2

2.9K 303 9
                                    

Duduk diam sebari menatap orang yang ada dihadapannya dengan pandangan menutut penjelasan adalah hal yang tengah jihoon lakukan sekarang pada soonyoung setelah kejadian sepuluh menit lalu.

Sebelumnya...

"Jadi ini calon menantu ku?"tanya perempuan paruh baya yang dapat jihoon tebak adalah ibu dari bosnya
"Menantu?"bingung jihoon
"Putra ku tak salah pilih rupanya...siapa nama mu?"
"Lee jihoon...nyonya kwon"
"Nama yang manis...panggil eomma saja jangan nyonya, eomma setuju kalau dengan yang ini...lain kali ada jihoon main kerumah sebelum kalian menikah, eomma pulang"

Nyonya Kwon pergi meninggalkan ruangan yang kini diisi dengan kecanggungan yang bukan main bahkan jihoon sendiri tak bisa menyebut ia dalam situasi apa.

Dan semakin canggung saat mata jihoon bertatapan dengan soonyoung yang sama diamnya.

End...

"Jadi Presdir bisa tolong jelaskan yang baru saja terjadi saya tidak paham"ujar jihoon
"Kau ada urusan apa masuk ruangan ku?"tanya soonyoung
"Menyerahkan dokumen marketing dan surat pengunduran diri saya"
"Pengunduran diri mu ku tolak, aku ingin kau menikah dengan ku"
"He? Presdir sudah gila!"
"Anggap saja kau menolongku dan ku naikan gaji mu"
"Maksudnya?"
"Tolong menikah dengan ku satu tahun saja lalu kita cerai, aku sudah hampir gila mendengar pertanyaan dimana pasangan ku oleh eomma ku jadi karena eomma tahunya kau adalah calon istri ku jadi sekalian saja, eomma sepetinya juga suka dengan mu"
"Aduh Presdir, niat awal saya kemari itu untuk mengundurkan diri bukan untuk jadi istri"
"Sekarang ku tanya niat mu mengundurkan diri untuk apa?"
"Merefreing otak"
"Kau bisa cuti"

Aduh ingin rasanya jihoon mengubur soonyoung kalau tak ingat soonyoung adalah bosnya orang yang menggajinya, dan lagi apa-apa tadi kenapa malah membuat perjanjian yang aneh seperti ini.

Jihoon memang orang yang sedikit kolot untuk beberapa hal termasuk pernikahan dan pernikahan bukan mainan anak-anak yang bisa dengan mudahnya di permainkan.

"Hanya satu tahu setelah itu aku tak akan mengganggu mu, demi eomma ku"ujar Soonyoung
"Hah....hanya satu tahun saja, tulis perjanjiannya dan lakukan dengan tatacara orang normal"sahut jihoon
"Deal"

Jihoon pamit keluar dari ruangan soonyoung dengan kesal bahkan sekertaris nam bingung dengan apa yang terjadi didalam belum lagi saat sebelumnya mengetahui nyonya Kwon keluar dengan wajah bahagianya.
.
.
.
Flat sederhana namun nyaman menjadi tempat dimana jihoon tengah duduk memandang amplop yang ada dihadapannya dengan pasrah, ia perlu mendinginkan kepala untuk hari ini setelah ia di buat pusing di kantor dengan soonyoung.

Beruntung tak ada yang tahu mengenai perjanjian jihoon dan soonyoung bahkan tak ada yang tahu mengenai kejadian gila di ruangan soonyoung tadi.

Dering telfon milik jihoon berbunyi dengan kerasnya dan menunjukan nama sang kakak yang menghubunginya, jihoon lupa jika kemarin ia bilang ingin pindah ke namun sepertinya harus di tunda lebih dulu.

"Halo Hyung"ujar jihoon

"Iya, kau jadi pulang tidak?"tanyanya

"Iya pulang tapi tidak untuk waktu lama"

"Kenapa?"

"Surat pengunduran diri ku di tolak Hyung, mungkin aku akan cuti untuk pulang"

"Bagus pulang dan kalau bisa gandeng kekasih sekalian, hidup mu itu membosankan sekali tak ada kisah romantisnya"

"Aku bukan kau dan Jimin Hyung"

"Jihoon yang kau kirimkan itu tadi serius?"

"Ya serius, kalau bicara soal yang ku kirimkan tunggu aku pulang akan ku jelaskan langsung"

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang