Luhan Side

7.1K 370 10
                                    

'Ya Tuhan... Dimana buku tugasku, disitu ada PR yang ku kerjakan semalaman' Terlihat Ayaka yang sedang kebingungan mencari buku tugasnya, berkali kali Ayaka menggerutu sambil mengacak acak rambutnya. Sementara itu di depan pintu kelas sudah terdapat Luhan yang mencari Ayaka sedari tadi pagi. Luhan melirik kedalam kelas sepi yang ditinggal para penghuninya untuk menikmati istirahat yang singkat ini, lain halnya denganseorang gadis yang terus kebingungan atas kehilangan barang berharganya. Luhan hanya terkekeh pelan melihat raut frustasi Ayaka yang sedang mencari buku tugasnya padahal buku tugas itu sedang di bawa oleh Luhan.

'Kau mencari ini ?' Dengan tiba tiba Luhan menunjukkan buku tugas itu tepat di depan wajah Ayaka yang sedang terduduk lesu.

'Hah !!! Buku Ku !!!' Raut wajah Ayaka berubah sumringah, namun dengan cepat Luhan menarik buku itu ke atas.

'Eitss ada syaratnya jika kau menginginkan buku ini' Luhan tersenyum miring dan menatap Ayaka jahil.

'Apa, yang kau inginkan' Ujar Ayaka dengan wajah yang kembali lesu dan terlihat sedikit kesal dengan Luhan.

'Aku ingin berbicara berdua saja dengan mu' Luhan mendekatkan wajahnya di depan wajah Ayaka yang masih menatap Luhan tak percaya, kenapa laki laki seperti Luhan mau mengajaknya berbicara berdua. Meskipun Luhan berada di Kubu musuh tapi Ayaka dan Luhan sangat jarang memiliki konflik bahkan jarang berbicara satu sama lain sehingga Ayaka sedikit bingung dengat sikap Luhan saat ini.

'Untuk apa aku ikut dengan mu'

'Sudahlah ikut saja' Luhan menarik tangan Ayaka dan membawa Ayaka keluar kelas menuju taman gedung belakang sekolah yang tegolong sepi.

'Yakk kenapa kau membawa ku ketempat seperti ini, jangan macam macam ne !!!' Ayaka memeluk tubuhnya erat sambil menunjukkan wajah penuh curiga.

'Mana mungkin aku melakukan hal seperti itu, meskipun aku mau aku akan mengajakmu ke tempat yang lebih layak, villa mungkin cocok' Luhan tersenyum jahil dan mengedipkan satu matanya genit ke Ayaka, membuat ayaka melengos kesal.

'Aku ingin membicarakan sesuatu' Wajah Luhan berubah serius membuat Ayaka bingung. 'Kau Hanami Ayaka anak angkat dari Tuan Yamada Takahasi dan Nyonya Yamada' Luhan berkata tegas sambil melirik Ayaka yang sedang terkejut mendengar perkataan Luhan.

'Tunggu kau tahu dari mana ? Siapa kau sebenarnya ?' Tanya Ayaka yang masih menatap Luhan tak percaya.

'Kau perlu tau siapa aku sebenarnya ? Oh iya kau baru saja kehilangan kedua orang tua angkatmu bukan ?' Luhan menyeringai dan mengerutkan dahinya.

'Berhenti !!! JANGAN BAHAS ITU LAGI AKU INGIN MELUPAKANNYA" Teriak Ayaka keras sambil mengacak ngacak rambutnya, memori kelam itu berputar lagi di otak Ayaka membuat Ayaka memunculkan trauma dan rasa takutnya kembali.

'Kenapa kau takut ? kau takut karena kau membunnuh mereka ? kau takut jika rahasia ini di ketahui orang lain ? Apa kau takut hah ?' Tanya Luhan bertubi tubi. Ayaka masih terus menutup telinganya mendengar perkataan Luhan, air mata Ayaka tidak terbendung lagi.

'Aku tidak membunuhnya percayalah percayalah, tapi kumohon jangan ada yang tahu masalah ini, ku mohon' Ayaka berusaha berbicara di sela sela tangisannya. Luhan terlihat keji dan Luhan terlihat geram wajahnya memerah.

Luhan menatap dingin Ayaka yang masih terduduk sembari menangis dan mengacak acak rambutnya. 'Aku juga kehilangan orang tua ku tepatnya Ayah ku, dan Ibu ku yang menjadi gila' Luhan melanjutkan perkatannya sambil menundukkan kepalanya.

'Aku dari keluarga Xi yang memiliki hubungan sangat dekat dengan keluarga yang mengangkat mu yaitu keluarga Yamada, aku pernah melihatmu beberapa kali bersama kedua orang tua angkatmu . Kerja sama perusahaan keluarga Yama dan keluarga Xi sudah terjalin sejak Kakek Nenek ku dulu, itu yang di ceritakan orang tua ku, entah kau terlalu bodoh atau apa sampai sampai kau tak mengingatku Ayaka-shii. Aku nyaris tau segalannya tentang kelurga mu bahkan tentang kau yang diangkat anak ketika kau berusia empat tahun. Dan aku juga tau kabar meninggalnya orang tua mu, kau yang di tuduh membunuh, bahkan di usir dari Jepang oleh pemerintah, aku tau segalanya tentang mu Ayaka-shii. Namun aku cukup terkejut ketika aku mengetahui kau bersekolah bahkan bertempat tinggal satu atap dengan ku. Aku juga pindah menjauh dari keluargaku di Cina karena aku bosan melihat keluarga ku yang seperti itu, semenjak Ayah ku meninggal Ibu ku menjadi gila, seluruh keluarga besar ku kini merebutkan tempat kepemimpinan, bahkan aku di paksa menggantikan jabatan ayahku. Terdengar begitu menderita, tidak seperti keluargamu yang terlihat sangat makmur meski kehilangan salah satu anggota terbaikknya' Luhan menatap tajam Ayaka yang masih dudk bersenden tembok mendengar cerita Luhan.

Me Vs. Freak OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang