13

1.7K 208 20
                                    

Hari berlalu dengan cepat hari-hari jihoon lalui seperti biasa berkerja, pulang, membuat makanan untuk ia makan dan soonyoung makan, dan mendengar semua alasan soonyoung untuk yena.

Seperti saat ini jihoon sengaja membuat sup kimchi kesukaan soonyoung tapi yang di buatkan ijin pulang telat karena yena meminta soonyoung untuk mengantarkannya ke toko buku yang mana harus jihoon terima begitu saja karena memang bukan ranah jihoon.

Kadang sakit melihat soonyoung lebih mengutamakan yena dari pada jihoon namun kembali lagi jihoon ingat jika pernikahan ini pernikahan kontrak yang mana jihoon juga bisa mendekati orang lain namun jihoon ingat jika untuk saat ini di pundaknya bukan hanya nama nya saja yang harus ia jaga tapi juga nama keluarga soonyoung yang harus ia jaga pula agar tak tercemar.

Pintu apartemen terbuka dan jihoon yakin itu soonyoung lagi pula siapa yang tahu dimana apartemen soonyoung selain soonyoung dan dirinya sendiri dapat jihoon lihat soonyoung pulang dengan wajah bahagia entah karena apa jihoon tak peduli juga.

"Aku pulang"ujar soonyoung
"Selamat datang...kau ingin mandi dulu atau makan?"tanya jihoon
"Mandi dulu baru aku akan makan"
"Ya sudah ku panaskan dulu sup milik  mu"
"Terimakasih"

Seperti biasa yang jihoon lakukan hanya berjalan menuju ruang kerja soonyoung meletakan tas dan menuju keranjang cuci lalu bergegas ke dapur sampai pandangan jihoon tertuju pada salah satu bingkai yang ada di ruang kerja soonyoung sebelum keluar ruangan.

"Kalian bersahabat cukup lama rupanya"gumam jihoon menatap salah satu foto perempuan cantik

Jihoon meletakan kembali foto itu dan bergegas menuju dapur ada makanan yang perlu ia panaskan untuk soonyoung, jihoon tahu siapa perempuan yang ada di dalam foto itu nyonya Kwon menceritakan semuanya.

Im yoora kembaran IM yena dan tunangan soonyoung dulu adalah orang yang berharga bagi soonyoung dan menurut nyonya Kwon yang bercerita yoora tiada setelah kelulusan kuliah dimana satu Minggu lagi adalah pernikahan keduanya.

Banyak yang bespekulasi jika yoora bunuh diri tapi nyonya dan tua kwon tahu jika yoora dibunuh namun belum menemukan pembunuhnya sampai saat ini.

"Ji kau melamun?"tanya soonyoung yang baru sampai dapur
"Ah tidak kok"sahut jihoon
"Kau sedang banyak pikiran?"
"Tidak hanya teringat cerita eomma saja"
"Eomma cerita apa memangnya?"
"Tentang kau, Im yena dan Im yoora...kau tak pernah menceritakan itu pada ku"
"Kau tak pernah bertanya"
"Ceritakan pada ku, aku ingin tahu"
"Yoora itu adik yena yang meninggal saat aku kelulusan kuliah padahal seminggu lagi kita menikah"
"Dia meninggal kenapa?"
"Orang percaya bunuh diri karena dia di temukan tergantung di kamarnya tapi aku tahu dia di bunuh seseorang"
"Kenapa kau percaya itu?"
"Keluarganya menolak untuk otopsi dan aku melakukan otopsi diam-diam"
"Kau tahu siapa pembunuhnya?"
"Aku tahu tapi aku tak bisa melaporkan mereka"
"Keluarga korban?"
"Mungkin"
"Lalu apa yang membuat mi senang hari ini"
"Yena menyatakan perasaannya pada ku"

Gerakan tangan jihoon terhenti saat mendengar apa yang dikatakan soonyoung entah mengapa jihoon juga sakit hati sendiri saat mendengarnya namun melihat wajah soonyoung bahagian jihoon rasa soonyoung bisa membuka hatinya untuk yena

"Lalu tanggapan mu? Kau mencintainya"tanya jihoon
"Mungkin"sahut soonyoung
"Berarti cinta kalian ada karena terbiasa"
"Maksudnya? Aku cinta pada pandangan pertama begitu?"
"Bukan bodoh"
"Kalau begitu jelaskan"
"suka itu pada dasarnya muncul memang pada mata dulu beda dengan cinta yang datangnya perlahan karena terbiasa, seperti kau yang awalnya hanya suka pada kimchi karena warnanya menarik mata namun akhirnya kau jatuh cinta pada makanan itu karena terbiasa memakannya"
"Kenapa harus kau samakan dengan kimchi?"
"Lalu ingin di samakan dengan apa?"
"Kenapa tidak dengan mu saja"
"Jangan bermain dengan hati kalau tak ingin sakit hati bodoh"
"Kan resiko jatuh cinta ji, kalau kau suka dengan ku tidak"
"Aku tak suka dengan mu, tapi cinta dengan mu"
"Ji...kau"
"Tak apa jangan di ambil serius, aku tahu kau sulit untuk membuka hati untuk orang lain tapi aku senang akhirnya kau buka hati untuk yena meski kau tahu bagaimana keluarga yena pada yoora dulu...habiskan makanan mu kalau ada apa-apa aku ada di balkon"

Jihoon pergi meninggalkan meja makan, meninggalkan soonyoung seorang diri yang hanya terdiam mendengar apa yang di katakan jihoon ia tak tahu mengenai perasaan jihoon padanya.
.
.
.
Hari berlalu dengan cepat tak terasa pernikahan soonyoung dan jihoon sudah berjalan lima bulan lamanya semua masih sama menurut jihoon hanya soonyoung yang sedikit berubah mungkin karena ingin membuat perasaan jihoon hilang padanya.

Hari ini jihoon berniat mengunjungi yoongi di Busan mengingat ia juga rindu pada keponakannya hanya tinggal menunggu soonyoung pulang untuk ijin saja namun siapa sangka jika soonyoung tak pulang semalam

Langkah jihoon bergegas menuju ruangan soonyoung untuk ijin tapi sepertinya jihoon lebih memilih untuk menutup kembali pintu ruangan soonyoung dan menitipkan ijin pada sekertaris nam

"Hyung, aku titip surat ijin ku untuk soonyoung ya"ujar jihoon pada Joo Hyuk
"Kenapa tak masuk sendiri seperti biasanya"sahut Joo Hyuk
"Aku tak ingin mengganggu kegiatan mereka berdua Hyung, jika soonyoung tanya aku kemana bilang saja aku di Busan"
"Baiklah, kau pergi dengan siapa?"
"Pak Pyo yang mengantar ku, aku pulang duluan ya Hyung"
"Hati-hati di jalan, nanti ku sampaikan pada soonyoung"

Jihoon pergi meninggalkan Joo Hyuk yang hanya memandang sendu jihoon meski ia tahu ini hanya pernikahan kontrak tapi sungguh bagi Joo Hyuk jihoon yang banyak berkorban perasaan apa lagi kalau ia mengingat cerita soonyoung jika jihoon mencintai manusia modelan soonyoung.

Malam tiba namun soonyoung masih betah di mejanya kerjanya yang ada di kantor, hari ini Joo Hyuk diajak lebur oleh soonyoung terlebih lagi Joo Hyuk baru bisa masuk ruangan kerja soonyoung saat yena sudah pulang.

Soonyoung memandang Joo Hyuk kesal karena Joo Hyung berbeda dari yang sebelumnya sekertaris nya yang satu ini lebih diam dan mengabaikan nya.

"Hyung...kau bertengkar dengan Suzy Noona?"tanya soonyoung
"Tidak, aku dan istri ku baik-baik saja"sahut Joo Hyuk
"Lalu kenapa kau banyak diam hari ini?"
"Tidak apa-apa, oh ya tadi sekitar pukul 10 pagi jihoon datang kemari ia ijin untuk pulang ke Busan"
"Jihoon pulang kenapa tak memberitahu ku?"
"Katanya sedang tak ingin menggangu kegiatan kalian berdua...kalian melakukan apa didalam"
"Itu..."
"Aku tahu pernikahan kalian itu hanya pernikahan kontrak tapi setidaknya kau hargai perasaan jihoon meski kau tak mencintainya dan lagi kau tak bisa terus tutup mata akan kesalahan yena yang membunuh yoora"
"Hyung aku.."
"Aku tahu kau mencintai yoora, kau juga menyayangi yena tapi jangan kau korban kan perasaan jihoon, saran Hyung habiskan tujuh bulan ini dengan jihoon dan setelah itu kau bebas memilih pasangan asal bukan yena"
"Kenapa tak boleh yena Hyung"
"Ingat soon manusia yang sering bersama mu itu yang membuat calon istri mu tewas...aku pulang"
"Hyung...haruskah aku mencobanya"
"Itu keputusan mu, jika kau masih tak bisa membuka hati untuk jihoon setidaknya ada disampingnya untuk menghargai perasaannya"

Setelah itu Joo Hyuk benar-benar pulang meninggalkan soonyoung yang masih termenung sendiri, jika boleh mengaku soonyoung hanya nyaman dengan jihoon belum ada perasaan lain untuk jihoon.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang