-CZ 23-

262 33 3
                                    

"dari sorotan adiwarnamu, aku ingin selalu menaruh asa kepadamu. layaknya bantalan dan askara dari surya yang saling membutuhkan, bukan hanya menjadi enigma."
@tiaryfunai_

***

Ia menatap dirinya di pantulan kaca yang berada di tempat Gym rumahnya. Hari sudah larut malam, namun laki laki ini masih terjaga. Tidak tau saja tubuhnya basah oleh keringat, matanya menyorot tajam setelah usai memukul Samsak.

Sesungguhnya ia sebenarnya sedang melampiaskan kemarahan dan kekecewaan di dalam dadanya. Ia tak percaya gadis yang berhasil menarik kepeduliannya adalah gadis yang seharusnya ia hancurkan.

Alvarez menatap kumis palsu diatas meja yang tadi ia kenakan untuk menipu rival ayahnya yang berusaha mereka Jebak.

"Argh!" Brak!

Ia menendang meja yang berbahan dasar kayu itu sampai patah. Ia menjambak rambutnya seperti orang gila sembari berteriak frustasi.

Ia adalah tipe laki laki yang susah tertarik pada seseorang. Tapi megapa berturut turut ia tertarik dengan dua gadis dan yang berakhir menyakiti dirinya sendiri.

Zea, nama yang selalu membuatnya tak tidur di malam hari karena berpikir apa yang terjadi dengan gadis itu, kerumitan, sikapnya membuat dirinya penasaran.

Tapi kenapa setelah tau begitu kecewa? Bukannya dirinya yang ingin tau?.

Ternyata benar lebih baik tidak mencari tau, dari pada nantinya kecewa karena tau.

Alvarez tau betul siapa rival ayahnya alias Davidson. Laki laki yang memiliki penyakit mental sosiopat, dengan ciri khas seenaknya, tidak memikirkan hak orang lain, kasar, egois. Dan Zea mendapatkan tekanan itu.

Zea tidak salah, hanya saja dia sudah menarik perhatian Alvarez. Sedikit orang yang tau seorang Alvarez, dan berakhir terjebak kecuali Alvarez yang melepasnya seperti alin.

Tubuhnya luruh jatuh di lantai Gym, ia menyandarkan tubuhnya di tembok. Disisi lain, ia harus menaati perkataan ayahnya, yaitu menghancurkan rival ayahnya dengan satu kelemahan adalah putrinya. Namun disisi lain, Zea gadis polos yang tak bersalah, apa harus ia sakiti?

Tapi sebentar, jika Zea adalah anak dari keluarga ranggara, berarti Arga adalah sepupu Zea?

Dan jika begitu, tujuan ayahnya menyuruh ketua OSIS ke ruang kesiswaan dan berakhir di tempat sampah karena ulah Arga. Berarti Arga tau semuanya, dan sengaja menyembunyikan Zea, dibalik embel embel gebetan Arga, begitu?

Waw, skenario yang luar biasa sampai sampai bisa menipu dirinya. Alvarez bangkit dari duduknya, tangan bergerak mengambil handuk kecil untuk melap keringat.

Tiba tiba ponselnya berbunyi, tertera nomor baru disana. Tanpa pikir panjang Alvarez mengangkat telpon itu.

"Avarez, ini aku alin."

"Bitch!" Gumamnya penuh tekanan, "Berani hubungi gue lagi?!" Sentak alvarez marah. Hanya dalam hitungan detik rasa marahnya bangkit.

"Al, Al plase jangan dimatiin. Aku mau perbaiki semuanya. Aku ngaku, aku salah," ujar dari sebrang sana dengan nada memohon.

"Late," ujar Alvarez singkat dan mematikan saluran telepon.

Sorot matanya menajam, ia meraih jaketnya. Sembari mengenakan jaket Alvarez melangkah kan kakinya, keluar dari ruang gym. Ia butuh pelampiasan.

▫️▫️▫️

Suara isakan tangis kecil dari kamar, tampak terdengar samar samar. Zea meringkuk di bawah meja belajarnya sembari menangis pilu, baru kali ini ia menangis karena dipukul.

Strict Parents [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang