Haiiii, selamat malam WKWKWKK Aku kembali setelah terakhir update 4 minggu yang lalu, ngga kerasa ya udah lama😂😂
Oh iya, minggu depan aku absen update lagi ya, karena minggu depan aku mau mampir ke Bandung HAHAHAH🙏
🍡🍡🍡🍡🍡
"Ayah ... Si Ade tadi malah-malah, you know?"
Caesar sebenernya udah tau kalau anak kedua dan ketiganya tadi berantem, tapi harus pura-pura ngga tau supaya anak ketiganya ini ngga kecewa kalau cerita yang mau dia sampein gagal diceritain.
"Oh ya? Kenapa?" tanya Caesar dengan mata yang sengaja dibulatkan. Dia harus lebay gitu reaksinya.
Setelah punya tiga anak, dan menyadari untuk anaknya di umur yang masih sekecil ini alias lima tahun ke bawah yang mana dari pagi sampe malem selalu sama istrinya, maka sifat lebay istrinya lah yang akan ditiru. Kecuali anak sulungnya, Daffin, yang udah sekolah dan banyak temennnya jadi udah cukup kepengaruh sama temen-temen sekolahnya.
"Ho, Ayah belum tau?" tanya Dede dengan mata sedikit memicing. "Gini Ayah, dede kasih tau ya..."
"Iya..." Caesar menopang dagunya, berusaha menyimak apa yang bungsunya akan ceritakan.
Dede mulai menceritakan kejadian yang setengah jam lalu terjadi. Jadi, seperti biasa, tiap malem Deana akan masak mie karena itu kesukaan si bungsu. Tapi tenang pemirsa, ngga selalu mie instan kok, biasanya ibu tiga anak itu entah beli mie telor atau kalau lagi niat bahkan suka bikin mie dari awal, dan bumbunya ya pake bumbu kreasi dia. Ceden ngga pernah mempermasalahkan rasa, karena yang anak itu suka lebih ke bentuk mie yang panjang dan keriting.
Malam ini Deana bikin mie goreng bakso, dan udah sengaja dibagi jadi empat piring buat Abang, Ade, Dede dan Mas Abi. Iya, Mas Abi masih di Bandung, karena Bapak dan Bunda-nya hari ini terakhir ikut training dan baru mau pulang lusa. Mau ajak anak-anak jalan dulu, katanya.
Seperti biasa, Ceden yang paling excited kalau ada mie. Terus tadi pas jam makan malem ini, Ade masih bobo. Laluuuuu, karena si Ade masih bobo dan Dede suka banget sama mie, jadilah dia diri di kursinya dan sok ide ambil mie di tengah meja. Dan seperti biasa, dengan tangan kecilnya, dia langsung ambil mie itu pake tangannya. Karena udah keburu diambil pake tangan, jadilah Deana ngijinin anak bungsunya makan mie itu, toh dia dipikir Ade kan ngga harus makan mie juga kalo malem.
Terus, lima menit setelah mie-nya Ade abis, Abang kerjain PR, Mas Abi bangunin Ade karena mau main. Lalu, si Ade yang laper pas bangun tidur nyari mie, ya karena emang itu jadi rutinitas gitu kan makan mie. Dan pas dia tau di meja makan tinggal nasi putih, capcay dan ikan goreng, dia mulai lah marah-marah.
"Telus Dede bilang, Dede udah abisin," lanjut Ceden.
Caesar masih dengan posisi yang sama, yaitu nyimak. Sebenernya pas kejadian itu Caesar juga ada di ruang TV, yang mana itu persis di sebelah meja makan, cuman karena dia ngga ada di meja makan itu, menurut Ceden, Ayahnya ngga tau, makanya diceritain lagi.
"Terus Ade marah-marah ya?" tanya Caesar berusaha menanggapi si bungsu.
"Iya Ayaah," Ceden mengangkat jari telunjuknya ke atas. "Telus Dede bilang, siapa suluh bobo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mocci Gang
Historia CortaKalau orang kaya diluar sana suka self-claim dirinya dengan sebutan "Gucci Gang", berbeda dengan tiga anak kecil berpipi bulat ini. Mereka ngga self-claim diri mereka dengan sebutan "Gucci Gang", tapi Ibu tersayang mereka yang ngeklaim kalau tiga an...