Episode 03: Kita masak bersama-sama!

23 0 0
                                    

"Hei, bangun!"

"hah..."

"Hei, ayo bangun! Katanya mau membantuku!"

"asdfghjkl ngelantur kamu..."

Gadis itu kemudian mengangkat tangan kanannya lalu mengayunkan tamparan bertubi kepada pipiku. 'plak, plak, plak, plak, plak' begitu bunyinya. "ayo bangun!" Gadis yang membangunkan diriku adalah Rani. Tamparan di pagi hari rasanya sakit sekali. Segera saja aku bangkit dari tidurku sambil memegangi kedua pipiku yang memerah.

"Ada apaan sih? Lagian kenapa kamu di rumahku?" tanyaku yang setengah terbangun.

"Kebalik, yang ada kamu yang di rumahku" Ucap Rani dengan nada kesal. "Bangun lalu cuci muka sana, kalau sudah segar ayo berangkat."

"Tunggu, jam berapa ini?" Aku melihat jam dinding yang ternyata waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi. Aku pun kaget dan kesal dengan Rani pada saat itu juga, tapi aku tidak mau dimarahi olehnya kalau aku banyak tanya, maka aku lompat dari sofa tempatku tidur lalu menuju kamar mandi untuk cuci muka.

Hari-hariku menjadi berubah semenjak aku menjadi Drift yang dikenal oleh masyarakat sebagai pahlawan. Sebelum aku memutuskannya, aku telah melindungi beberapa orang dengan kekuatanku ini, Aku sempat mengalami penurunan jati diri dan membuatku ambigu antara menjadi Drift atau tidak, namun berkat dorongan dari pak bos dan Rani, aku menjamdi sadar bahwa melindungi seseorang tidak boleh egois, maka aku pun memutuskan untuk menjadi Drift. Kejadian-kejadian yang kutangani berhasil kuatasi, namun yang jelas tiga kejadian yang aneh terjadi padaku berturut-turut. Pertama aku melawan Osutaking di pusat belanja, lalu keesokannya melawan Aloroyle di pagi hari di tengah kota, lalu yang ketiga aku melawan Aloroyle yang telah berevolusi, atau begitulah dan dia melakukan penyerangan di taman bermain. Banyak hal terjadi setelah insiden Aloroyle yang menyerang taman tempatku bekerja. Mungkin akan mengherankan sekali dengan alur waktunya, kira-kira begini lah kejadian setelah melawan Aloroyle di taman.

Aloroyle yang telah mendapatkan peningkatan telah kukalahkan. Aku dan Rani kemudian saling meminta maaf dan Aku mengatakan kepadanya kalau aku akan menjadi Drift dan aku akan melindungi orang-orang yang kucintai. Setelah itu kami bercanda karena canggung dan kemudian Rani melontarkan permintaan yang aneh sekaligus membuatku salah tingkah.

"A, Aku punya satu permintaan kepadamu." ucap Rani dengan gugup diikuti pipinya yang memerah.

"Ada apa?"

Rani memalingkan wajahnya saat itu dengan wajahnya yang memerah sekali. Aku bahkan berpikir kalau dirinya sakit atau bagaimana.

"Sebenarnya kamu ingin bicara apa?" Aku memalingkan wajahku ke arah wajah Rani.

"M, maukah kau tinggal bersamaku?!" tanyanya dengan kaget.

"A-Apa???" mendengar pertanyaannya tentu membuatku kaget dan salting. "Tinggal bersamamu?" Tentu aku menjadi salah tingkah dengan permintaan Rani yang aneh itu. Wajahku yang tadinya bersih kini menjadi bercucuran keringat karena aku menjadi tidak fokus. "H-hei, apa kamu serius? Aku belum siap untuk menjadi sua-"

"Bukan begitu!" potong Rani. "Diam dulu, biarkan aku menarik nafas dulu dan menenangkan diri." Rani lalu mengambil nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan-lahan. "Baiklah, memang permintaanku ini aneh, tetapi ini demi efisiensi dan pemanfaatan waktu!"

"Efisiensi..... err.... apa?"

"Jadi begini, Akan sangat repot jika jarakku dengan jarakmu berjauhan. Drift Ignition juga memerlukan perawatan setelah bertarung karena pasti akan terjadi kerusakan jika Drift sedang bertarung. Selain itu juga jika ada monster, Apakah kamu akan ada di dekatku? Tentunya belum pasti dan kamu juga membutuhkan bantuanku untuk sebuah saran."

Armor Cast DriftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang