sᴡᴇᴇᴛ ᴀɴᴅ ɴᴀᴜɢʜᴛʏ

05 - Foreign man

"Hnghh mphhh"

Lumatan penuh nafsu, malam yang dingin menjadi panas. Bunyi kecipak antar benda kenyal itu terus bergema di dalam ruang luas nan kedap suara. Salah satu diantara nya yang berposisi menjadi pihak bawah mengalungkan tangan nya pada leher sang dominan. Melepas lumatan penuh nafsu itu dan saling menatap satu sama lain.

"Hyung, aku merindukan mu, sangat sangat merindukan mu"

Jari lentik nya memainkan kancing atas sang dominan hingga terlepas. Sang dominan hanya terkekeh, direngkuh nya pinggang ramping sang submisif.

"Kita baru saja bertemu beberapa hari yang lalu kau lupa?"

"Hihihi, aku bercanda hyung tapi aku memang benar benar merindukan mu, kemarin kita seperti rekan bisnis saja"

"Kita kan rekan, rekan cinta"

Sang dominan menggendong sang submisif, meletakan tubuh sang submisif pada ranjang dengan perlahan dan memulai permainan panas ini.

"Uhmphhh nyahhh nghh"

"Shh, ada tikus yang bersembunyi di balik pintu"

Tatapan sang pihak bawah menjadi marah, sialan kenapa ada saja orang yang mengganggu kemesraan keduanya.

"Akan ku urus"

"Hyung, kau bisa menyuruh anak buah mu bukan?, Aku masih mau berdua dengan mu"

"Baiklah..., Dasar rubah"

"Saya melihat tuan sunoo dengan seorang pria tuan, dan mereka..., Berciuman?, Lalu dia bukan orang biasa tuan, dia mempunyai banyak anak buah dan rumah nya sangat besar ada logo kepala elang di gerbang rumah nya"

Mata Jake terbelak, ia mendapat panggilan dari anak buah yang ia suruh untuk mengikuti sunoo diam diam.

"Sialan ternyata masih saja nakal, siapa pria itu?"

Dapat dipastikan jika anak buah nya tegah berlari. Suara nya terlalu jelas dan Jake mendengar teriakan keras yang memanggil nama sang anak buah. Seperti nya ia sedang dikejar.

"Sial!!, Akhh.., Dia adalah h–

DORR

"AKKHHH TUANN!!"

"YAK!!, Siapa dia?!"

Jake meremat rambut nya kasar. Jake belum sempat bertanya alamat, dan sial nya ia tidak dapat mengetahui siapa pria yang bersama sunoo.

"Tidak berguna!, SIALAN!!"

Mendengar teriakan keras Jake yang dapat terdengar hingga ke lantai bawah pun membuat jungwon menggerutu kesal, ia berusaha untuk tidur malah diganggu. Padahal langkah nya baru saja akan memasuki dunia mimpi. Dengan langkah kaki lebar dan hentakan yang menggema jungwon datang ke kamar Jake dan membuka, ralat mendobrak pintu dengan keras.

"Kau ini bisa diam tidak?, Aku sedang berusaha untuk mengistirahatkan otak ku ini, bagaimana ji–

"KAU YANG SEHARUSNYA DIAM BODOH!!"

Jungwon terkejut, sudah lama ia tidak melihat Jake yang begitu marah. Lihatlah penampilan Jake, mata memerah dan nafas yang berderu.

"K-kau ini kenapa?"

Tanpa menjawab pertanyaan jungwon, Jake melangkah pergi dari kamar nya dengan amarah yang meluap meninggalkan jungwon yang masih mematung dengan segala pemikiran nya. Jake gila batinnya.