Seorang wanita berkulit putih mulus menarik koper ukuran sedang. Banyak baju dan make up pribadi yang ada di koper penting itu. Masa debutnya baru empat bulan, tapi tawaran bertebaran di mana-mana. Maklum saja, dia selalu totalitas demi mencapai tingkat profesional.
Tak hanya sendiri, wanita tersebut ditemani juru foto jagoan dari sebuah studio. Kawan lama, begitulah hubungan mereka. Bersyukur sekali keduanya bisa terlibat dalam dua proyek yang sama.
Satu lagi seseorang berdiri di samping sang model. Pria tampan dengan pakaian serba rapi membelai rambut wanitanya, melepas sementara calon tunangan yang akan ada job di luar kota. Dia berharap waktu segera berlalu agar bisa memproklamirkan lamaran tiga hari lagi.
"Nekat sekali pakai transportasi umum" komentar Sasuke Uchiha pada sang kekasih.
"Aku ingin naik kereta untuk yang terakhir kali" balas Sakura Haruno, si model cantik berkaki jenjang, "karena sebentar lagi kau yang akan terus mengantarku dengan mobil"
"Harusnya kau beruntung punya calon berjiwa backpacker sepertinya" Naruto Uzumaki, si fotografer ikut nimbrung.
"Backpacker apanya? Kopermu itu menambah kuota di kereta, tau" omel Sasuke, "lagipula kalian kan sudah ditawari mobil oleh kru. Kenapa ditolak segala?"
"Dasar cerewet" Sakura menjulurkan lidah, "tadi kan sudah kubilang alasanku apa. Besok saat pulang aku juga sudah janji bakal ikut rombongan"
"Shinpai shinaide. Sakura pandai beladiri juga, kau harus ingat" dukung Naruto memojokkan Sasuke.
"Iya, tapi masih sabuk putih" cibir Sasuke.
TOOT! Terdengar suara kereta api mendekat. Sakura melihat jam tangan. Setelah ini kereta yang akan ia naiki segera menyusul.
"Kami pamit dulu yah" ucapnya pada Sasuke yang terlihat berat hati. Sesekali dia mencandai agar tak terlalu tegang, "mata nee. Jangan selingkuh saat aku jauh"
"Iya iya, cepatlah berangkat nanti kau ketinggalan kereta" tanggap Sasuke mengalihkan tatapan. Sosoknya yang kaku berhasil diimbangi dengan pribadi luwes Sakura.
"Jaa, Sasuke" Naruto ikut mengucap salam perpisahan.
"Hn" Sasuke berusaha bergurau mengikuti Sakura barusan, "ingat, jangan macam-macam kau sama Sakura"
"Haai~" pekik Naruto menjauh.
Laki-laki bersurai blonde menarik koper si wanita cantik. Dia tak mau modelnya kelelahan. Ditambah lagi, dia sudah diberi amanah sahabat masa kuliahnya agar selalu menjaga sang calon tunangan.
"Aku bisa membawanya sendiri, Naruto" komentar Sakura risih, "aku tak selembek itu tau"
"Yah~ aku kan hanya melaksanakan titah Sasuke" Naruto bersiul mengejek, "saat pertama tau studioku bekerjasama denganmu, dia bilang aku tak boleh menyusahkanmu loh"
Sakura meringis senang, "dasar Sasuke-kun!"
Jarak keberangkatan kereta yang lalu dan berikutnya tak berselang lama. Lima menit kemudian, kereta mereka tiba. Naruto cepat-cepat naik demi memboking tempat paling pojok dan paling sepi. Beruntung mereka naik di stasiun utama, sehingga suasana masih lengang.
"Yokatta ne, kita mendapat kursi dan tempat untuk kopermu"
"Kau gerak cepat ya! Tapi tidak dalam urusan asmara. Ahaha" goda Sakura. Perempuan itu memang jago membuat orang salah tingkah.
"Hah~ jangan bahas itu dong" Naruto memanyunkan bibir, "daripada kisahku, senang sekali kebucinanmu terbalas juga pada si sok stay cool itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love of Us
Детектив / Триллер| On Going || SASUSAKU pairs | ⚠ Violence/Disturbing Chapter included ⚠ Sasuke Uchiha mencintai wanita itu. Sakura Haruno, perempuan yang sejak kecil selalu tergila-gila padanya. Sasuke sudah membulatkan tekad akan melamarnya setelah si model cantik...