Lovin (Part 1)

21 4 0
                                    

     Pagi itu, di area taman kota.
     Nayesa tampak bersemangat dengan olahraga lari paginya. sesekali, gadis cantik itu berhenti, dan melakukan pelemasan, merentangkan tangan lebar-lebar sambil menghirup udara pagi yang segar sebanyak-banyaknya. kemudian kembali berlari-lari kecil mengitari danau buatan yang indah. Suasana taman yang sepi dan segar dengan rumput-rumput terhampar hijau. Pohon-pohon dan bunga-bunga serta kursi-kursi taman yang tertata apik dan menyenangkan untuk berlama-lama beraktifitas di tengah-tengahnya. Nayesa sungguh ingin menikmatinya. Mengawali hari dengan sesuatu yang baru lagi, setelah sekian lama terabaikan, rasanya lebih baik. Ya, entah sudah berapa lama Nayesa mengabaikan kegiatan sehat ini...! Hari ini sungguh serasa sesuatu yang tak tergantikan...!
     Ah, bersemangatlah Nayesa, kau pasti bisa..! Ucapnya dalam hati, menyemangati dirinya sendiri.

     Flashback..

     Sekitar 1 jam yang lalu...
     Perjalannya menuju taman kota terhenti tepat di depan gerbang sebuah bangunan tinggi nan megah! Bangunan yang letaknya di sudut kota itu, kini tampak seperti gedung mati tak berpenghuni! Hampir tak terlihat aktifitas di balik gerbang besar yang tertutup itu! Sepi..!
     Miris dan terpaku, Nayesa manatap perusahaan bernama Givefashion Corent, miliknya itu! Sambil berdiri dan bergetar menahan kakinya yang lunglai. Tak percaya, namun akhirnya ini terjadi..!!!
     Nayesa terpaksa merumahkan hampir seluruh pekerja untuk sementara dan berjanji untuk segera memperkejakan mereka kembali dalam jangka waktu yang belum ditentukan! Produksi kemudian terhenti, lantaran supplier bahan baku mendadak memutuskan untuk menghentikan pengirimannya dan tak mau lagi memenuhi persediaan! Lalu beberapa staff ahli mengundurkan diri dengan berbagai alasan! Begitu pun dengan beberapa relasi dan rekan bisnis, tiba-tiba menjauh dan memutuskan kerja sama dengan berbagai alasan! Dan, yang membuat Nayesa bingung semua alasan itu terkesan dibuat- buat dan tak masuk akal!
     Tidak ada supplier, tidak ada produksi, tidak ada produck, Givefashion Corent benar-benar diambang kehancuran! Hanya tersisa beberapa team marketing, itu pun hanya untuk menjual sisa stock yang masih ada!
     Gila! Hanya dalam waktu singkat, salah satu perusahaan terbesarnya itu, yang merupakan penghasil mantel coat dengan kualitas terbaik, termahal dan sudah pasti ternama di kotanya itu, kini dalam kondisi terpuruk!!! Padahal sudah puluhan tahun perusahaan bernama Givefashion Corent yang didirikan sang Ayah itu berdiri dengan kokoh! Dan, selepas kepergian sang Ayah, Nayesa berjuang setengah mati, dengan segala upaya, waktu dan juga kemampuannya, mempertahankannya, untuk tetap berdiri, dan bertahan dari berbagai serangan yang datang! Ya, serangan! Salah satunya yang tak masuk akal lagi menurutnya, adalah serangan berupa rumor yang tak jelas tentang dirinya!!!
     Bagaimana mungkin!? Nayesa benar-benar tak habis pikir! Itu di luar logika dan kebiasaannya yang bertempur dengan fakta dan data. Yang terbiasa melihat kenyataan..! Namun kini, melihat kondisi real kehidupan, yang terlalu pahit dan miris untuk dirasakan! 

     Nayesa mengerjapkan matanya yang basah tergenang air mata, menepis ingatannya itu, yang penuh dengan kesesakan, dan kembali menegarkan diri seraya menghela nafas dalam-dalam, seolah tak ingin menyia-nyiakan begitu saja udara yang begitu segar yang tersaji berlimpah di taman itu. Lalu dikembangkannya senyum tipis sambil menatap langit nan cerah...! Sementara kedua kakinya yang mengenakan sepatu bermerek dan berwarna soft blue itu melanjutkan langkahnya dengan berlari-lari kecil di atas rerumputan..., kembali hendak mengitari danau buatan yang indah itu, namun...
     Bukk!!! Tiba-tiba ada sesuatu yang terantuk ujung sepatunya...!
     Nayesa terhenti, tertunduk. Matanya menangkap sesuatu tak jauh dari ujung sepatunya berpijak. What is that?! Batinnya bertanya, seraya sedikit membungkuk untuk lebih memastikan. Just like a book?! Kata hatinya lagi kian penasaran! Buku itu bak magnet yang menarik perhatiannya. Buku berukuran 20×15 itu bersampul biru, dengan sketsa wajah sisi samping yang tak begitu jelas, menurut Nayesa. Dan terdapat sebuah tulisan, 'Lovin'?! Oh, may...! Apakah...?  Sebuah buku novel!!!??? Kata hati Nayesa penuh tanya dan sedikit heran. Diperhatikannya benda itu lebih dalam. Buku itu tergeletak apik diatas rerumpututan hijau itu, seolah memanggil untuk memungutnya! Sungguh, tak pernah sepeduli dan semenarik ini terhadap sebuah buku novel dirasanya. Nayesa terpaku sesaat, lalu berjongkok perlahan.., ragu, namun diraihnya juga mengambil buku novel itu..! Tatapannya tampak terkesima memandang buku novel itu...!
     "Lovin," bibirnya berucap sangat pelan, nyaris seperti bergumam, membaca lagi judul di cover buku novel, yang sepertinya menarik itu!
     "Hey..!!! Itu dia..!?" Teriak sebuah suara.
     Nayesa sedikit terkejut seraya berdiri, lalu celingak celinguk mencari asal suara.
     "Terima kasih sudah menemukannya!?" Kata sebuah suara tampak girang. Ternyata seorang gadis kecil kira-kira berusia 12 tahun, sudah berdiri tepat di belakangnya. Nayesa pun membalikkan tubuhnya menghadap gadis itu. Gadis kecil itu tersenyum lebar. Tatapannya seperti berharap, meminta buku novel itu diberikan padanya.
     Nayesa terkesima sesaat. "Ini milikmu?" Tanyanya masih sedikit bingung. Tapi disodorkannya juga buku novel itu.
     Gadis kecil itu menggangguk, sambil menerimanya lalu mendekapnya. "Aku mencarinya sejak tadi," katanya menjelaskan, terlihat berbinar senang seperti mendapati kembali boneka kesayangannya. Ya, seperti sesuatu yang sangat berarti. "Kakakku sangat menyukai ceritanya. Selalu minta kubacakan setiap mau tidur, membuatnya lebih ceria dan bersemangat, sejak..."
     "Milly, apa kau menemukannya...?!" Terdengar sebuah suara lagi, ternyata dari seorang gadis remaja yang muncul dari balik pohon besar dekat kursi taman itu.
     Nayesa menoleh, melihatnya sambil tertegun. Gadis itu...!? Batinnya tersentuh rasa iba.
     "Iya kak, sebentar kubawakan padamu. Duduklah di kursi itu," ucap gadis kecil itu, tak lepas dengan senyumnya memandang sang kakak yang tampak meraba untuk duduk di kursi taman. Lalu gadis kecil itu kembali menatap ke arah Nayesa. "Kakakku sempat terpuruk karna kondisi matanya yang semakin samar dan memburuk," katanya setengah berbisik, memelankan suaranya. "Tapi cerita novel itu menginspirasinya, dan dia bilang, bisa melihat 'Lovin' seperti cahaya. 'Lovin' itu sangat tampan.., katanya, dan membuat dirinya merasa berarti..," cerita gadis kecil itu polos penuh binar semangat.
     Nayesa hanya manggut-manggut tanpa kata.
     "Apa kau sudah tau?" Tanya gadis kecil itu.
     Nayesa mencoba tersenyum, meskipun terasanya hambar. Lalu menggeleng pelan.
     "Oh, baiklah. Tidak apa. Aku pun sebenarnya lebih suka menonton film kartun," bisik gadis kecil itu lagi. Kali ini volume suaranya nyaris tak terdengar. "Tapi, cobalah membacanya sekali waktu, mungkin kau akan merasakan 'Lovin' hadir dalam hidupmu, dan kau akan jatuh cinta...," ucapnya dengan mimik lucu, mungkin maksudnya membujuk dan menggoda, tapi jadinya gemes...!
     Nayesa menahan tawa geli dibuatnya.
     Gadis kecil itu pun tertawa lebar. "Ok, Kak. Kami akan kembali jalan-jalan lalu pulang," pamitnya. "Trima kasih ya, Kakak cantik," tambahnya, sebelum berbalik dan sambil berlari kecil menghampiri sang kakak di kursi taman.
     Nayesa hanya membalas gadis kecil itu dengan anggukan dan senyuman, lantaran masih menganggap lucu dan sedikit aneh dengan apa yang baru saja terjadi.
     Di kejauhan sebelum menghilang di balik pohon-pohon rindang, gadis kecil itu pun sempat-sempatnya melambai sambil satu tangannya menggandeng sang kakak...!
     Nayesa pun membalas melambai sebentar. Baginya peristiwa itu masih membuatnya sulit untuk memahami. Dan membuatnya menggeleng-geleng heran, sambil tersenyum geli melihat ulah lucu gadis kecil yang ceria itu. Namun begitu, sejujurnya Nayesa salut, dan terharu dengan kedua gadis itu. Dengan apa yang mereka alami, mereka masih dapat menemukan keceriaan dan semangat. Tapi..., apa tadi?! 'Lovin'?! Sebut Nayesa dalam hati, sambil mengernyitkan dahi. Pikirannya masih belum menemukan terjemahan yang tepat! Bagaimana mungkin, cerita novel bisa begitu berpengaruh dan menginspirasi..?! Ah, mungkinkah?! Benaknya masih tak percaya. Menurutnya, dua gadis bersaudara itu terlalu berlebihan..! Dunia hayal dan dunia nyata! Jelas berbeda! Sebuah cerita baginya seringkali melebih-lebihkan, bahkan tak masuk akal!
     Nayesa, lalu melanjutkan langkahnya, kemudian kembali berlari-lari kecil. Tanpa terasa sepertinya sudah menyusuri hampir seluruh area taman kota yang cukup luas, dan lumayan menguras tenaganya. Berniat mengakhiri olah raganya kali ini. Lari kecilnya mengarah ke luar area taman...!
     Dan.., pemandangan mengherankan kembali mengusik perhatiannya!
     Dua gadis sebayanya tampak tengah bercengkrama sambil tertawa. Mereka duduk di kursi pinggir trotoar, menghadap ke jalan membelakangi area taman..
     "Kau tau, aku merasa baik-baik saja setelah putus. Itu berkat Lovin. Aku berharap bertemu dengan, 'Lovin'," kata seorang gadis, wajahnya tampak berbunga-bunga dan tatapannya berbinar.
     "Berita bagus! Kau pantas mendapat yang lebih baik. Tapi, apa?! Lovin?! Kau yakin?! Ah, aku benar-benar jadi penasaran ingin membaca novel itu," kata gadis satunya sambil mengunyah sandwich. Kedua tangannya penuh, satu memegang minuman, satu lagi memegang sandwich yang barusan tadi dikunyahnya.
     "Aku selalu membawanya, kau boleh meminjamnya," ucap gadis yang tatapannya berbinar itu, di tangannya tampak membawa sebuah buku novel.
     "Aku sudah membelinya. Kau tau aku lah, lebih suka makan sambil menonton daripada membaca novel. Tapi pulang nanti, aku akan membacanya," katanya.
     Keduanya lalu tertawa begitu ceria.
     Tanpa sadar, Nayesa sejak tadi terhenti, berdiri memperhatikan. Dan matanya tertuju pada buku novel di tangan gadis yang tadi sempat membuat pengakuan telah mengakhiri sebuah hubungan alias putus, dan sempat menyebut nama, 'Lovin', dengan tatapan yang berbinar.
     Nayesa sampai memicing untuk lebih meyakinkan apa yang dilihatnya. Astaga! Sepertinya buku novel itu sama dengan yang tadi ditemukan olehnya! Batin Nayesa tersentak! Sebuah buku novel yang  berjudul sama, dengan milik gadis kecil itu! Lovin..!!!???
     Nayesa ternganga tak percaya! Fenomena apakah ini?! Suatu kebetulankah?! Atau memang dirinya yang ketinggalan informasi terkini?! Batinnya bertanya-tanya masih tak mengerti atas kejadian ini! Tapi memang, disamping tak suka, baginya juga tak ada waktu untuk yang namanya dunia pernovelan! Dirinya sibuk dengan dunia usaha dan bisnis! Real live yang benar-benar nyata dan jauh dari kata hayalan! Betapa tidak! Yanga hampir setiap hari menghadapi berbagai kendala ataupun masalah dan harus mengambil keputusan agar perusahaannya tetap berdiri dan berjalan, menuntutnya benar-benar 'melek mata' melihat kenyataan! Benar-benar 'real life' kehidupan nyata! Sebagai pemilik aekaligus pemimpin oerusahaan Nayesa terbiasa dengan  kenyataan yang logis berdasarkan  fakta, dan data! Kendati kenyataan dalam hidup tak seindah dunia hayal apalagi cerita dongeng, namun itulah dunia nyata! Menghadapinya dengan cara-cara yang logis bukan malah beralih ke dalam halusinasi semata! Apalagi membaca buku novel!? Sungguh jauh dari sentuhannya. Bahkan tak terpikir sama sekali untuk mencoba. Buang-buang waktu saja! Batinnya lagi.
     Ataukah dirinya memang sudah kehilangan akal!? Lantaran kejadian bertubi-tubi yang menimpanya, juga  Givefashion Corrent?! Membuatnya hilang kesadaran dan berhalusinasi!? Sehingga membuatanya kini seperti berada di dunia hayal..?! Terjebak dalam realita yang tak nyata..!?
     Sebab apa yang dilihatnya, menurutnya suatu keanehan yang bukan hanya tak biasa! Tapi juga tak logis! Bagai mana mungkin sebuah cerita dari sebuah buku novel dapat berpengaruh sangat dalam seperti itu!? Okelah, jika alasannya karna jalan atau isi cerita yang terkandung di dalamnya itu inspiratif, atau memang diangkat dari kisah nyata yang menginsipirasi sehingga mengandung dedikasi yang patut dicontoh! Sehingga berpengaruh positif! Tapi masalahnya, ini adalah si tokoh novel itulah yang begitu menginsiparasi dan yang menjadi pujaan!? Bagaimana mungkin!? Tokoh novel itu biasanya hanya hayalan! Biasanya hasil rekayasa sang penulis, yang pandai bermain kata sehinga membuat pembaca berhasil masuk dalam dunia cerita atau dunia hayal yang diciptakannya! Not real hanya halusinasi semata! Jelas tokoh novel itu tak nyata! Tokoh novel yang sempurna itu tak pernah ada di dunia nyata! Jikapun sosoknya adalah kisah nyata, pastilah tak sempurna, sesempurna lukisan dewa! Itu sebabnya dirinya pun tak suka buku cerita novel apalagi buku cerita dongeng! Kisah seorang putri yang bertemu pangeran!? Kenyataan hidup yang setiap hari sibuk dan penuh tantangan, membuat Nayesa kerap terjaga, kadang tak sempat bermimpi apalagi berhayal! tak mungkin  Nayesa menggeleng heran tak percaya! Pikirannya masih melayang, menemukan alasan yang tepat, mencari-cari tau, tentang mereka mengapa begitu terpengaruh?! Dan tentang buku novel itu..!? Sekelebat teringat kembali ketika menemukan buku novel itu..! Seolah mempunyai kekuatan yang berbeda, seolah memangil Nayesa...! Menghipnotisnya...!
     Belum lagi kembali dari lamunan, tanpa disadari Nayesa.., kakinya melangkah menyeberang jalan.  
     Mamangnya apa yang menarik dari cerita buku novel itu?! Benak Nayesa bertanya. Pikirannya masih belum dapat menemukan jawaban yang logis. Mengapa hanya sebuah buku novel, seolah bagai magnet yang begitu kuat mencuri perhatian...?! Menyeretbya masuk dalam dunia yang selama ini tak terjamah olehnya!  Dan, 'Lovin', nama itu, sudah beberapa kali terdengar di telinganya. Sepsrtu apakah sosok lovin itu Siapakah....?! Menghilangkan kesadarannya akan kenyataan bahkan langkah di depannya! Seolah tanpa sadar Nayesa melangkah begitu saja, pikirannya masig teralihkan akan sisok lovin.
     "Hey!!! Awas!!!" Teriakan peringatan sangat keras, sebuah suara di belakang...!
      Nayesa terkejut. Spontan tersadar, kaget luar biasa. Menoleh ke kiri sebuah mobil mewah melesat mengarah sangat cepat ke arahnya. Seiring dengan itu terdengar,
      "Tiiiiiiinnn..!!!" Suara klakson dan decitan rem, berbunyi memekak telinga!
     Tubuh rasa terkunci, jantung rasa berhenti, hanya bisa mata terbelalak panik..!!!
     Tiba-tiba sebuah dekapan merengkuhnya secepat kilat dari belakang! Menariknya keras dan ...! Nayesa merasa tubuhnya terpelanting ke belakang dalam pelukan, melayang dan...
     "Haaahhh...!!!"
     Nayesa terbangun dengan nafas tersengal!
     "Non Sa..!!!? Sukurlah kau terbangun," Nela, sang sekretaris sekaligus asisten pribadi, dan sudah dianggap sebagai adik sendiri oleh Nayesa, tergopoh menghampiri dengan cemas.
     "Apa?! Aku hanya mimpi?!" Ucap Nayesa tak percaya. Lalu duduk, sambil memperhatikan keadaannya, yang kini sudah berada di atas tempat tidurnya yang nyaman, "Tapi, aku memakai pakaian olah raga ini?" Ucapnya bingung sambil melihat dirinya sendiri. "Nel, apa yang terjadi? Apa aku tertidur lagi sebelum ke luar, lari pagi?" Tanyanya tak mengerti.
     "Kau tadi di dekat area taman, bukan? Kau nyaris tertabrak saat menyeberang jalan. Pemilik mobil itu yang menghubungiku. Lalu aku membawamu," papar seorang pria gagah yang baru saja memasuki kamarnya itu, menjelaskan.
     "Maksudmu, apa Mike?" Tanya Nayesa tak mengerti. Masih merasa kejadian tadi, diantara mimpi dan nyata!
     "Hanya itu informasinya. Aku pun tak bertanya banyak. Yang terpenting kau baik-baik saja," sahut pria gagah, yang ternyata bernama Mike itu.
     "Kenapa kau tak cari tau detail kejadiannya?" Cecar Nayesa. Sungguh ingin informasi lebih banyak.
     "Seharusnya kau yang lebih tau, Nay! Sebab aku tak di sana," sahut Mike sedikit heran. Tak biasanya Nayesa tak jeli dengan keadaan. "Sebaiknya kau lebih hati-hati! Kau tau betapa panik dan cemasnya aku!?" Kata Mike menekankan, baginya lebih penting keselamatan Nayesa.
     "Siapa yang menyelamatkan aku?" Tanya Nayesa, tiba-tiba teringat kilasan kejadian. Namun masih belum jelas. Seperti sempat mendengar suara teriakan, dan seseorang yang menariknya dari belakang dan memeluknya erat..!
     "Tentu saja pemilik mobil yang nyaris menabrakmu."
     "Bagaimana mungkin!?"
     "Sebab hanya dia yang kutemui."
     "Tapi..."
     "Saat aku datang, kau sudah di rumah sakit dan kau terbaring pingsan. Lalu aku membawamu pulang setelah mendapat kepastian dokter, bahwa kau akan baik-baik saja," jelas Mike
     Nayesa terdiam, mencoba mengumpulkan kembali ingatannya, merunut kejadian tadi, dan mencoba memperjelas apa yang telah terjadi..!
     Tiba-tiba terbersit sebuah rencana! Mencari jawab atas segala tanya yang mengulik rasa penasaran Nayesa...

LovinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang