Erlangga 22

6.1K 239 64
                                    

Yang pertama kali Erlangga lihat saat membuka pintu kamar adalah, Kirana yang tengah menimang Harmony yang nampak nya sedang menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang pertama kali Erlangga lihat saat membuka pintu kamar adalah, Kirana yang tengah menimang Harmony yang nampak nya sedang menangis.

"Ada apa?" tanya Erlangga.

Kirana menatap sesaat Erlangga lantas menggelengkan kepala nya.

Kirana berjalan menuju meja dan membawa sebuah plaster pereda demam dan menempelkannya di kening Harmony.

Erlangga meleyakan punggung tangannya di leher Harmony yang terasa panas.

Erlangga mengeluarkan hand phone nya, "aku akan memanggil dok---"

"Harmony sudah di periksa, aku sudah memanggil dokter tadi." potong Kirana membuat Erlangga terdiam.

Erlangga kembali memasukan hand phone nya kedalam saku celana dan beniat mengambil alih Harmony dari gendongan Kirana, namun Kirana malah menjauhkan Harmony.

"Istirahatlah. aku akan menidurkan Harmony." jelas Kirana lantas membawa Harmony menuju box bayi.

Erlangga menghela nafasnya dan keluar dari kamar itu.

🌺🌺🌺

Kirana tertawa saat melihat tubuh Harmony yang di tutupi oleh selimbut.

Harmony ikut tertawa tanpa suara.

"Anak bunda cantik banget. jadi anak yang baik ya, nak?" gumam Kirana sambil mengelus rambut sebahu milik Harmony.

Entah mengerti atau tidak, Harmony menjawab nya dengan anggukan antusias.

Ceklek..

Kirana mengalihkan atensi nya ke pintu kamar dimana Mark tengah berdiri disana.

"Erlangga tidak ada disini, seb---"

"Apa aku bicara aku ingin bertemu dengan Erlangga? tidak. Aku hanya merindukan Harmony dan ingin mengunjungi nya," potong Mark.

Tanpa di persilahkan, Mark masuk kedalam kamar dan menggendong Harmony.

"Apa kabar gadis cantik?" tanya Mark kepada Harmony.

Harmony hanya membalas dengan senyuman nya dan menepuk nepuk kedua pipi Mark.

"ijinkan aku bermain dengan Harmony di taman."

🌺🌺🌺

Kirana tersenyum saat melihat Harmony tergelak tanpa suara.

Harmony nampak begitu bahagia di berikan beberapa boneka oleh Mark.

Berbeda dengan bersama Erlangga, Harmony nampak selalu menjadi anak yang lebih pendiam.

Erlangga (17+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang