6. Janji Killian

522 49 0
                                    

"Ini kopinya," ucap Sarah sembari menyerahkan kopi kesukaan Flo.

Tentu saja Flo berterima kasih pada Sarah, dan mobil pun segera meninggalkan toko kopi terkenal, lalu melaju menuju gedung perusahaan di mana Flo akan melakukan pemotretan. Flo sendiri memilih untuk bermain dengan ponselnya sepanjang perjalanan tersebut. Sementara Saarah dan sopir berbincang mengenai beberapa hal ringan serta menyenangkan. Tanpa terasa, waktu berlalu dengan cepat. Mobil pun memasuki basement dan terparkir di tempat khusus yang sudah disediakan.

Sarah bergegas turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Flo yang masih sibuk dengan ponselnya. Setelah beberapa saat, Flo pun sadar dan mengatakan terima kasih sembari turun dari mobilnya. Ditemani oleh Sarah, Flo pun beranjak untuk memasuki gedung perusahaan di mana dirinya akan melangsungkan pemotretan yang memang sudah dijadwalkan. Benar, Flo pada akhirnya menandatangani kontrak dengan perusahaan milik Killian dan hari ini pun memulai serangkaian jadwal yang sudah dipersiapkan.

Saat masuk ke dalam lantai di mana pemotretan akan berlangsung, Flo terkejut jarena bertemu dengan seseorang yang tidak terduga. "Sean?" tanya Flo menarik perhatian orang yang baru saja ia panggil tersebut.

Sean tersenyum dan menghampiri Flo. Ia pun balik bertanya, "Sepertinya kau terkejut dengan kehadiranku di sini. Kurasa, kau masih belum tahu jika aku juga akan terlibat dalam proyek ini, bukan?"

Flo yang mendengarnya pun jelas mengangguk. "Ya, aku tidak tahu jika kau akan terlibat dalam proyek ini juga. Sepertinya pihak perusahaan baru akan memberitahunya saat rapat hari ini," ucap Flo.

Kini Flo dan Sean pun melangkah berasama menuju ruangan rapat. Karena sebelum pemotretan akan dimulai mereka memang harus menghadiri rapat terlebih dahulu dengan tim untuk membahas konsep final. Terlebih, Flo dan Sean yang belum dipertemukan langsung dalam proyek ini. Sejujurnya, Flo dan Sean sudah sering bertemu. Selain karena mereka debut di waktu yang hampir bersamaan, mereka juga sering kali dipasangkan dalam pemotretan brand atau produk pasangan. Jadi, keduanya sebenarnya sudah memiliki kemistri yang cukup baik jika dipasangkan di waktu yang tidak terduga sekalipun.

"Selamat datang. Silakan duduk, sepertinya kita bisa segera memulai rapat dan membahas konsep pemotretan kita," ucap Ethan.

Ethan menjelaskan semuanya dengan detail, dibantu oleh photographer yang memang akan terlibat dalam proyek tersebut. Ethan sendiri sampai lupa bahwa ia belum memperkenalkan Flo dan Sean yang memang akan menjadi pasangan model di sana. "Maaf, karena sebelumnya aku tidak memberitahu jika kalian akan dipasangkan dalam proyek ini," ucap Ethan.

Flo menggeleng dan berkata, "Tidak perlu meminta maaf. Tidak ada penyalahan kontrak di sini, dan tidak ada yang perlu dicemaskan. Karena aku dan Sean sudah saling mengenal."

Sean mengangguk. "Kami memang sudah saling mengenal dan sudah sering dipasangkan di berbagai proyek. Jadi, kami sudah memiliki kemistri untuk bekerja bersama," tambah Sean.

Ethan dan tim tentu saja merasa senang karena tidak perlu mencemaskan apa pun. Baik Flo maupun Sean sama-sama memiliki keramahan dan fleksibel dalam pekerjaan ini. Ethan pun kembali melanjutkan untuk menjelaskan konsep dan menunjukkan beberapa foto pakaian yang akan digunakan oleh mereka. Namun, ditengah rapat tersebut, secara tiba-tiba Moriz yang tak lain adalah asisten dari Killian mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruang rapat. Tentu saja semua orang terkejut, karena Moriz datang tanpa memberi kabar sebelumnya.

"Maaf aku datang secara tiba-tiba dan mengganggu rapat ini," ucap Moriz sembari menyunggingkan senyuman profesional.

Ethan yang mendengar hal itu pun mempersilakan Moriz untuk menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan. Moriz pun tidak membuang waktu dan segera berkata, "Tuan Killian memiliki jadwal kosong setelah makan siang nanti. Jadi, beliau menginginkan untuk melihat sampel dari pemotretan dari para model yang sudah terpilih. Beliau ingin mengulas, apakah model yang sudah terpilih memang sudah cocok atau tidak dengan konsep serta produk kita."

Mimpi Panas 2 : Flo & KillianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang