9

1.8K 214 12
                                    

Hari berlalu dengan begitu cepat tak terasa pernikahan soonyoung dan jihoon sudah masuk tiga bulan lamanya hubungan jihoon dan soonyoung juga baik-baik saja tak ada pertengkaran Besar antara mereka berdua kecuali soonyoung yang sering memecahkan piring di dapur.

Hari ini entah soonyoung atau pun jihoon harus berangkat pagi kerena soonyoung ada rapat dan jihoon harus mengerjakan surat untuk pertemuan perusahaan di Jeju nanti.

Bahkan mereka berdua juga tak sempat sarapan di rumah mengingat sudah sangat terlambat untuk sampai di kantor bagi soonyoung tapi tidak bagi jihoon.

"Nanti rapat selesai kirim pesan pada ku...ku antarkan sarapan untuk mu"ujar jihoon
"Aku saja yang kebawah, kau tak tidur semalam karena banyak surat yang harus kau buat"sahut soonyoung
"Terserah yang penting selesai rapat makan dulu"
"Iya istri ku...aku ke ruang rapat dulu"

Cup

Satu kecupan jihoon dapatkan pada dahinya bicara mengenai cium untuk dahi jihoon sudah terbiasa dan memilih mengalah saja, ia ingat cerita nyonya Kwon mengenai soonyoung yang semakin dilarang maka akan semakin nekat.

Jihoon melangkahkan kakinya menuju lift untuk ke meja kerjanya dan sialnya ia harus bertemu dengan seungkwan, Lucas, Chan dan Mark yang sepertinya melihat soonyoung mengecup dahinya.

"Pagi-pagi aku sudah dapat yang manis saja Hyung"goda seungkwan
"Padahal sudah hampir tiga bulan aku magang disini tapi tetap saling saja saat melihat Presdir Kwon mencium kening mu Hyung...Chan sini ku kecup kening mu"ujar Lucas
"Kau ingin ku lempar dari atap kantor? Kalau ingin akan ku kabulkan permintaan mu itu"ujar Chan
"Tidak, aku masih sayang nyawa ku"sahut Lucas
"Mark saja dia menganggur"ujar seungkwan
"Hih tidak mau mending kekasih ku yang cium Hyung"tolak Mark
"Kenapa semua menolak ku coba kurang apa kau ini"ujar Lucas
"Kurang waras"serempak semua nya

Jihoon hanya tertawa memang banyak yang menyebut Lucas itu idaman bahkan salah satu karyawan bagian keuangan juga menyukainya hanya saja Lucas memang tingkahnya aneh dan sering disebut gila oleh seungkwan.

Setiba di meja kerjanya jihoon langsung menyalakan komputer melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai, sebetulnya jihoon ingin sekali istirahat mengingat kepalanya pusing sejak pukul lima pagi tadi namun kembali lagi pekerjaan membuatnya harus menunda waktu istirahatnya.

"Hyung kau pucat sekali hari ini?"tanya seungkwan yang baru sadar
"Benarkah? Kelelahan mungkin semalam aku tak tidur"sahut jihoon
"Kenapa tak tidur coba, aku beritahu Presdir saja jika kau kurang sehat"
"Jangan soonyoung sedang rapat jangan diganggu takut dia panik nanti, semalam dia juga kurang istirahat"
"Pekerjaan mu biar Minho saja yang kerjakan dia kosong hari ini"
"Bolehkah?"
"Minho-ya kau bisa gantikan ji Hyung sebentar? Dia sedang tak sehat"
"Maaf merepotkan mu minho-ya"

Minho hanya tersenyum dan lagi ia juga butuh pekerjaan tangan dari pada menganggur terlebih lagi Minho tak lupa jika yang meminta bantuan istri Presdir hitung-hitung cari aman.

Jihoon menyandarkan tubuhnya pada  bangku kerjanya sebari memijit keningnya yang pusing dan satu tangannya mencari obat yang selalu ia bawa.

"Ah pasti ketinggalan"lirih jihoon

Jihoon memilih untuk memejamkan matanya sebentar namun siapa sangka mejanya di gebrak dengan seenak jidat oleh salah satu karyawan lantai 7 bagian industri fashion.

Mata jihoon terbuka dan siapa sangka jika yang ia lihat adalah rivalnya semasa SMA sendiri kang Mina, entah mengapa jihoon tak pernah bisa tenang tanpa kehadiran sahabat dari Shin Naeun

"Jalang kau berkerja disini?"tanya kang Mina
"Kau menyebut diri mu sendiri"sahut jihoon datar
"Aku jalang? Yang benar saja perempuan terhormat seperti ku kau sebut jalang, harusnya kau itu tak pantas menjadi karyawan disini, atau jangan-jangan kau ingin menggoda Presdir Kwon ya"
"Tak ada perempuan terhormat yang menjajakan tubuhnya di bar, dan kurang kerjaan sekali aku menggoda Presdir Kwon"
"Buka kurang pekerjaan tapi itu memang pekerjaan mu menggoda pria kaya"
"Astaga kau itu berisik sekali, kau itu ada urusan apa datang kemari"
"Tidak hanya ingin lihat saja seorang jalang berkerja"

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang