Episode 06: Aku setuju dengan ucapanmu mengenai api unggun...

7 0 0
                                    

Aku tidak suka melakukan aktivitas outdoor karena hal itu sangat menguras banyak tenagaku. Coba bayangkan saja teriknya matahari yang menyengat kulitku, lalu membuat tubuhku bercucuran keringat, belum lagi dengan aktivitas yang harus dilakukannya, fuahh... benar-benar jengkel diriku. Jika aku disuruh memilih antara berbaring di rumah seharian atau beraktivitas di luar, jelas saja aku akan memilih berbaring di rumah seharian. Jika di rumah aku bisa saja sudah menciptakan sebuah wujud baru pada Drift Ignition, Yah begitu lah.....

Hari ini sangat tenang sekali. Tidak ada ancaman, kipas angin yang sudah diperbaiki, cuaca yang tidak begitu panas, ditemani oleh es krim yang menyejukkan hati dan suasana, Semua hal itu menemani diriku yang sedang fokus membuat upgrade untuk Drift. Aku mengerjakannya di ruangan penelitianku? Tidak kok, hari ini aku memutuskan untuk melakukannya di ruang tengah. Kenapa? Bagaimana ya, Kalau aku mengerjakannya di ruanganku, serasa sesak sekali dadaku, selain itu pula aku bakal kegerahan dengan suhu ruangannya yang jelas akan menjadi panas. Aku menaruh barang-barangku di meja tengah sambil menonton televisi juga. Dalam proses pengerjaan itu aku mulai mengantuk karena merasa terlalu damai, hingga akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat sebentar.

SRET SRAT

"Hihihi, dia pasti bakal kaget."

"Gun? Ngapain...?" itulah kalimat pertama yang kuucapkan ketika aku terbangun karena ada sesuatu yang menempel pada pipiku. Benda yang ujungnya terasa agak tumpul itu bergerak-gerak lalu tidak lama benda itu sudah tidak bisa kurasakan kembali. Tentu saja aku terganggu, makanya aku langsung membuka mata dan mendapati ada Gun yang kaget dan langsung menyembunyikan sesuatu dengan suatu benda yang ia sembunyikan di balik badannya.

"Ngga kok, err... tadinya aku cuma mau bangunin kamu dan nyuruh kamu pindah tidur di kamar, tapi ga jadi soalnya kamu udah bangun dengan sendirinya...."

"Hah...?" Aku mencoba meregangkan tubuhku dari rasa pegal setelah tidur. Sambil mencoba membuka mataku lebar-lebar, aku meraih ponselku lalu aku membaca beberapa SMS yang dikirim oleh kakakku ketika aku tertidur tadi.

"Acara tahunan akan dimulai dua hari lagi, apa tahun ini kamu mau ikut?"

"Akan aku pikirkan."

Jujur saja aku sangat malas mengikuti acara ini, namun aku juga harus dua kali berpikir dalam mengambil keputusan ini. Jika aku memilih untuk tidak ikut, maka aku akan mengecewakan perasaan anak-anak yang sebenarnya menantikan kehadiranku, namun di sisi lain aku memerlukan waktu untuk meningkatkan kekuatan Drift Ignition. Gun terlihat penasaran dengan isi pesannya maka dia pun bertanya padaku mengenai pesannya.

"Itu..." jawabku dengan menyeringai. "Kami sekeluarga memiliki acara tahunan yang bersifat wajib diikuti, tapi masalahnya aku tidak tahan dengan kegiatan di luar lingkungan."

"Acara keluarga ya, emang acaranya seperti apa?"

"Sebenarnya itu adalah kemah."

"Wahh, kemah toh." serunya. "Jadi nostalgia rasanya. Dulu ketika kita kemah SMA, Aku sangat menikmati segala macam aktivitasnya. Kita bermain di lumpur, melakukan berbagai macam game, dan yang paling kusukai adalah api unggunnya"

"Berbeda denganku sih"

"Hadeh, Kamu juga ikut kemahnya, tapi kamu selalu izin disetiap rangkaian kegiatan dengan alasan sakit."

"Itu karena aku ini bukan tipe di luar rumah." protesku. "Tapi aku setuju dengan ucapanmu mengenai api unggun, di saat itulah aku merasakan kehangatan dari kegiatan berkemah. Melihat api unggun itu, aku merasakan seolah-olah ada lapangan bunga yang bermekaran di hatiku."

"Ya, perasaanku seperti itu juga."

Kalau diingat kembali memang benar sih soal api unggun. Sekarang Kami malah menjadi ber-nostalgia mengenai pengalaman kemah di sekolah dulu. Setelah itu suasana menjadi hening dan canggung.

Armor Cast DriftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang