3. Bimbang

1.1K 78 3
                                    

Flo terlihat duduk dan melemparkan tatapan tajamnya pada kertas-kertas yang mengisi meja yang berada di depan televisi. Gadis cantik itu terlihat sangat waspada, seakan-akan kertas yang tengah ia tatap itu tak lain adalah musuh yang sewaktu-waktu bisa bangkit lalu menerkam dirinya. Flo pun menghela napas panjang, merasa frustasi dengan apa yang ia pikirkan. Sementara Sarah yang masih berada di apartemen tersebut mengintip Flo dan bertanya, "Apa kau masih belum bisa memutuskan?"

Flo mengangguk. "Aku memerlukan waktu lebih lama lagi untuk memutuskannya, Kak. Aku tidak ingin mengambil keputusan yang salah," ucap Flo.

Jujur saja, tawaran kerja sama ini adalah tawaran yang sangat menarik. Sebab perusahaan yang dipimpin oleh Killian, adalah kerajaan bisnis yang bernaung di bawah grup milik keluarga Killian. Tidak hanya bergerak di dunia fashion, ada banyak hal yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Namun, untuk di dunia fashion, perusahaan ini baru saja masuk ke dalam daftar tiga besar perusahaan terbesar di dunia. Setau Flo, mereka baru benar-benar fokus pada bidang fashion selama beberapa tahun ke belakang.

Hal itu semakin membuat perusahaan ini semakin menarik, karena memiliki pencapaian sebaik ini dalam waktu yang singkat. Tentu saja perusahaan ini semakin menarik, karena memiliki kemungkinan untuk semakin berkembang besar dari waktu ke waktu. Membuka peluang besar bagi para model untuk melebarkan sayap dan menambah pengalaman kerja. Meskipun begitu, Flo tidak bisa segera menerima tawaran pekerjaaan ini. Flo masih mendapatkan firasat buruk dan tidak bisa menerimanya begitu saja.

"Apa kau masih berpikir untuk menghindar untuk terlibat dengan pimpinan perusahaan ini?" tanya Sarah.

Flo mengangguk. Ia menyugar rambut cokelat alaminya yang terasa sangat lembut terawat. "Firasat burukku tidak pernah salah, Kak. Kakak pasti tahu hal itu, bukan? Aku kini merasa menyesal. Seharusnya sejak awal, aku tidak pernah memilih dan menandainya untuk kumakan energinya."

Mendengar apa yang dikatakan oleh Flo, Sarah pun mengerti. Jujur saja, selama ini Flo kebanyakan terhindar dari masalah besar karena firasatnya yang berperan penting. Meskipun begitu, Flo biasanya tidak pernah ragu-ragu seperti ini. Sejak awal, Flo adalah seseorang yang tegas. Contohnya dalam hubungan, ia dengan tegas tidak ingin memiliki hubungan dengan seorang pria ketika dirinya berkarir. Maka Flo juga tegas dalam hal pekerjaan. Jika sejak awal ia tidak ingin, maka ia akan menolak pekerjaan yang ditawarkan.

Melihat Flo yang terlihat ragu-ragu seperti ini tentu saja terasa sangat aneh. Karena itulah Sarah lebih memilih untuk berkata, "Kau bisa menggunakan waktumu untuk mempertimbangkannya, Flo. Aku tidak akan memaksamu untuk mengambil keputusan. Hanya saja, aku ingin mengingatkan, jika ini adalah kesempatan yang sangat besar untukmu mendapatkan pengalaman yang lebih baik."

Flo mengangguk memahami apa yang dikatakan oleh Sarah tersebut. Sebenarnya, jika pun ia menerima pekerjaan ini, sangat kecil kemungkinan dirinya bisa bertemu dengan Killian yang tak lain adalah seorang pimpinan tertinggi. Namun, Flo masih tidak bisa mengabaikan firasat buruknya. Ia takut dirinya akan kembali berpapasan dengan pria itu. Jadi, Flo pikir dirinya memang perlu waktu lebih banyak untuk memikirkan hal ini.







**







"Kenapa Kakak datang?" tanya Flo seakan-akan tidak mengharapkan kedatangan sang kakak, Nico.

Nico yang mendengar pertanyaan tersebut tidak jadi melangkah memasuki apartemen adiknya, lalu balik bertanya, "Apa Kakak tidak boleh datang?"

Flo mengabaikan sang kakak sembari mencibir, "Sepertinya aku sudah sering kali mengusir Kakak, tapi Kakak terus datang."

Meskipun dicibir, Nico tidak peduli dan memilih untuk melangkah menuju ruang makan. Di mana Sarah sudah mulai menyajikan makan malam. Sarah tahu jika Nico akan datang untuk ikut makan malam bersama dengan sang adik. Karena itulah, Sarah memasak makanan lebih banyak daripada biasanya. Sebenarnya, Sarah tidak tinggal bersama dengan Flo, tetapi setiap Flo libur ia akan tinggal di apartemen sesuai dengan permintaan Flo yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Mimpi Panas 2 : Flo & KillianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang