Chapter 14 - Egoni

155 9 2
                                    

Sesampainya di tempat Aqua dan Ventus, Mac mendapati wanita muda yang terluka tadi sudah siuman dan segera melontarkan pertanyaan seputar musuh yang menyerangnya.

"Paman, dia baru siuman." kata Aqua menghentikan pertanyaan Mac. "Setidaknya biarkan dia bernafas sebentar."

Wanita itu mulai menarik nafas yang panjang, dia masih trauma dengan apa yang barusan dilihatnya. "Haah, hah, hahh." nafas wanita itu terdengar sangat berat. "Dia...hah..bukan manusia biasa."

"Apa maksudmu?" tanya Mac penasaran. Begitu juga dengan anak-anak yang berdiri mengelilingi wanita muda itu.

"Dari kejauhan aku melihat ada seorang perempuan sedang mencari sesuatu di sekitar sini." ujar wanita itu dengan nafas yang lebih stabil. "Ketika aku mendekat untuk membantunya, dia berteriak kaget seolah melihat setan. Lalu-"

Wanita itu menghentikan penjelasannya, dia memejamkan mata, menarik nafas panjang dan menghembuskannya. "Lalu, dia berubah menjadi seekor burung berwarna hijau gelap. Tapi, tidak sepenuhnya menjadi burung."

"Apa maksudnya ini?" tanya Ignis bingung. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil mengernyitkan dahi. "Berubah menjadi burung tapi tidak sepenuhnya menjadi burung? Maksudmu hanya beberapa bagian tubuhnya yang berubah?"

Wanita itu mengangguk pelan. "Ya, hanya bagian tangan dan kakinya yang berubah menjadi berbulu seperti burung."

"Apakah ada sihir yang bisa mengubah bentuk tubuh manusia menjadi hewan seperti itu, Paman?" tanya Ventus pada Mac yang sedang mengernyitkan dahinya seperti Ignis.

"Itu bukanlah sihir." kata Aqua dan Mac bersamaan. Keduanya saling memandang lalu tersenyum kecil. "Kau boleh melanjutkan penjelasanmu, Aqua." kata Mac yang penasaran dengan pengetahuan Aqua mengenai kasus kali ini.

"Beberapa ratus tahun yang lalu, manusia dan kaum Egoni hidup berdampingan. Saat itu, semua makhluk hidup saling melengkapi. Manusia dengan kemampuan berpikir yang lebih maju dibantu oleh kaum Egoni yang memiliki kekuatan fisik. Pada saat membangun rumah misalnya." kata Aqua menjelaskan tentang makhluk yang baru disebutkan oleh wanita yang sedang terbaring lemas. "Manusia akan membuat konsep dari tempat tinggal mereka sedangkan kaum Egoni membantu proses pembuatannya. Dengan begitu, keduanya selalu bergantung satu sama lain."

"Lalu, kenapa makhluk Ego..Ego itu..."

"Egoni." ujar Aqua membantu Ignis menyelesaikan perkataannya.

"Ya, kenapa makhluk Egoni itu kaget ketika bertemu dengan dia?" tanya Ignis menunjuk ke arah wanita yang sedang terbaring di pangkuan Aqua.

Aqua mengedikkan bahunya menandakan dia tidak mengerti, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Mac dan menunggunya untuk membantu menjawab pertanyaan Ignis.

Mac hanya tersenyum kemudian mengambil alih penjelasan Aqua. "Lima puluh tahun yang lalu, kaum Egoni dan manusia mengalami perselisihan. Saat itu, kaum Egoni yang sudah tahu dasar-dasar pembuatan tempat tinggal maupun bercocok tanam mulai bertingkah. Mereka tak lagi mendengarkan perkataan manusia."

"Lantas kenapa kaum Egoni yang begitu kuat bisa ketakutan melihat manusia?" tanya Ventus penasaran.

Mac mulai bercerita lagi. "Pada suatu hari, kaum Egoni mulai menyerang manusia yang melawan mereka. Melihat hal itu, manusia tidak tinggal diam. Mereka mulai menciptakan senjata untuk melawan kaum Egoni. Namun, senjata buatan mereka tak cukup kuat untuk mengalahkan kekuatan Egoni. Tak mau menyerah, para peneliti mulai melakukan eksperimen untuk meningkatkan kekuatan fisik manusia."

"Eksperimen apa itu?" cecar Ventus tak sabar.

"Rasa penasaranmu sungguh besar Ventus." kata Mac sembari tersenyum kecil. "Manusia mulai menciptakan formula yang kini diberi nama Ingenium-"

Eleos and The Dimension PathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang