04

422 40 6
                                    

“Lemes banget tuh muka, eh lecek deh," goda lelaki beralis tebal itu sambil menatap Nebulla yang masuk sambil menenteng sepatu nya menuju kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Lemes banget tuh muka, eh lecek deh," goda lelaki beralis tebal itu sambil menatap Nebulla yang masuk sambil menenteng sepatu nya menuju kamar.

"Berisik, gamood, " ujar Nebulla yang tidak menghiraukan abang sepupu lelaki nya yang bernama Abian.

"Tumben tumbenan, pms lo? tapi ini bukan tanggal nya si," ucap Abian yang memang selalu hafal dengan tanggal pms sepupunya itu. Soalnya Nebulla kalau udah pms, serem nya minta ampun.

"Shut, diem ya. Jangan ketok kamar sampe. makan malem, cape mau tidur." ujar Nebulla sambil menutup pintu kamarnya perlahan. Tatapannya meringis ketika pintu mulai tertutup. "Aneh," ujar Abian.

Setelah itu Abian bergegas ke arah dapur yang jarak nya lumayan jauh dari arah kamar Bulla. Ya maklum rumah orang kaya, jadi lebar.

"Bun, masa anak bunda aneh tau. Biasanya cerita nyerocos, ini udah marah marah aja, mana muka nya di tekuk kayak pakeaan belum di setrika," ujar Abian yang menatap Bunda, alias bunda nya bulla si, tapi karena sudah akrab dan Bian sudah lama tinggal bersama, jadi manggil bunda deh.

"Tapi ini kan bukan tanggal merah nya bulla a, tumbenan banget anak bunda kayak gitu," ucap  Bunda sambil duduk di depan meja makan dapur dengan perlahan.

"Nggak tau juga aa, di tanya ya cuman diem aja. Ini salah satu keajaiban dunia tau bun, kita harusnya ngabarin on the spot, biar di tayangin di tv, " ujar Aa bian ngawur. Bunda pun hanya terkekeh pelan.

"Aa ada ada aja, bisa bisa ngamuk atuh si bulla," ujar Bunda halus. Bian terkekeh, "Gapapa atuh bun, kan aa teh mau nya bulla kayak gitu, ngamuk ngamuk dari pada diem, serem." ujar Bian terkekeh.

"Hah, cebong lo mantep juga bat, anzaii langsung jadi," ucap salah satu teman Sebat yang bernama Reza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah, cebong lo mantep juga bat, anzaii langsung jadi," ucap salah satu teman Sebat yang bernama Reza. Mereka bereempat memang ikut ke bali waktu itu dan menyaksikan langsung kejadiaan itu.

Saga menatap pelan, "Calon bokap dia." ucap Saga sambil menyisirkan ampas rokoknya.

"Wedeh, si rere nggak mau nyusul za? biar barengan sama anaknya Ebat, biar bisa turun menurun kita." ucap Laskar sambil menatap Reza yang mendongak kaget.

pasutri prik ; series 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang