ngidam

1.3K 91 5
                                    

---

"Phi bangun coba bentaraan!?"

"Phi"

"Apa lagi new?"

"Kenapa enggak tidur. Tidur lah jangan melek terus mau jadi apa kamu hah?"

"Mau bubur ayam." Ucap new spontan

"Bubur ayam?." Ulang tay masih tengah Sadar belum bangun sepenuhnya jiwa nya.

New mengangguk-angguk lucu. Sambil mengusap perutnya sendiri. Sungguh tidak ada kata capek dalam benak new. Dirinya sudah sangat banyak makan seharian tapi malah memintanya bubur ayam lagi disaat hari sudah sangat tengah malam.

"Besok ya.. dah malam bibi juga sudah tidur new"

"Kata siapa minta di buatin bibi. Orang bayinya kepengen bubur ayam yang dijual. Bukan yang dimasak dirumah ini"

Tay mengusap wajah kasar. Menaruh tangan diatas perut new dan mengusap Pelan. "Besok aja ya dek. Papah capek kerja seharian. Ini juga udah malam banget mana ada yang jualan bubur tengah malam"

"Tapi mau sekarang phi bukan besok. New lapar Otomatis adek bayinya juga lapar"

"New ayolah mana ada yang jualan bubur tengah malam"

"Kalau sampai ada gimana. Kasih new uang 5000 bath."

"New "

"Papa ayo beli bubur. Tolong ya  ya  ya" ucap new lengkap dengan wajah yang dibuat-buat sangat menggemaskan

Tay Menarik napas panjang sudah jadi kebiasaan new yang suka cari masalah ketika Tengah malam. Ngidam nya termasuk masalah juga mungkin.

Karena menginginkan makanan. Diwaktu yang sangat tidak terduga- duga sebelumnya. Mungkin kah jika bisa Tay saja yang menggantikan new. Secara dirinya cuek pasti lebih gampang jika hamil.

Tidak serumit new yang jadi sangat cengeng dan bisa demo dirumah ketika kemauan tidak dituruti. Siap-siap telinga Tay tidak jadi Sasaran teriakan dan rengekan new.

Tawan berdiri mengambil jaket didalam lemari. Juga tak lupa mengambil jaket pula untuk new. Yang tak ingin ditinggal dirumah Ingin ikut juga mencari tempat yang berjualan bubur ayam.

---
Mengitari jalanan kota dengan mobil putih miliknya. Sementara new yang sedari tadi tidak kunjung mengantuk memperhatikan jalanan kota seperti bocah saja kelakukan nya.

Sambil menyuap buah jeruk yang di kupas nya. Buah jeruk yang akhir-akhir ini jadi buah kegemaran new. Yang bisa new makan tidak ingat waktu. Katanya buah jeruk mampu mengurangi mual kehamilan nya.

"Kalau buburnya enggak ada kita pulang aja ya"

"Mau bubur phi. Mau bubur pokoknya"

"Makan jeruk nya udah ini malam hari new. Enggak bagus makan jeruk Mulu mau jadi monyet kamu"

"Apa phi bilang apa tadi" tanya new memastikan dengan wajah yang sudah memerah

"Monyet"

Hap

Satu Jambakan di rambut Tawan sukses mengagetkan dirinya yang masih menyetir mobil. Sambil ibu hamil yang duduk di kursi penumpang disebelah menggembungkan pipinya merasa jengkel karena dikatai monyet

Tay kesakitan tapi tidak dihiraukan ibu hamil yang sedang marah itu. Jari yang menjambak makin kuat saja menjambak rambut suaminya. Yang sudah meringis kesakitan

Bukan tak mungkin jika ada beruang mengamuk didalam mobil. Hingga tay harus menepikan mobilnya untuk keselamatan bersama. Bersama tangan nya Yang mencoba melepaskan Jambakan ibu hamil yang masih sangat kuat mencengkram erat helaian rambut nya.

"New sakit. "

"Phi Jahat!"

"New maaf new lepasin tangan
nya?" Ujar Tay memegangi pergelangan tangan ibu hamil yang sedang emosi

"Monyet kan tadi. Bilangnya new kayak monyet gitu apa maksud nya gitu hah. Monyet bukan emang suka ngejambak kan!!?"

"New ini mau cari bubur kan. Udah yuk lepas ini rambut nya phi mau lepas tahu enggak"

"Bodoh phi Jahat hiks hiks"

"Sayang jangan Nangis issh udah malam juga"

"Phi jahat."

"Phi yang monyet udah ya udah. Kita cari bubur lagi. Ya"

"Hiks hiks jadi yang monyet siapa?"

"Phi yang monyet sayang. Phi yang monyet"

"Pantesan"

"Pantesan?" Ulang tay

"Iya pantesan phi jelek
banget!!"

Sabar Tawan sabar. Belum juga ini anak beruang kutub di ungkep di ketek. Biar Diam

"Iya phi jelek new. Iya jelek kayak monyet"

"Lah kan phi emang siluman monyet. Yang suka makan persik. Apa ya namanya Lupa hiks hiks" ucap new lagi memukul-mukul dada Tay

"Sunggokong"

"Hiks hiks awas jalanin mobilnya. Cari bubur ayam!!"

"Nangis nya udahan dulu. Jangan nangis lagi jelek kalau kamu Nangis. Ini mau cari bubur ayam kan ayo cari lagi"

"Jadi new jelek gitu!"

"Enggak new kamu enggak jelek. Tapi kalau nangis enggak enak dilihat. Mana Hingus meler lagi"

"Jadi apa hah mau ngatain new Jorok gitu" ujar new mengambil tissue dan mengelap wajah yang banjir air mata

"Enggak sayang enggak. Udah jalan yuk cari bubur ayam lagi. Sampai dapat."

New mengangguk sebelum mengecup pipi Monyet jeleknya. Meskipun kesal hormon kehamilan nya cukuplah random dan meresahkan karena tak bisa berjauhan ataupun membenci tawan berlama-lama.

Bahkan tak sampai hitungan detik tangisan mereda diganti kebiasaan bersandar nya pada bahu tegap suaminya.

Menyusuri jalanan kota Bangkok yang tak pernah sepi walaupun malam yang semakin menelan hari. Sampai dapat bubur ayam yang diinginkan nya . Meskipun harus memakan waktu yang cukup lama Kerena susahnya mencari bubur ayam ditengah malam bahkan hari sudah menyentuh Subuh.

"Enak banget?" Tanya Tay mengelap sisi Bibir new yang belepotan bubur ayam

Ibu hamil itu mengangguk semangat tanpa ada niatan untuk menawari tawan untuk ikutan makan bersama nya yang kebetulan bubur ayam pun hanya tersisa satu porsi.

Meskipun dingin nya malam menusuk tulang. Tay tidak keberatan untuk melepaskan jaketnya dan memberikan untuk melapisi jaket new yang dirasakan belum cukup tebal. Ditambah kondisi new yang sedang hamil sangat rentan bila terkena Angin malam.

"Abis ini kita pulang ya,udah subuh juga. makan nya pelan-pelan saja enggak ada yang mau ngambil bubur ayam kamu kok"

"Enyak".

"Iya enak Udah makan habiskan jangan ngoceh dulu"

Meskipun lelah menghadapi Ngidam dan perubahan mood new. Tawan tetap bahagia saat melihat new makan dengan lahap. Dan juga merasa bersyukur karena bisa mendapatkan apa yang ingin new makan. Meskipun bisa sangat tiba-tiba new meminta makanan tertentu nya dan tidak ingat waktu pula.

Dalam fikiran tay. Selama new bahagia dan bayinya bahagia apa pun akan dirinya lakukan untuk ibu hamil happy kiyowok nya. Yang semakin bulat Setiap bulan nya

Bersyukur setiap kali melihat gambaran bayinya dalam monitor USG setiap bulannya. Sampai Tay sendiri ingin memesan alat USG sendiri jika diperlukan untuk di pakai dirumah dan pasti langsung mendapatkan gelengan keras dari ibu hamil yang kadang bingung akan kelakuan random suaminya.

Yang semenjak dirinya hamil jadi Sangat posesif dan jadi parnoan Sendiri itu lah Tawan.

TBC

Eh monyet..





TNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang