sekelilingnya. Tapi ia tidak melihat satu seseorang pun. Tiba-tiba Ai merasakan kehadiran seseorang sedang berjalan cepat dari belakangnya. Seseorang itu berjalan ke arahnya. Ia segera menoleh, tapi orang itu segera menarik ujung rambutnya dan menampar pipinya dengan sangat keras. Membuat Ai terjatuh ke belakang.
Pipinya terasa sangat perih. Ai tidak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas karena kegelapan yang menyelimuti sekitarnya. Ai hanya tahu jika orang itu sudah berdiri di depannya.
"KAMU! DASAR KAMU ANAK PEMBAWA SIAL!!" Teriak orang itu sambil menunjuk ke wajah Ai.
Wajah Ai menegang seketika. Seluruh badannya menjadi gemetar tak terkendali.
Suara itu... Ia tahu pemilik suara itu.
***
Ai mengerjapkan matanya berulang kali lalu bangkit dari kasurnya. Kepalanya terasa pening. Mimpi buruk yang mengahampirinya semalam membuat Ai tidak bisa tertidur lagi. Kedua matanya juga memerah dan bengkak. Seluruh badannya belum bisa berhenti gemetar. Seluruh wajahnya juga dipenuhi keringat dingin.
Ai beranjak dari kasur perlahan dan membuka pintu, melihat tantenya sedang sibuk memasak di dapur.
"Pagi, Tante," sapa Ai singkat. Tante Mira menoleh ke arahnya dan melihat Ai dengan tatapan heran.
"Wajahmu kenapa lesu gitu, sayang? Kamu sakit?" kata tante Mira yang berjalan ke arahnya setelah mematikan kompor. Di sentuhnya kening keponakannya itu.
"Badan kamu anget, sayang. Untuk hari ini istirahat aja di rumah. Nanti tante buatkan surat ijin" kata Tante Mira sambil menatap Ai dengan lembut.
Ai menggeleng. "Aku nggak papa, tante. Cuma tadi malem nggak bisa tidur."
"Kenapa kamu nggak bisa tidur? Sesak nafas lagi? Mau ke dokter?" tanya Tante Mira cemas. Kedua tangannya merangkup wajah Ai.
"Aku beneran nggak papa tante."
"Kamu yakin mau berangkat ke sekolah?"
"Iya."
"Mau tante antar?"
"Sekolahku kan enggak terlalu jauh dari sini. Aku bisa berangkat sendiri kok," jawab Ai. Tante Mira masih melihat Ai dengan tatapan khawatir.
"Kalau ada apa-apa langsung kabarin tante, oke? Terus pulang sekolah nanti biar tante jemput. Tapi habis itu langsung ke dokter ya," ucap Tante Mira sambil mengelus rambut Ai dengan pelan.
Ai mengangguk. Dia sangat mengerti jika Tante Mira sangat mengkhawatirkannya.
***
"Good morning, Aii!!!" seru Reinna yang tengah berlari dari ujung koridor dan langsung memeluk Ai.
"Hm." balas Ai singkat.
Reinna mengerutkan alisnya. "Badan lo anget. Lo sakit?" salah satu tangannya memeriksa kening Ai. Ai segera menepis tangan Rienna, membuat Rienna tersentak.
Ia berjalan memasuki kelas, meninggalkan Rienna yang masih berdiri kebingungan. Tak jauh dari tempat Rienna berdiri, Ren datang. Ia menepuk pundak Rienna. "Kenapa?"
Reinna mendongak ke arah Ren. "Hari ini dia aneh." Rienna menjelaskan.
"Siapa? Ai?" Ren sengaja berpura-pura tidak tahu. Sebenarnya ia sudah memperhatikan mereka berdua dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU AND AI
Teen FictionWAJIB BANGET FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! 😘😘👍👍🥰 Ai Callistine, gadis SMA yang menderita Post Traumatic Stress Disorder akut. Karena sebuah trauma yang ia dapatkan saat masih kecil, dan itu baru muncul saat dirinya menginjak remaja. Ai mengalami...