Happy Midyear✌❤
---Sungguh Nanon ingin menggelinding terjun ke bawah sekarang juga, daripada meneruskan perjalanan yang katanya sederhana, tetapi mengundang banyak tenaga.
"Ini kita kapan nyampenya si? " Tanya Nanon dengan nafas terengah.
"Bentar lagi. " Jawab Chimon.
"Kamu udah ngomong gitu dari satu setengah jam yang lalu, tapi mana? Gk nyampe-nyampe tuh. "
"Ya kamu juga, gk usah banyak nanya. Udah jalan aja, jalannya gk akan jadi cepet kalo kamu ngomong terus. "
Nanon kalah telak, dan hanya bisa diam sembari melanjutkan perjalanan.
Chimon memimpin di depan sana, dengan satu panci sedang di genggamannya.Posisi kedua ada Cheese dengan tas yang berisi baju-baju mereka. Marc berada di posisi ketiga dengan tas makanannya. Sedangkan Nanon berada di posisi terakhir, dengan tenda yang ada digendongannya.
"Yeee sampe. "
Pekikan senang Chimon disambut dengan helaan nafas lega dari tiga pria lainnya.
Nanon langsung saja melemparkan diri di atas kerasnya tanah, tak peduli kotor atau apapun. Yang penting sekarang ia bisa beristirahat.
"Nanon kok malah goleran sih, ini yang masang tendanya siapa? "
"Kamu aja, lagian aku gk ngerti tentang gituan. "
"Ish, tapi tendanya berat. Bantuin. "
"Sini biar sama Abang aja Pa. "
Marc lebih baik menengahi, daripada mereka bertengkar.
Lagipula Marc tau, Ayahnya memang tak akan paham tentang mendirikan tenda seperti ini.
Lebih baik suruh Nanon mendirikan perusahaan saja."Sini, istirahatnya di dalem tenda aja. Disana kotor Nanon. "
Dengan susah payah Nanon berusaha bangkit dari rebahannya di atas tanah.
"Papa, laper. "
Cheese mengadu sembari memegangi perutnya yang keroncongan.
"Nih, kamu makan snack dulu ya. "
"Mana kenyang Papa. "
Protes Cheese."Masak mie aja Mon. " Nanon menyela.
"Tapi... "
Nanon menatap curiga pada Chimon yang tampak gugup.
"Jangan bilang kamu gk bawa kompor portable. "
Tebak Nanon.Chimon hanya cengengesan dengan gigi rapihnya.
"Ya ampun Mon, terus gimana kita bisa makan? Cuma makan snack doang mana kenyang? "
"Ya aku lupa. "
Marc meringis melihat perdebatan di depannya.
Sembari tetap memakan snack kentang rasa kerang."Gimana kalau kita nyari kayu bakar? Ya biar makin menyatu dengan alam gitu. " Usul Chimon.
Nanon menatap Chimon dengan pandangan datar, menutup kepalanya dengan hodiee yang telah ia lepas, lalu membanting diri ke bawah.
Hari sudah semakin mendekati malam, mau mencari kayu bakar dimana mereka?
Menebang pohon dadakan begitu?Mereka bahkan belum makan apapun sedari berangkat tadi, hanya dengan sebungkus snack tidak akan menghalau lapar.
Jika sepeti ini Nanon akan menjadi bangkai dan menyatu dengan tanah. The real menyatu dengan alam.
"Ini masih sore kok Non, ayo cari kayunya. "
Tubuh besar Nanon bergoyang-goyang dengan Chimon sebagai pelakunya.
"Emang kamu mau kita kelaperan? "
Chimon masih mencoba merayu Nanon.
"Nanon, mumpung masih sore loh. "
"Ya udah kamu aja sana, kamu kan udah biasa menyatu dengan alam kaya gini. "
"Maksudnya kamu nyuruh aku nyari kayu sendirian gitu? "
"Ya... "
"Oke fine. "
Belum selesai Nanon membereskan kata, Chimon sudah lebih dulu keluar tenda.
"Hayoloh Ayah, Papa marah tuh. "
Kompor Marc."Susulin cepet Yah, kalo Papa diculik kuyang gimana? "
Cheese ikut memanaskan suasana.'Emang paling bener kita liburan ke Mesir aja, seenggaknya kan disana banyak pasir. ' Gerutu Nanon dalam hati.
Tidak nyambung memang, tapi yasudahlah. Nanon hanya ingin mengumpat saja sekarang.
TBC.
'Kesenangan selalu saja sulit didapatkan. '-D
Jadi ini namanya triple up🤭
Kemaren2 gk bisa up karena WP gue error 😩
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Masa Gini? (NaMon)
FanfictionLAPAK BL, ALIAS HUMU:) |||| Ayah itu ATM berjalan, sedangkan Papa bendaharanya. Abang sama Adek, si tukang menghabiskan uangnya. Tapi, ekhem. Papa lebih boros tentunya. Selamat datang, di rumah keluarga mereka yang penuh bumbu lada.