13. Bajingan Gila

1K 67 0
                                    

"Dasar sialan! Aku tidak mungkin mengalami hal seperti ini jika tidak bertemu dengannya," ucap Flo sembari menangis di dalam kamarnya yang berada di kediaman utama keluarganya.

Nico dan Sarah mendengar tangisan dan semua keluhan Flo tersebut. Namun, keduanya sama sekali tidak bergerak dari posisi mereka. Sebab keduanya tahu, mereka hanya perlu menemani Flo dalam situasi ini, dan tidak perlu mencoba menghiburnya dengan mengatakan kata-kata penghiburan karena itu tidak diperlukan oleh Flo. Toh, saat ini Flo hanya memerlukan waktu untuk membuat suasana hatinya stabil dan kembali normal seperti sebelumnya.

Terhitung sudah lima hari Flo berada dalam suasana hati yang buruk setelah menghabiskan malam dengan Killian. Jika siang hari dia akan makan tidak terkontrol dan bermalas-malasan sembari menonton televisi, maka malam harinya akan digunakan oleh Flo untuk minum-minum serta menangis. Sungguh kacau, tetapi untungnya Flo memiliki waktu libur selama satu minggu. Jadi, ia bisa melakukan apa pun sesuka hatinya. Untuk membuat Flo bisa beristirahat dengan tenang, mereka bahkan sudah mematikan ponsel mereka masing-masing selama lima hari ini.

Nico juga memilih untuk membawa pekerjaannya sepenuhnya ke rumah, dengan dalih sakit pada perusahaannya. Nico dan Sarah benar-benar melakukan hal yang terbaik demi Flo. Mereka berharap suasana hati Flo bisa kembali dan ia bisa menjalani kehidupannya dengan normal seperti sebelumnya. Tak lama, suara tangisan dan seruan kemarahan Flo sudah berhenti. Lalu Flo ke luar dari kamarnya dengan kondisi yang sangat kacau. Ia bahkan sudah tidak mandi dua hari ini. Namun ajaibnya, ia masih terlihat cantik.

Flo melangkah menuju Sarah dan memeluknya seperti seekor koala. "Kak, aku ingin pasta, bisakah kau membuatkannya?" tanya Flo.

"Pasta di tengah malam?" tanya Nico sembari mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.

"Ya, dan aku ingin krim serta bacon ekstra," jawab Flo tampak tidak peduli dengan kalori yang ia konsumsi hari ini.

Nico yang mendengar hal itu pun mencibir, tetapi Sarah segera menjawab, "Aku akan membuatkan pasta yang lezat untukmu. Tapi tidak ada krim yang kau inginkan, Flo. Aku akan membuatnya lezat tanpa terlalu banyak kalori jahat di dalamnya."

Flo pun pada akhirnya mengangguk menyetujui apa yang dikatakan oleh Sarah. Saat sang manajer itu beranjak untuk memasak pasta untuk Flo, Nico pun menatap adiknya yang kondisinya saat ini terlihat jauh lebih baik daripada hari-hari sebelumnya. "Bagaimana suasana hatimu?" tanya Nico.

"Sudah jauh lebih baik, Kak. Esok aku bahkan ingin pulang ke apartemen," jawab Flo lalu memilih untuk berbaring terlentang di sofa yang berseberangan dengan kakaknya.

"Jika suasana hatimu sudah baik, dan kau sudah berhasil menatap pikiranmu, berarti Kakak bisa menanyakan detail apa yang terjadi malam itu, bukan?" tanya Nico.

Flo memutar bola matanya. Ia pun berbaring menyamping menghadap kakaknya dan menyangga kepalanya dengan salah satu tangannya. "Apa Kakak ingin aku menceritakan bagaimana aku diserang habis-habisan oleh hewan yang berkedok pria tampan itu?" tanya Flo secara garis besar sudah menjelaskan apa yang terjadi malam itu.

Nico mengerti, tetapi ia masih ingin tahu lebih jauh. Jadi, ia pun berkata, "Jadi, ternyata seorang succubus bisa takluk oleh seorang manusia."

Mendengar hal itu, Flo pun mengubah posisi duduknya dan menghela napas kasar. "Itu pengelaman pertamaku di dunia nyata, Kak! Selain itu, dia itu pemain yang handal. Entah berapa ratus wanita yang sudah ia ajak ke atas ranjang dan ia taklukan. Apa Kakak pikir masuk akal bagiku yang pemula ini menang melawannya?" tanya Flo entah mengapa mulai emosi ketika membicarakan Killian yang sebelumnya jelas sudah pernah menghabiskan malam dengan begitu banyak wanita.

Nico yang menangkap nada kemarahan yang aneh itu pun memicingkan matanya, membuat Flo yang menyadari hal itu bertanya dengan galak, "Kenapa lagi?!"

Nico mengendikkan bahunya. "Entahlah, aku hanya merasa jika adik manisku saat ini tengah marah. Namun, kemarahanmu ini persis seperti kemarahan mantan pacarku yang cemburu saat tahu jika aku memiliki mantan pacar. Jadi sekarang aku berpikir jika kau tengah cemburu karena tahu pria yang menghabiskan malam denganmu sudah lebih dulu menghabiskan malam dengan banyak wanita," jawab Nico.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mimpi Panas 2 : Flo & KillianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang