9. Makan Malam

400 36 0
                                    

"Oke, kita monitoring dulu!" seru sang fotografer ketika sesi pemotretan ia rasa cukup.

Mendengar apa yang dikatakan olehnya, tentu saja Flo beranjak untuk memeriksa hasil pemotretan dirinya. Karena ingin semuanya sempurna, Flo biasanya memeriksa hasil pemotretannya sendiri dan memastikan semuanya sudah sesuai. Orang-orang yang sudah bekerja sama dengannya dalam waktu yang lama, atau setidaknya memang bekerja di industri yang sama, pasti tahu sifatnya ini. Jadi, sang fotografer pun tidak keberatan saat Flo memeriksa hasil pemotretan, atau bahkan menyampaikan ide atau saran mengenai pemotretan tersebut.

Flo sendiri terlihat sanga profesional dan fokus dengan pekerjaannya. Selain itu adalah sikap yang biasanya muncul ketika dirinya bekerja, itu juga dipengaruhi dengan lingkungan kerja yang mendukungnya untuk fokus. Sekarang Killian yang sebelumnya sudah membuat moodnya agak memburuk, sudah tidak lagi terlihat di sana. Hingga membuat Flo bisa bernapas lega. Kini ia bisa sepenuhnya bekerja dengan nyaman dan menyelesaikan semuanya dengan sempurna seperti apa yang ia harapkan.

"Bukankah semuanya terlihat sempurna?" tanya Dion—sang fotografer.

Flo menggeleng. "Ada beberapa pose yang kurang maksimal," jawab Flo membuat Dion tersenyum tipis karena Flo benar-benar tegas pada dirinya sendiri.

Flo menunjuk beberapa hasil foto Dion dan bertanya, "Aku ingin mengulang beberapa foto tersebut dengan maksimal. Jika memungkinkan, apakah bisa mengambil beberapa pose lagi?"

"Tentu saja, kita lakukan seperti yang kau inginkan," jawab Dion menyutujui permintaan Flo tersebut dengan mudah.

Semua orang yang mendengar tentu saja bergegas untuk bersiap. Mereka semua memang sudah bersiap dengan kemungkinan seperti ini. Sosok Flo memang sangat mengagumkan. Meskipun sudah memiliki nama besar dan latar belakang yang sungguh kuat sebagai seorang model, ia sama sekali tidak bekerja dengan seenaknya. Ia selalu ingin menunjukkan sikap profesional dan hasil yang sempurna di setiap hasil kerjanya. Saat ini saja, meskipun semua foto yang diambil terlihat sangat menakjubkan, ia masih ingin mengulang beberapa pose untuk mendapatkan foto yang sempurna.

"Kalau begitu, tolong arahkan aku agar mendapatkan sudut yang tepat," ucap Flo dengan ramah pada Dion yang segera mengangguk. Begitu Flo sudah kembali berada di set pemotretan, Dion pun segera memberikan arahan yang diminta oleh Flo.

Tidak membutuhkan waktu lama, pemotretan pun selesai. Tentu saja dengan Flo dan Dion yang sama-sama puas dengan hasil pemotretan mereka hari itu. Seluruh staf yang terlibat dalam pemotretan kali itu tentu saja bertepuk tangan yang meriah untuk mengakhiri pekerjaan mereka hari itu. Flo tersenyum saat orang-orang mendekatinya dan mulai mengucapkan terima kasih sekaligus memuji dirinya. Bukan hal yang aneh bagi Flo untuk mendapatkan pujian seperti ini. Sebab Flo terbilang selalu akan mendapatkan pujian setelah dirinya menyelesaikan pekerajaan.

Flo pun berkata pada para staf, "Kalian juga sudah bekerja keras dan membantuku dengan berbagai hal. Jika kalian tidak membantuku, aku rasa aku tidak akan bisa menyelesaikannya dengan sebaik ini. Ke depannya, kuharap kita bisa bekerjasama sebaik ini lagi."

Mendengar perkataan Flo tersebut, para staf pun kembali bertepuk tangan karena Flo benar-benar sangat ramah dan keren. Flo pun sedikit berinteraksi dengan para staf sebelum beranjak untuk pergi ke ruangan ganti yang juga difungsikan sebagai ruang istirahat khusus baginya. Tentu saja Sarah mengikutinya untuk membantunya berganti pakaian dan beristirahat sebelum mereka pulang. Beitu Flo pergi, Killian pun tiba di sana dan membuat semua orang menyapanya dengan penuh hormat.

"Sesi pemotretannya sudah selesai?" tanya Killian.

"Baru saja selesai sekitar lima menit yang lalu," jawab Moriz yang memang sudah mengantongi beberapa informasi.

Mimpi Panas 2 : Flo & KillianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang