Lovin (Part 3)

6 4 0
                                    

     Hotel Brilliant Star...!
     Suasana jumpa penggemar terbilang cukup tertib di dalam sebuah aula yang megah dan besar itu.
     Nayesa memperhatikan orang-orang yang disebut sebagai penggemar atau fans yang berdiri berjajar membentuk seperti barisan. Ada sebagian juga yang duduk di area kursi-kursi yang telah disediakan. Begitu banyak yang mengantri untuk maju ke podium, demi mendapatkan jabat tangan, dan tanda tangan sang selebriti bernama 'Lord Vin', itu.
     Dan Nayesa mendapat urutan yang lumayan di belakang antrian menuju podium, lantaran keterlambatan tadi. Podium itu masih terlalu jauh, sang selebriti itu masih tidak jelas lantaran jauh dari jangkauan mata memandang. Seperti apa rupanya?! Lovin kah dia?! Benak Nayesa bertanya...
     "Non Sa, kau begitu gelisah? Sudah tidak sabar ya?" Goda Nela. Karna dilihatnya sang Nona bolak balik melirik Alexander Christi yang melingkar di pergelangan tangannya.
     "Hey! Bukan begitu!" Sangkal Befi. "Nay dan aku itu tidak suka cuma mengantri seperti ini demi yang namanya selebriti, apalagi cuma untuk dapet tanda tangan dan jabat tangan doang! Membosankan dan menghabiskan waktu percuma tau!?" Tambahnya sambil kibas rambut kesal.
     "Sori ya Bef," Nayesa jadi merasa tidak enak.
     "Demi kau menemukan, 'Lovin', aku rela Nay," sahut Befi mengandung rayuan. "Semoga saja, Lord Vin itu benar-benar 'Lovin' yang kau cari," katanya berharap. "Tapi kalo tidak?!" Ucapnya sambil melirik ketus ke arah Nela. "Awas kau!" Ancamnya sambil melotot.
     "Loh, koq aku sih, Non Fi?!" Protes Nela. "Itukan kata mereka. Mereka yang bilang kalo 'Lord Vin' itu 'Lovin' di dunia nyata. Lagi pula Lord Vin itu memang tampan sekali seperti pangeran. Dan dia baik hati loh sama penggemarnya, ramah dan suka menolong penggemarnya, yang kesulitan. Aku yakin semakin dekat dan semakin mengenalnya, kau pun akan jatuh cinta," ceramah Nela mengandung arti pembelaan diri sekaligus promosi artis idolanya.
     Befi manyun keki. Baginya yang paling tampan dan menggetarkan hatinya hanyalah seorang Jordi!
     Sedang Nayesa diam dengan kegelisahannya. Memang bukan dirinya, menjadi seorang penggemar seperti ini. Diam di tempat, mengantri untuk sebuah tanda tangan! Bonus lebihnya adalah jabat tangan dan berdialog sepatah dua patah kata sambil menatap wajah sang idola! Ah, sungguh bukan dirinya! Sebenarnya Nayesa ragu dengan konsep yang disodorkan Befi demi mencari tau kebenaran apakah Lord Vin adalah Lovin yang sesungguhnya! Bisa saja membayar seseorang atau satu team khusus untuk mencari informasi mengenai Lord Vin! Menyelidiki secara detail selebriti itu! 

     Namun semalam, terjadi perdebatan dengan si 'tukang bujuk' bernama Befi..!
     "Hey! Dia juga manusia biasa! Kau lupa beberapa teman kita pun artis terkenal?! Dan kita pun mempunyai banyak kenalan di dunia selebriti?! Kasihan kan?! Mereka seringkali mengeluh dan merasa begitu jengah dan risi, begitu kehidupan mereka ditelisik lebih jauh!? Merasa selalu diikuti dan tak mempunyai kebebasan! Lagi pula gak seru ah, dengan cara seperti itu! Masalahnya yang kau cari adalah tokoh kartun! Mmm.., maksudku tokoh cerita novel! Lebih baik melalui pendekatan yang alami! Dimulai dengan menjadi penggemarnya, melihat wajahnya lalu mengenalnya tanpa terlalu dekat..!" Begitu kata Befi waktu itu.
     "Kalau ternyata bukan Lovin?" Tanya Nayesa terbersit ragu.
     "Nah itu maksudku, lebih baik diam-diam daripada to the point! Kalau Lord Vin bukanlah Lovin, dia kan tidak tau apa yang terjadi, dan kau masih bisa melakukan petualangan yang baru untuk mencari Lovin yang sesungguhnya! Kalau pun terlanjur dekat, mungkin tak ada yang tersakiti!" Paparnya penuh bujukkan.
     "Mungkinkah semudah itu mengetahui kebenarannya!? Maksudku mengungkap rahasia tentang dirinya tanpa masuk lebih dalam?! Setidaknya mengenalnya lebih intens?!" Timpal Nayesa. Tak mudah begitu saja menerima masukan itu.
     "I don't know! Itu hanya saranku, Nay! Aku pun tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya...," kata Befi sekenanya.
     "Terlalu membuang waktu gak sih!? Apa tidak sebaiknya, aku lakukan pendekatan dengan bisnis?! Atau membuat acara lalu mengundangnya bernyanyi? Atau mengadakan kontrak kerja apa gitu, sebagai model untuk peluncuran produk baru Givefashion Corent,  mungkin?!" Nayesa masih mencoba usulan lain.
      "Nay, kau ini mencari cinta!" Tandas Befi mengingatkan. "Ada baiknya jangan campuri urusan cinta dengan pekerjaan. Itu kata my grandma! Lagi pula Givefashion Corent kan sedang terpuruk!" Tandas Befi.

LovinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang