Lama sekali aku menunggu lampu merah yang tak kunjung berubah menjadi hijau, rasanya seperti menunggu seharian di perempatan ini. Soal kemarin benar-benar kejadian yang tidak dapat kulupakan. Tiba-tiba saja aku bertemu dengan Rani, tau-tau disuruh berubah olehnya. Aku berubah saat itu, aku berubah menjadi sesosok berbaju besi dan mesin-mesinnya tampak canggih untuk zaman sekarang, tidak, rasanya aku belum pernah melihat teknologi seperti itu di masa ini. Apakah itu benar-benar Rani yang membuatnya? Namanya juga Drift ya? Kemarin rasanya sangat aneh. Aku melawan monster kemudian aku mengalahkannya. Namun apakah itu benar-benar kekuatanku? Jika aku diminta untuk berubah lagi, apakah aku akan bisa mengalahkannya? Pertarungan kemarin bisa kumenangkan karena monster itu tidak banyak melawan dan dia hanya berusaha untuk melarikan diri dariku.
TIN TIN!
Mobil-mobil di belakangku mengelakson kepadaku. Aku terlalu dalam melamun dan tidak sadar kalau lampu sudah berganti menjadi hijau. Segera kujalankan sepeda motorku. 'Fuhhh' kataku. Saat ini aku lebih baik untuk tidak memikirkan hal ini dan fokus untuk bekerja.
Di rumah Rani, Rani seperti biasa sedang memasak untuk yayasan. Menu hari ini adalah nasi goreng telur emas. Rani sebelumnya sudah membeli sisa bahannya di pasar pada pagi gulita tadi. Sambil memasak Rani pun memikirkan kejadian kemarin.
"Tidak kusangka, kemarin adalah hari di mana jimat itu akan aktif secara utuh. Selama ini aku berusaha untuk berubah dengan Drift Ignitiom namun aku... selalu saja gagal." ucapnya dalam hati. Rani kemudian mencicipi rasa nasi gorang itu. Rani menambahkan sedikir garam karena menurutnya nasi goreng ini masih kurang asin. "Meskipun begitu Aku bersyukur ternyata Gun bisa berubah menjadi Drift." Rani kemudian mengaduk-ngauk nasi gorengnya dan mencicipinya lagi. Kali ini rasanya sudah pas dan nikmat. "Aku sepertinya terlalu memaksanya kemarin, aku harus minta maaf kepadanya hari ini."
Aku terlalu memikirkan kejadian kemarin selama perjalanan dan aku berusaha mengesampingkan hal itu, namun hal itu pudar seketika karena di depanku tiba-tiba terjadi kemacetan. Aku bingung kenapa orang-orang berlari melawan arahku, hingga kemudian aku menyadari sesuatu, Kemacetan ini terjadi bukan karena ada kesibukan volume kendaraan, tetapi ini disebabkan oleh seekor monster.
Monster yang memiliki 8 kaki berbulu, kurus tapi kokoh. Mata monster itu pun berjumlah empat buah mata. Tidak salah lagi jika monster itu berupa seperti Laba-Laba. Aku mengingat-ngingat apa nama monster ini, dan akhirnya aku mengingat namanya, yaitu...
Monster Penjahit, Aloroyle
Ya, nama monster ini adalah Aloroyle. Aku melihat monster itu telah menyandera beberapa orang di sebuah jaring yang membentang di satu gedung dengan gedung lainnya. Secara cepat aku segera mengambil ponselku lalu menghubungi Rani.
"Rani! Ada monster muncul kota Sahomen! Lokasinya di dekat bangunan kantor surat dan gedung pusat fashion!" kataku dengan panik menginformasikan kepada Rani.
"Baiklah, aku akan segera ke sana!" balas Rani setelah mendengar telponku.
Untunglah Rani sudah selesai memasak. Rani tanpa babibu segera bersiap-siap, mengambil kunci mobil dan langsung bergegas menuju lokasiku.
Di Lokasi tempat Aloroyle berada, Aku merogoh tasku untuk mencari benda yang mampu merubahku menjadi Drift. Perasaan panik menyelimutiku, apalagi tepat di tengah-tengah jalan yang padat penduduk, bisa gawat jika aku tidak cepat-cepat mengalahkannya. Setelah mencari aku menemukannya dan bersiap untuk berubah. Di saat itu pula aku tiba-tiba merasa gugup dan takut, namun aku berusaha berpikir positif karena nyawa orang-orang yang disandera saat ini sedang dalam bahaya dan harus segera kuselamatkan. Segera kupasang benda ini di tangan kananku. Aku memasang kuda-kuda lalu memutar kedua tanganku dengan lebar kemudian lengan kiriku menekan tombol pada alat yang terpasang di tangan kananku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Armor Cast Drift
AdventureMimpi mengerikan tiba-tiba saja muncul di dalam benak Gun, sang tokoh utama yang saat itu sedang tidur di malam hari yang nyenyak sejuk adem dan ayem, begitu juga dengan Rani, seorang gadis yang pendiam sekaligus pemalu itu mendapatkan mimpi yang se...