Chapter 4 - Assault

365 15 0
                                    

Mac yang sudah terlebih dahulu keluar dari ruang monitor melihat lubang yang sangat besar pada dinding bangunan rahasianya. "Apa yang terjadi disini?" tanya Mac dengan bingung. "Kenapa bisa ada lubang yang besar pada dinding ini?" Lalu Mac keluar dari ruangan rahasianya dan mendapati sosok yang tidak asing baginya.

"Xent?! Apa yang kau lakukan disini?" tanya Mac dengan panik.

Seketika itu, muncul dua makhluk yang sepertinya bukan makhluk dunia ini dari belakang Xent, sosok anjing hitam berkepala dua dengan mata merah serta kukunya yang tajam dan seekor elang dengan bulu berwarna coklat gelap dan paruhnya yang berwarna emas serta cakar perak yang tajam.

"Cane dan Aquila?!" gumam Mac. "Kenapa mereka bisa ada disini? Bukankah bangsa iblis sudah lama punah?" tanya Mac yang kaget dengan kehadiran mereka.

"Kau tidak perlu tahu itu Mac." jawab Xent singkat. "Yang perlu kau lakukan sekarang adalah memberitahuku dimana kelima anak yang datang bersamamu ke dunia ini?"

"Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa aku tidak tahu siapa kelima anak yang kau cari itu." jawab Mac dengan tegas.

"Baiklah kalau itu maumu, satu-satunya cara hanyalah menghancurkan tempat persembunyianmu ini." kata Xent menjentikkan jarinya.

"Hei...jangan sembarangan menghancurkan tempat tinggal orang." kata Mac dengan marah.

"Tempat tinggal?" kata Xent sambil tertawa. "Kau bilang tempat jelek ini tempat tinggal? Bukankah lebih tepat kalau disebut tempat persembunyian kumuh, Mac?" lanjut Xent sambil menunjuk tempat persembunyian Mac.

"Aku tak peduli kau mau menyebutnya apa. Yang penting sekarang adalah kau pergi dari tempat ini sekarang juga!!" seru Mac mengusir Xent.

"Apa yang akan kau lakukan Mac?" tanya Xent. "Kau hanya sendirian disini. Mustahil bagimu untuk menyerang kita bertiga sekaligus."

"Aku tahu itu." jawab Mac dalam hatinya. "Jika aku tidak pergi meninggalkan tempat ini, kemungkinan besar dia akan menemukan anak-anak. Kalau begitu aku akan mencoba memancingnya pergi dari sini."

Mac segera berlari meninggalkan Xent yang ada di depannya. "Kejar aku Xent jika kau ingin mengetahui apa yang kuketahui." kata Mac yang berharap Xent ikut mengejarnya. Akan tetapi, muncul seseorang dari tempat persembunyian yang membuat Mac kaget sekaligus marah.

"Apa yang terjadi disini Paman? Dan siapa orang itu?" tanya Ignis yang bingung.

"Kenapa kau keluar dari dalam? Bukankah aku menyuruhmu untuk tetap tinggal di dalam?" kata Mac dengan marah dan kesal.

"Aku tidak bisa diam saja di dalam tanpa mengetahui apa yang terjadi disini." jawab Ignis dengan tenang.

"Jadi ini salah satu anak yang kau sembunyikan Mac?" tanya Xent sambil berjalan mendekati Ignis.

"Apa yang kau lakukan Ignis? Cepat lari." kata Mac cepat sambil berjalan menghalangi Xent. "Dia bukan orang yang kau cari Xent. Dia hanyalah anak yang kutemukan ketika tiba di dunia ini."

"Apakah kau pikir aku akan mempercayai perkataanmu Mac?" jawab Xent sambil berjalan mendekati Mac. "Jika dia bukan anak yang kucari, kenapa kau jadi panik begitu?"

"Aku tidak panik. Tidakkah kau lihat aku sangat tenang." jawab Mac cepat sambil berusaha menenangkan dirinya yang terlihat panik.

"Baiklah, kalau kau bersikeras tidak mau memberitahu keberadaan anak itu maka akan kupaksa kau mengatakannya." teriak Xent sambil memberi aba-aba pada Cane untuk menyerang.

Cane yang mendapat aba-aba segera melakukan ancang-ancang untuk menyerang Mac dan Ignis. Seketika itu, muncul cahaya merah yang berkumpul membentuk bola di depan mulut anjing berkepala dua itu.

Eleos and The Dimension PathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang