Happy Midyear✌❤
---"MARC PAHUN! "
Teriakan menggelegar itu berhasil membuat seisi penghuni rumah kaget. Sedangkan oknum yang diteriaki, sudah gemetar hebat dengan keringat dingin yang mengucur.
Berdo'a saja, semoga yang ditakutkan nya tidak terjadi. Dengan gerakan pelan, ia menaiki tangga menuju lantai dua, tempat kamar Orang Tuanya berada.
Di tengah perjalanan ia bertemu Nanon, yang sepertinya akan pergi ke tempat yang sama.
"MARC PAHUN! "
Sekali lagi, teriakan itu kembali menggema. Dengan segera Marc berlari ke arah Nanon, bersembunyi di belakang tubuh Ayahnya.
"Ayah, pokoknya Ayah harus tolongin Abang. "
Nanon menghelas nafas malas, sedari mendengar Chimon yang meneriaki anaknya, Nanon sudah tau ada yang tidak beres. Kita lihat saja, apa yang sudah Marc lakukan pada Papanya itu.
Marc dan Nanon membuka pintu kamar dengan pelan, dan munculah sesosok menggemaskan dari balik gulungan selimut.
Chimon mendudukan diri di atas kasur, dengan lilitan selimut yang mengelilingi tubuhnya.
"MARC PAHUN! CEPET JAUHIN BUNGLON ITU DARI PAPA SEKARANG JUGA! " Teriak Chimon marah.
Marc segera mengalihkan pandangannya, di depan Papahnya itu terdapat seonggok mahkluk yang dicarinya sedari tadi.
Dengan perasaan senang Marc segera berlari menuju ke arahnya, mengangkat hewan itu ke pangkuannya."Ya ampun Baby, kamu kemana aja sih. Daddy nyariin kamu dari tadi, kamu buat Daddy khawatir tau gk sih. " Ujar Marc dengan nada cemasnya.
Nanon dan Chimon dibuat melongo oleh tingkah absurd Anaknya.
"PAPA GK MAU TAU YA, POKOKNYA BUANG BUNGLON ITU SEKARANG JUGA! "
Marc dibuat kelabakan oleh perkataan Papanya, mana mungkin ia bisa melakukan hal semustahil itu.
Niko sudah seperti separuh hidupnya, belahan jiwanya."Pah... Kok ngomongnya gitu sih? Dan lagi, ini tuh Iguana bukan Bunglon. "
"TERUS, PAPA PEDULI? POKOKNYA PAPA GK MAU LIAT BUNGLON ITU DI RUMAH INI LAGI! "
Marc dengan segera memelaskan wajahnya sembari berujar.
"Marc janji Pah, Baby Niko gk bakal nakal lagi. Tapi jangan usir Baby Niko dari sini ya. "
"GK BISA, BUANG BUNGLON ITU SEKARANG JUGA! " Kekeh Chimon.
"Tapi Pah... . "
"BUANG! "
"GK MAU! "
"BUANG PAPA BILANG! "
"GK MAU PAH! "
"BU... . "
"STOP! " Teriak Nanon.
Chimon dan Marc seketika mengatupkan mulutnya mendengar teriakan menggelegar Nanon.
Nanon itu kalau sudah berteriak, ginjal saja dibuat bergetar karenanya.
"Kalian apa paan sih, malah ribut gk jelas gini. " Nanon memijit pelipisnya, pusing mendengarkan pertengkaran tak berfaedah di hadapannya.
"NANON, SURUH MARC BUANG BUNGLON ITU! "
Perintah Chimon."Ayah, bilang sama Papa. Jangan usir Niko, Niko itu kan juga sebagian dari keluarga kita. Keluarga kita itu gk akan lengkap kalau gk ada Niko. " Ujar Marc merayu.
Niko, Iguana dengan panjang hampir satu meter itu, adalah hewan peliharaan milik Marc. Hewan reptil dengan warna abu-abu itu paling tidak disukai oleh Chimon.
Salahkan saja pada Frank, Kakak Ipar sialan yang memberikan hewan menyeramkan itu pada Anaknya."HUAAAAA NANON, POKOKNYA AKU GK MAU LIAT HEWAN ITU LAGI. KAMU TAU, TADI KUKU PANJANGNYA SENTUH-SENTUH PIPI AKU HUAAAAA. "
Chimon berhambur ke pelukan Nanon, kejadian tadi begitu buruk di ingatannya.
Tidur nyenyak Chimon harus terganggu karena bunglon satu itu. Ia kira yang menyentuh-nyentuh pipinya itu adalah jari Nanon, tapi dipikir-pikir jari Nanon tak sekasar dan setajam itu. Hingga saat ia membuka mata, jari-jari mungil Niko lah yang menepuk-nepuk pipinya."Papa, Marc minta maaf. Marc janji deh, Niko gk bakal main-main lagi ke kamar Papa. Tapi jangan usir Niko dari sini ya. " Pinta Marc.
Chimon menatap tajam mata Marc yang berkaca-kaca, membuat Chimon tak tega jadinya. Dengan berat hati Chimon menganggukkan kepalanya, memberi izin untuk Niko tetap tinggal di rumahnya ini.
Marc yang terlampau senang berniat ingin memeluk Papanya, dengan Niko yang masih di pangkuannya. Chimon yang melihat itu menjerit keras, dan semakin menyusupkan badannya di pelukan Nanon.
Nanon menatap tajam Marc yang malah cengengesan. Sudah tau Papanya ini ketakutan, malah mau dikerjai.
"Hehe maaf Papa, ya udah Abang pergi dulu ya. Mau nidurin Niko. " Pamit Marc.
Setelahnya ia pergi ke luar kamar bersama Niko.
"Baby gk usah khawatir ya, sekarang kamu gk akan terpisah lagi dari Daddy. " Ucap Marc sembari mengecupi kulit berduri Niko.
Chimon dan Nanon menatap ngeri kepergian Marc. Nanon berpikir putranya itu tidak elit sama sekali, punya sugar baby kok Bunglon?
TBC.
'Kesempatan,
hal yang sulit kau dapatkan. '-DSay hay dulu sama Baby Niko😍
Cr. Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Masa Gini? (NaMon)
FanfictionLAPAK BL, ALIAS HUMU:) |||| Ayah itu ATM berjalan, sedangkan Papa bendaharanya. Abang sama Adek, si tukang menghabiskan uangnya. Tapi, ekhem. Papa lebih boros tentunya. Selamat datang, di rumah keluarga mereka yang penuh bumbu lada.