Haiiii WKWKWKK jangan marah karena aku baru kembali...
Ah, aku mau targetin 100+ komen ah😂
🍡🍡🍡🍡🍡
Tangan mungil Ceden mengguncang pipi Ayahnya dengan semangat. Hari ini, hari Minggu, Ayah dan Buya janji akan jalan-jalan ke tempat yang seru. "Ayaaah, bangun! Udah siang!"
Deana yang masih dalam keadaan ngantuk 100% menegur si bungsu karena si bungsu ngga akan berhenti kalau belum ada yang respon. "De, ini masih subuh, masih gelap."
"Ndaaaa," Ceden menggeleng. "Buya bilang Dede bangun siang, ini Dede dah bangun."
Deana menghela nafas. Dia emang selalu ngomong gitu ke si bungsu, karena emang hari-hari biasanya si bungsu selalu bangun jam 9 lewat, tapi entah kenapa setiap mau pergi pasti si bungsu bangun paling pagi, kaya hari ini Ceden udah bangun padahal masih gelap.
Deana mengambil ponsel yang terletak di meja sebelah kasurnya, masih jam 4 pagi. Dia menghela nafas, dia masih punya waaktu tidur satu setengah jam lagi. "Udah, Dede bobo lagi aja, nanti Buya bangunin kalo udah siang."
"Dah siang Buya..."
"Belum cah ayu, itu jendelanya masih gelap, kalo siang kan terang," jelas Deana. Ia menarik Ceden ke dalam pelukannya, karena ia tau cara terampuh untuk bikin anaknya itu tertidur adalah dengan dipeluk sambil diusap rambut pendeknya. "Bobo lagi ya, De..."
"Hmm, tapi nanti jadi jalan-jalan?" tanya Ceden sebelum memasukkan jempol ke mulutnya.
"Iya sayang..." jawaab Deana, lalu ia mengeratkan pelukan ke punggung Ceden sambil dengan satu tangan lainnya mengusap rambut anaknya.
"Emm, Buya ... Buya kok bobo? Nanti nda bangunin Dede," Ceden manyun. Dia bener-bener kepengen jalan-jalan, dan melihat Buya-nya yang kembali tidur membuat otaknya berpikir kalau ngga nanti mereka ngga jadi jalan-jalan, apalagi Ayahnya daritadi belum bangun.
"Buyaaa ... Dede nda mau bobo," ucap Ceden lagi.
Deana tidak menanggapi, karena semakin ditanggapi, anak bungsunya ngga akan tidur dan makin melek. Dia belum kembali tidur, dia hanya memejamkan mata sambil mendengar ocehan anaknya yang semakin lama semakin pelan menandakan si bungsu sudah hampir terlelap.
"Dede kok udah bangun? Bobo lagi, bobo," ucap Caesar kaget karena melihat jendela masih gelap namun anaknya sudah bangun.
Mendengar suara sang Ayah, Ceden langsung membalikkan badan untuk menghadap sang Ayah. "Ayah dah bangun?"
Deana langsung membuka mata dan melemparkan pelototan tajam ke sang suami yang kini bingung menerima tatapan galak dari istrinya. Dalam hatinya, ia mengumpat kecil, "on lagi deh anaknya."
🍡🍡🍡
Hari ini Ayah, Buya, Abang, Ade dan Dede pergi ke salah satu tempat wisata di Lembang, tempatnya cukup terkenal. Ini tempat wisata yang ada domba-nya itu loh, pasti pada tau kan?
Harusnya ini menjadi hari yang menyenangkan buat semua anak-anak, tapi hari ini kurang menyenangkan buat si kecil Ceden. Hari ini ia melihat banyak 'saingan'nya mengelilingi Ade, karena ia cemburu dan kesal, jadi dia deket-deket ke Abang.
"Itu, disana, ada yang seumuran sama Dede juga," ucap Daffin sambil menunjuk anak-anak perempuan yang lagi jalan di samping Ade-nya.
Dede menggelengkan kepala sekaligus badannya seirama dengan gelengan kepalanya. "Ndaaa ... itu cewe-cewe nakal," ucap Ceden.
'Nakal' adalah kata lain dari ngga baik, ngga suka dan hal-hal yang mengganggu Ceden. Iya, dia cukup keganggu dengan keberadaan beberapa anak perempuan yang mengelilingi Ade, karena biasanya Ade selalu main sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mocci Gang
Short StoryKalau orang kaya diluar sana suka self-claim dirinya dengan sebutan "Gucci Gang", berbeda dengan tiga anak kecil berpipi bulat ini. Mereka ngga self-claim diri mereka dengan sebutan "Gucci Gang", tapi Ibu tersayang mereka yang ngeklaim kalau tiga an...