baby

1.3K 81 2
                                    


••••

"Tolong ya semua nya dibuat serba biru. Jangan coklat jatuhnya butek.'

"New"

"Bagus phi. Bagus diam ya . Diam"

Tay sudah pasrah dengan kelakuan pria cantik nya. Yang sedikit random. Karyawan kantor harus di ubah pakaian nya menjadi serba biru dan putih polos.

Tay hanya bisa tersenyum masam tidak enak pada para pekerja di kantor. Karena dirinya juga masih bawah hanya manager. Bukan CEO tetap di kantor yang masih di pimpin penuh oleh ayahnya sendiri tuan vihokratana.

New sudah melotot jika keinginan nya tidak terpenuhi. Dirinya bahkan sudah mewanti-wanti untuk semua karyawan kantor agar menuruti keinginan Ngidam.

"Huuh"

"Capek kan?"

"Engap phi. Udah kalian boleh keluar jangan lupa ya. Pakaian kalian diganti sama atasan biru putih. Makasih semuanya. Boleh bubar" ucap new tak lupa senyuman kuda saat dirinya sedang bahagia saat semua karyawan tidak ada yang membatah ucapan nya

Sedikit info saja new lebih disayang dari pada Tay. Olah papa mertuanya. Jadi apapun perintah new adalah hal mutlak yang harus dituruti.

New menggeser kursi kantor di ruangan Tay yang memiliki roda dibagian bawahnya. Dan mendudukkan dirinya dengan Santai

Niatnya ibu hamil itu ingin seharian dikantor suaminya. Katanya kangen juga bermain dikantor.

"Kamu jangan bikin keonaran ya di kantor. Aku malu sayang"

"Dih siapa juga yang bikin keonaran phi. Aku biasa aja diam-diam aja. Kamu malu maksud apa hah?"

New mendongak melihat Tay yang berdiri sambil kedua tangannya di masukkan kedalam saku celana kantor nya.

"Kamu kenapa harus ngubah warna pakaian karyawan kantor segala. New ini kantor loh bukan rumah"

"Terus. Harus banget kamu marah phi. Hah aku juga enggak tahu kok aku bisa pengen ini pengen itu. Ngerti aku dong." Ucap new wajahnya memerah Ingin menangis mungkin rasanya kalau bisa sakit rasanya karena ditegur Tay.

Tay membuang napas kasar, sembari berlutut didepan new Yang masih setia duduk di kursi yang memiliki roda. Menyilangkan kakinya. Enggan untuk melihat Tay

"Udah jangan marah. Udah phi enggak marah sama kamu"

"Phi senang kamu main kekantor. Dari pada dirumah sendiri."

"Udah mau jam makan siang. Yuk ikut phi kekantin kantor." Ucap Tay lembut mengambil tangan new yang masih setia bertengger memeluki perutnya sendiri.

"Enggak mau makan. New?"

"Kamu marah sama phi. Hmmm maafin ya. Udah yuk ke kantin ataupun ke rumah makan mana gitu?" Tanya Tay dengan lebih sabar menghadapi bumil yang super moddy-an

--

New sudah makan dirumah. Dirinya masih ngambek pada calon ayah bayinya. Tidak ingin menjawab ataupun berbicara dengan suami tampan nya.

Bibir manyun alis yang ditekuk. Mengisyaratkan dirinya sedang ngambek parah. Yang niatnya ingin bermesraan jadi tidak mood karena Tay yang super kaku.

Dan kadang kata-kata yang menurutnya biasa saja tapi bagi new itu menyakitkan. Tay yang meninggikan intonasi suara saja. Malah new anggap Sedang memarahi dirinya.

"Adek mau makan apa dek. Papah lapar nih. Mau makan siang enggak kamu didalam perut. Itu new lagi ngambek sama papah" Adu si camar pada calon bayinya

TNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang